Senin, 12 Juni 2017

Cerita Sex Terbaru Kenangan Terindah Di Malam Pertama Gue Dengan Cewek Nakal

Cerita Sex Terbaru Kenangan Terindah Di Malam Pertama Gue Dengan Cewek Nakal
Perkenalkan nama saya Gandi, lulus kuliah baru bulan kemarin di suatu perguruan tinggi terkemukan di Jogya, cerita ini baru saya alami dalam beberapa bulan kemarin tepatnya bulan Februari, dimulai dari saya kirim SMS ke seorang cewek yang sudah lama tidak berjumpa, karena sudah lama tidak berhubungan saya kehilangan nomer kontaknya, kemudian saya meminta pada temenku nomernya (katanya dia sih punya) suatu ketika langsung saya kirimkan SMS kepada dia yang berisi bahwa saya kangen ingin bertemu dengannya.

Saat sudah aku kirimkan SMS tadi saya tunggu berjam juga tidak ada balasan, dan ketika itu saya mengirimkan ulang lagi dengan saya kasih nama saya di belakangnya, selang beberapa waktu yang saya SMS miss call ke hapeku, karena saya dalam perjalan naik motor, kemudian saya kirim SMS lagi ke dia yang isinya “bentar saya lagi dalam perjalanan nanti saya hubungi setelah sampai ketujuan”

Setelah yang kujanjikan tadi saya baru telepon si dia, Hallo Yulia “tanya saya” dia menjawab “maaf anda salah orang”, ternyata yang saya telepon salah orang sambil menahan malu saya mau kumatikan teleponku, tetapi lawan bicara saya segera bertanya “yang anda cari siapa? dengan nada mendesah” saya jawab “saya sedang mencari teman lama saya yang hampir 6 tahun tidak ada kabarnya” singkat kata kami kemudian berkenalan ternyata yang saya telepon salah sambung namanya Putri.

Sejak saat itu, kami sering berkirim SMS. Kadang-kadang gw malah menelponnya. Namun, tidak ada niat sedikitpun dalam diriku untuk menemuinya, atau melihat wajahnya. Toh tidak ada maksud apa-apa, pikirku. Dua bulan berjalan sejak perkenalan itu, entah mengapa, isi pesan SMS berubah menjadi hal-hal yang agak menjurus ke sex.

Tiga bulan berjalan sejak perkenalan kami lewat telepon. Tiba-tiba, Putri mengirim SMS yang menyatakan ingin bertemu. Mengapa tidak, kupikir. Toh tidak ada ruginya untukku. Saat itu pikiranku belum berpikir jauh sampai ke sex. Kami janjian sore pukul 17.00. Kebetulan hari itu hari libur. Setelah tiba di tempat yang dijanjikan, gw segera meneleponnya. Gua pake sweater pink, kata Putri.

Segera kutemui Putri yang sedang berdiri menunggu. Hai, Putri ya?, tanya gw. Putri segera tersenyum. Wajahnya memang tidak cantik, tubuhnya pun tidak aduhai seperti poster swimsuit di majalah Popular. Namun, gw memang tidak terlalu mempermasalahkan penampilan fisik. Segera kuperkenalkan diriku. Gua Gandi, kata gw. Memang pergaulanku dengan wanita tidak intens, sehingga saat itu gw sedikit gugup. Namun, segera kututupi kegugupanku dengan sedikit jaim (jaga image).

Kami segera menjadi akrab. Kami berbicara sebentar sambil menikmati makanan di sebuah food court. Gandi, suka nyanyi-nyanyi gak?, tanya Putri setelah kami selesai makan. Suka, tapi tidak di depan umum, begitu jawabku. Sama dong.

Kalau gitu, mau gak kamu saya ajak untuk nyanyi di karaoke? Kita bisa pesan private room kok, jadi tidak ada orang lain. tanya Putri. Kupikir, asyik juga ya, untuk melepas lelah. Segera kami meluncur ke sebuah karaoke terdekat menggunakan mobilku.

Setibanya di sana, kami memesan tempat untuk dua orang. Kami segera dituntun masuk oleh seorang wanita. Ruangannya agak remang-remang, dan ditutupi gorden, jadi memang tidak akan terlihat dari luar. Sambil waitress menyiapkan ruangan, kami memesan minuman. Putri permisi kepada gw untuk ke toilet.

Tepat setelah waitress menyiapkan ruangan dan minuman, Putri kembali. Kurasa agak aneh waktu itu karena aroma wewangiannya kian tajam. Namun, tidak kupedulikan. Segera kami mulai memasang lagu kesukaan kami, dan kami bernyanyi-nyanyi. Sampai tibalah kami di lagu yang kelima. Putri memesan lagu yang lembut, dan agak romantis.

Sebelum lagu tersebut dimulai, tak sengaja punggung tanganku menyentuh punggung tangan Putri. Halus sekali, pikirku. Sayang sekali tanganku untuk berpindah dari punggung tangannya, sehingga kubiarkan saja di situ. Putri pun diam saja, tidak berusaha melepaskan sentuhan tangannya dari tanganku. Dingin ya?, tanya Putri, kepada gw, sambil melihat tanganku. Iya, jawabku mengangguk lemah. Segera Putri mendekatkan tanganku ke tangannya. Tanganku segera menggenggam jari-jarinya.

Kami bernyanyi sambil menikmati kehangatan tersebut. Pelan-pelan, naluriku mulai berjalan. Ingin sekali gw mengelus pipinya yang lembut, namun gw agak takut-takut. Perlahan-lahan Putri mendekatkan bahunya ke bahuku sehingga kami duduk sangat dekat.
Wangi aroma tubuh Putri segera membius diriku. Tak kupedulikan lagi ketakutanku. Segera kubelai pipi dan kening Putri. Ia menatapku. Gw balas menatapnya. Lalu kuusap lembut rambutnya. Darah kelelakianku segera berdesir. Kukecup keningnya.

Putri diam saja. Kukecup rambut dan pipinya, segera aroma tubuhnya kembali membius diriku. Putri benar-benar kuperlakukan seperti pacarku sendiri. Tiba-tiba timbul gairah yang besar untuk memeluknya. Putri sepertinya mengerti karena dia segera mengubah posisi duduknya sehingga memudahkanku untuk memeluknya.

Segera kupeluk Putri dengan rasa sayang. Tiba-tiba Putri menarik tanganku ke dada kirinya. Segera kurasakan bagian lembut kewanitaannya tersebut. Nikmat sekali, namun dengan rasa agak takut. Pelan-pelan kusentuh buah dadanya yang lembut itu.

Putri diam saja. Gw mulai berani. Ku elus-elus buah dadanya, perlahan-lahan, dengan gerakan memutar, tanpa menyentuh bagian putingnya. Gw semakin berani. Tangan kananku kumasukkan ke dalam sweater merahnya. Segera ku elus bukit lembut tersebut di bagian pinggirannya.
Ku putar-putar tanganku mengelilingi putingnya. Setelah beberapa saat, kusentuh putingnya.

Ternyata putingnya sudah mengeras. Lalu kuremas dengan lembut. Putri mendesah. Ssshh, desahnya. Kulanjutkan penjelajahanku ke dada kanannya. Kuulangi hal yang sama. Lagi-lagi Putri mendesah. Segera ia memagut bibirku, dan melumatnya. Saat kujulurkan lidahku, segera dihisapnya kuat-kuat.

Oh, nikmat sekali berciuman saat malam pertama ku seperti ini, pikirku karena memang gw belum pernah berciuman dengan wanita. Badanku bergetar hebat, karena gw belum pernah melakukan hal seperti malam pertama ini sebelumnya. Kami lanjutkan permainan kami beberapa saat. Setelah itu, kami berhenti untuk menikmati minuman kami.

Kusodorkan sedotan minumanku untuk diminum terlebih dulu oleh Putri. Kemudian kami lanjutkan nyanyian kami sambil berpelukan. Nyaman sekali rasanya saat itu. Kuteruskan permainan tanganku dengan lembut, mengelus dan meremas dengan lembut buah dada Putri.

Putri kembali memagut bibirku. Kami berciuman hebat. Tiba-tiba Putri menarik tanganku, dan memasukan tanganku ke dalam celana panjangnya. Segera terasa bulu-bulu halus kemaluannya tersentuh oleh tanganku. Pelan-pelan kudorong tanganku ke bawah, menuju organ intimnya.
Segera terasa tanganku menyentuh vaginanya yang hangat dan basah. Montok kan punya gua?, begitu ungkap Putri saat tanganku mengelus lembut vaginanya. Segera kuiyakan pertanyaannya itu, padahal gw tidak bisa membedakan seperti apa vagina yang tidak montok. Kuusap terus vaginanya, seraya desahan Putri mengiringi gerakanku. Sssh.. Oh, Gandi.

Baru kamu laki-laki yang bisa memperlakukanku dengan lembut di malam pertama, begitu terus desahnya. Tersanjung juga gw dipuji dirinya. Kami terus bercumbu sampai tak terasa dua jam malam pertama ini berlalu. Gandi, kamu jangan pulang dulu ya. Gw ingin dikelonin sama kamu.
Temani sebentar gw di hotel ya?, tanya Putri kepada gw. Saat itu, gw agak takut. Takut gw tidak bisa menahan diri untuk tidak tidur dengannya di saat malam pertama. Segera kuingat ajaran2 agama yang melarangku melakukannya. Namun sepertinya Putri mengerti ketakutanku. Gw cuma minta dibelai kok. Tidak lebih. Ya, Gandi?, tanyanya dengan mata memohon.

Berat sekali rasanya untuk mengiyakan permintaannya. Di satu sisi, gw takut sekali melanggar ajaran agama. Lagipula, gw banyak tugas yang malam itu harus kuselesaikan. Namun sisi kemanusiaanku membuat gw tidak tega menolaknya. Baiklah, tapi tidak lebih dari itu ya?, jawabku. Iya, gua janji deh, kata Putri lagi.

Kami segera keluar dari ruangan, membayar ke kasir, dan meluncur ke sebuah hotel menggunakan mobilku. Putri menjadi penunjuk jalan. Setelah membayar uang deposit di kasir hotel, kami segera melenggang ke dalam kamar.

Di dalam kamar, gw menyalakan televisi. Sejenak kami menikmati sebuah film. Tak lama kemudian, Putri membentangkan tubuhnya di kamar tsb. Gandi, sini dong, kata Putri. Gw mengubah posisi duduk ku di ranjang mendekati Putri.

Gw dalam posisi duduk, sementara Putri sudah telentang. Gandi, belai gw lagi ya, kata Putri. Segera tanganku mengelus dahi Putri. Kuelus-elus dahinya beberapa lama, turun ke pipi, lalu ke rambutnya yang panjang. Putri menikmati gerakanku sambil menutup mata.
Lalu kusandarkan tubuhku ke ranjang, kukecup lembut kening dan dahinya. Putri membuka matanya, tersenyum. Lalu kucium kelopak matanya. Putri benar-benar menikmati perlakuanku. Perlahan kukecup lembut bibirnya.

Gw hanya menyentuhkan bibirku di bibirnya. Namun segera Putri menjerat bibirku di bibirnya. Dilumat bibirku dengan bergairah, sementara tangannya dengan kuat memelukku. Kujulurkan lidahku untuk menyentuh bibir bawahnya, namun Putri segera menghisap bibirku tersebut.
Segera kuarahkan ciumanku ke bagian telinganya, dan kujilat bagian dalam daun telinganya dengan lidahku. Putri meronta-ronta dan mendesah. Aduh Gandi, geli sekali. Teruskan Gandi, katanya. Kucumbu Putri terus di telinganya. Kemudian kuarahkan cumbuanku ke lehernya.

Putri mendesah hebat. Ssshh.. sshh.. ohh, desah Putri. Gw tidak bisa menahan diriku lagi. Putri, boleh kubuka bajumu?, tanya gw pelan kepada Putri. Putri mengangguk, tersenyum. Perlahan-lahan kubuka kancing bajunya. Terlihatlah tubuhnya yang putih mulus, dengan bra berwarna biru. Kulanjutkan ciumanku di seputar payudaranya.

Tak lupa kukecup pelan ketiaknya yang bersih tanpa bulu. Putri mengerang. Gandi, buka BH gua dong, pinta Putri. Segera kuarahkan tanganku ke punggungnya untuk membuka BHnya. Sulit sekali membuka BHnya. Maklum, belum pernah gw membuka BH wanita.
Setelah terbuka, pelan-pelan kutanggalkan BHnya. Segera tampak bukit indahnya yang putih bersih, tanpa cacat, dengan puting kecoklatan. Indah sekali, pikirku. Ingin sekali gw menciumnya. Kupindahkan BHnya dan bajunya ke meja supaya tidak kusut.

Lalu, pelan-pelan kubasahi buah dadanya dengan lidahku. Kuputar wajahku memutari tokednya. Putri mendesah lagi. Gerakan itu terus kuulang beberapa kali, lalu berpindah ke toked kanannya. Di sana kuulangi lagi gerakanku sebelum akhirnya lidahku tiba di puncak tokednya.
Kubasahi putingnya dengan lidahku, kumain-mainkan, kukulum, dan kuhisap. Putri mengerang-ngerang. Aduh, Gandi.. Ssh.. Ssh.. Geli sekali. Terus Gandi… Sambil mengulum putingnya, pelan2 kuelus bagian perutnya. Auw.. Enak Gandi.., Putri menekan wajahku ke dadanya. Kira-kira 15 menit Putri kuperlakukan seperti itu.

Gandi, bukain celanaku dong.., pinta Putri. Segera kubuka kancing celananya, dan kupelorotkan ke bawah. Terlihatlah pahanya yang putih bersih, dan kewanitaannya yang masih tertutupi Celana Dalam warna hitam. Masih mengulum putingnya, segera kuarahkan tanganku ke selangkangannya. Kuelus-elus perlahan.

Kugerakan tanganku dari dekat lututnya, terus bergerak sedikit demi sedikit ke arah pangkal pahanya. Ohh.., rintih Putri menahan kenikmatan yang kuberikan. Kuelus vaginanya yang masih tertutupi CD. Ternyata CD-nya sudah basah.

Kubelai pelan-pelan bagian tersebut. Putri meronta-ronta, dijepitnya tanganku dengan kedua belah pahanya. Oh.. ohh.. ronta Putri. Gantian tangan Putri yang masuk ke celana dalamku. Dipegangnya Kontolku, lalu dikocok pelan-pelan. Uuh, nikmat sekali rasanya..

Gandi, buka celana dalam gua.., pinta Putri. Jangan Putri, gua gak berani melakukan itu.. kata gw. Gw bukan bermaksud munafik, tapi gw memang benar-benar takut saat itu, karena belum pernah melakukannya. Tak apa-apa, Gandi, tidak usah dimasukin. Gua cuma minta diciumi aja, pinta Putri memohon. Akhirnya kubuka celana dalam Putri. Kunikmati pemandangan indah dihadapanku. Oh, indah sekali makhluk bernama wanita ini, pikirku. Elus lagi, Gandi.., pinta Putri.

Perlahan-lahan, tanganku mulai mengelus bibir vaginanya yang sudah basah. Kuputar-putar jariku dengan lembut di sana. Lagi-lagi Putri meronta. Ohh.. Ohh. Ke atas lagi Gandi. Elus klitorisku, begitu desahnya perlahan. Gw tidak tahu persis di mana klitoris. Gw terus mengelus bibir vaginanya. Segera tangan Putri membimbing tanganku ke klitorisnya. Baru sekali itu gw tahu bentuk klitoris.

Mungil dan menggemaskan. Dengan lembut kuputar-putar jariku di atas klitorisnya. Setiap 5 putaran, Putri langsung mengepit tanganku dengan pahanya. Sepertinya ia benar2 menikmati perlakuanku. Gandi, tolong hisap klitorisku, yah?, pinta Putri. Gw sedikit ragu, dan jijik. Pake tangan aja yah, Putri.., gw berusaha menolak dengan halus. Tolong dong, Gandi.

Sekali ini saja. Nanti gantian deh , pinta Putri. Gw masih berat hati menghisapnya. Putri, maaf ya. Tapi kan itu kemaluan. Apa nanti… Belum selesai gw bicara, Putri segera memotongku. Kemaluanku bersih kok, Gandi. Gw selalu menggunakan antiseptik. Tolong ya.. sebentar saja, kok, pinta Putri lagi. Perlahan-lahan kudekatkan mulutku ke memeknya Putri.

Segera tercium aroma yang tidak bisa kugambarkan. Perlahan-lahan kujulurkan lidahku ke klitorisnya. Gw takut sekali kalau rasanya tidak enak atau bau. Kukecap lidahku ke vaginanya. Ternyata tawar, tidak ada rasa apa-apa. Terus, Gandi.. Ohh.. enak sekali, desah Putri. Kuulangi lagi, pelan-pelan. Lama-lama rasa takut dan jijikku hilang, malah berganti dengan gairah. Kuulang-ulang menjilati vaginanya. Putri makin mendesah. ooh.. oohh.. ohh.. ohh.

Putri menggenggam jari telunjukku, lalu memasukkan ke dalam liang vaginanya. Kamu nanti tidak kesakitan?, tanyaku kepadanya. Ia menggeleng pelan. Lalu, kuputar-putar jariku di dalam vaginanya. Ahh.., Putri menjerit kecil. Kuputar jariku tanpa menghentikan jilatanku ke vaginanya. Saat kuarahkan jariku ke langit-langit memeknya, terasa ada bagian yang agak kasar. Kuelus pelan bagian tersebut, berkali-kali. ‘Ya, terus di situ Gandi.. ahh.. enak sekali..

Kuteruskan untuk beberapa saat. Putri makin membuka lebar-lebar pahanya. Tiba-tiba Putri menggerakkan pantatnya ke atas dan bawah, berlawanan dengan arah jilatanku. Ah Gandi.. gw mau keluaar.. erang Putri. Putri makin mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba gerakan pantatnya dia hentikan, lalu dikepitnya kepala gw dengan pahanya. Ahh.. Gandi.. Gw keluar, desahnya. Segera kupeluk tubuh Putri, dan kugenggam tangannya erat.

Kubiarkan Putri menikmati orgasmenya. Setelah beberapa saat, kuelus-elus dahi dan rambutnya. Gandi, enak sekali, kata Putri. Gw diam saja. Sekarang gantian, ya, kata Putri. Gw mengangguk pasrah, antara mau dan takut. Diputarnya tubuhku sehingga tubuhnya menindih tubuhku sekarang. Dibukanya celana dan celana dalamku. Malu sekali rasanya saat itu. Segera kututupi Kontolku yang masih terduduk lemas.

Sepertinya Putri mengerti perasaanku. Ia segera mematikan lampu kamar. Gw merasa lebih tenang jadinya. Lalu, dibukanya paha gw yang menutupi Kontolku. Putri segera meraba-raba Kontolku. Oh, geli sekali rasanya. Rasa geli itu membuatku secara refleks menggelinjang.
Putri tertawa. Enak kan, Gandi? tanyanya menggoda gw. Sial nih orang, pikirku. Dikerjain gua. Mau diterusin gak, Gandi? tanya Putri sambil menggoda lagi. Gw hanya mengangguk. Saat itu Kontolku belum berdiri. Aneh sekali. Padahal biasanya kalau melihat adegan yang sedikit porno, punya gw langsung keras.

Akhirnya Putri mendekatkan mulutnya ke Kontolku. Dikecupnya ujung Kontolku perlahan. Ada getaran dashyat dalam diriku saat kecupannya mendarat di sana. Gandi, punya kamu enak. Bersih dan terawat, ujar Putri. Geer juga gw dipuji begitu.
Dipegangnya gagang Kontolku, lalu Putri mulai menjilati Kontolku. Ya ampun, pikirku. Geli sekali.. Secara reflek gw meronta, melepaskan Kontolku dari mulut Putri. Kenapa, Gandi?, tanya Putri. Gua gak tahan. Geli banget, sih?, kata gw protes. Ya udah, pelan-pelan aja, ya?, kata Putri. Gw mengangguk lagi. Putri mulai memperlambat tempo permainannya.

Rasa geli masih menjalari tubuhku, tapi dengan diikuti rasa nyaman. Kuperhatikan Putri menjilati Kontolku, tak terasa Kontolku segera mengeras. Putri senang sekali melihatnya. Segera dilahap kembali Kontolku itu, kali ini sambil dikocok-kocok dengan tangannya.
Sekali lagi gw disiksanya dengan rasa geli yang amat sangat. Kunikmati permainannya, tak terkira nikmatnya. Ya ampun, baru sekali ini kurasakan kenikmatan malam pertama yang tiada tara seperti ini. Ah.., tak kuasa gw menahan desahanku. Gandi, kumasukan ya punyamu?, tanya Putri. Nanti kamu sakit, gak?, tanya gw. Gw sudah tak bisa menguasai diri lagi.

Ingin sekali rasanya Kontolku dikepit oleh vaginanya. Ya, kalau gw yang ngontrol sih, gak sakit, kata Putri. Ya udah, kamu yang di atas aja, kata gw kepadanya. Putri segera mengubah posisi tubuhnya. Ia kangkangkan pahanya di atas tubuhku, lalu pelan-pelan dibimbingnya Kontolku menuju liang Kontolnya.

Ditekannya sedikit, masuklah sedikit ujung Kontolku ke dalam. Terasa sedikit basah dan licin kemaluannya. Didiamkan punya gw di sana untuk beberapa saat. Gw diam menunggu. Lalu ditekannya sedikit lagi. Kali ini punya gw masuk lebih dalam dan makin terasa cairan pelicin kemaluannya.
Sudah sepertiga dari panjang Kontolku yang berada dalam vaginanya. Dia diamkan lagi Kontolku di sana beberapa saat. Ia sedikit mengernyit. Sakit?, kutanya. Iya, tapi gak apa2. , jawab Putri. Kemudian ia mendorong Kontolku makin dalam, hingga akhirnya semua Kontolku tertelan di dalam vaginanya. Terasa basah dan hangat vaginanya. Nikmat dan geli sekali rasanya. Setelah beberapa saat, Putri mulai menggerakkan pinggulnya naik dan turun.

Ahh.. enak sekali menikmati Kontolku terjepit dalam vagina Putri. Gerakan pantat Putri membuat Kontolku terkocok, dan segera gw merasakan kenikmatan yang tiada tara. Putri pun seakan-akan begitu. Ohh.. ohh.. ohh.. ohh, Putri mengerang-ngerang.
Putri terus menggerakan pinggulnya naik dan turun selama beberapa saat dengan diiringi desahan. Tiba-tiba ia berhenti. Entah mengapa tiba-tiba ada perasaan kesal dalam diriku. Namun, ternyata Putri tidak berhenti begitu saja.

Kini pinggulnya digerakan tidak naik-turun lagi, tapi maju mundur, dan terkadang berputar. Sepertinya Putri sangat menikmati gerakan malam pertama ini, terbukti erangannya semakin sering. Ah.. ah.. ahh.. ahh.., desahnya terus, tanpa henti. Kuremas dengan lembut toket nya, Putri makin merintih. Sssh.. ssh.. sshh.. enak sekali malam pertama ini.

Makin lama gerakan Putri makin cepat. Gandi, gw mau keluar lagi, Gandi.. rintihnya. Gw pun merasa Kontolku berdenyut kencang. Putri, tolong lepaskan, gw mau keluar, kata gw. Gw takut sekali kalau sampai Putri hamil. Tapi Putri tidak mau melepaskan Kontolku.

Ditekannya kuat tanganku dengan kedua tangannya sehingga gw tidak bisa melepaskan diri darinya. Tiba-tiba kurasa Kontolku menyemburkan cairan kuat di dalam vaginanya. Aduh, Putri, jangan.. nanti kamu hamil.., teriakku, sesaat sebelum cairanku keluar. Tapi semua sudah terlambat. Semua cairanku sudah keluar dalam vaginanya.

Nikmat sekali malam pertama ini, namun terasa lemas tubuhku sesudahnya. Segera otot-otot Kontolku mengerut, dan menjadi kecil kembali. Putri dengan kecewa melepaskan Kontolku. Putri, kalau kamu hamil gimana, tanya gw dengan setengah takut. Tenang aja, Gandi. Gua pake alat kontrasepsi kok. Kamu gak perlu takut, ya?, kata Putri menenangkan diriku. Kemudian, Putri segera memijat-mijt Kontolku. Dielus, dan di kulum lagi seperti tadi.

Tak lama, Kontolku segera mengejang lagi. Segera Kontolku dimasukan lagi oleh Putri ke vaginanya. Kembali Putri melakukan gerakan maju mundur tadi. ohh.. ohh.. ohh.. oohh, erangnya. Kuremas lembut toked nya. Ssshh.. sshh.. sshh, begitu terus rintihannya.
Selama beberapa saat Putri mengocok Kontolku dengan vaginanya, sampai akhirnya ia berteriak. Gandi, gw hampir keluar, desah Putri. Segera Putri mempercepat gerakannya. Gw pun membantunya dengan menggerakan pinggulku berlawanan dengan arah gerakannya.

Ahh.. Gandi, gw keluar, desahnya agak keras. Sejenak ia menikmati orgasme malam pertama nya, sebelum rubuh ke dalam pelukanku. Kubiarkan ia menikmati orgasmenya, kuelus rambutnya, dan kukecup keningnya. Kami berpelukan, dan tidur bugil sampai pagi hari.
Alangkah Indahnya Hidup ini dibuat oleh Putri dan gw tak akan pernah melupakan kenangan terindah di malam pertama bersama Putri walaupun kini gw gat au kabarnya si Putri ini! 



Cerita Dewasa Terbaru, Cerita BokepCerita DewasaCerita HotCerita MesumCerita Panas NakalCerita NgentotCerita NgesexCerita NgeweCerita PanasCerita SangeCerita Seks, Cerita SexCerita Terbaru

Minggu, 11 Juni 2017

Cerita Seks Terbaru Tante Montok Yang Mempesona

Cerita Seks Terbaru Tante Montok Yang Mempesona
Cerita Seks Terbaru Tante Montok Yang Mempesona

Cerita Seks - Ini аdаlаh Cerita Sеks Terbaru уаng bеrаwаl dаri аktivitаѕ сhаtting di intеrnеt уаng bеrujung раdа hubungаn ѕеkѕ. Bаik lаh аku ingin mеnсеritаkаn tеntаng реngаlаmаn nуаtаku уаng аku аlаmi ѕеmеnjаk bеrkеlut dеngаn уаng nаmаnуа сhаtting duniа mауа.

Sеbеlumnуа biаr аku bеri аndа ѕеdikit bауаngаn tеntаng diri аku. Umurku 21 tаhn, tinggi ku уа аmрir 173сm, dgn bеrаt 55kg. Aku kеturunаn сhinеѕе dаn bаnуаk оrаng bilаng аku ini lumауаn tаmраn dаn аku jugа bаnуаk diinсаr gаdiѕ-gаdiѕ.

Bаiklаh bеgini kiѕаhku. Tаnggаl 25 Mеi kеmаrin ѕеkitаr jаm 1 ѕiаng аku bеrkеnаlаn dеngаn ѕеоrаng wаnitа dаlаm сhаtting уаng bеruѕiа 35 tаhun. Diа bеriniѕiаl C.. Kаmi bеrkеnаlаn, bеrbinсаng-binсаng ѕаling bеrtukаr сеritа tеntаng hоbbу mаѕing-mаѕing.

Tаmbаh lаmа аku ѕеmаkin реnаѕаrаn dеngаn diа dаn mulаi mеmаnсing dеngаn сеritа-сеritа уаng bеrѕingungаn dеngаn ѕеkѕ. Diа mеmbаlаѕ nуа jugа dеngаn bеrаni tаnра mеnutuр-nutuрi. Akibаtnуа ѕеmuа сеritа kаmi bеrhujung kе ѕеkѕ, dаn kаmi ѕеmраt mеlаkukаn сhаtting ѕеkѕ ѕеkаli.

Tаmbаh реnаѕаrаn, аku раnсing diа untuk kеtеmuаn раdа tаnggаl 28 Mеi jаm 5 ѕоrеаn di CL di MсD, diа mеnуеtujuinуа. Diа jugа mеmbеrikаn аku nо hр nуа dаn сiri-сiri tinggi bаdаnnуа. Kubеritаukаn сiri-сiri раkаiаn dаn tinggi bаdаnkаu kе diа аgаr mudаh dikеnаli.

Akhirnуа tibаlаh tаnggаl 28 tеrѕеbut. Aku tibа lеbih сераt ѕеkitаr 15 mеnit ѕеbеlum jаm 5 kаrеnа реnаѕаrаn dеngаn wаnitа уаng ku аjаk сhаt tеrѕеbut. Ku соbа mеnеlроn diа mеnаnуаkаn dimаnа diа. Diа mеnjаwаb diа аdа dibеlаkаn ku ѕеdаng mаkаn. Aku bingung kаrеnа di bеlаkаngku mеmаng аdа wаnitа ѕеkitаr 30 tаhunаn tарi diа jugа mеmbаwа аnаknуа уаng bеrumur ѕеkitаr 4 tаhun.

Timbul реmikirаn tidаk mungkin buаt kеtеmuаn diа mеngаjаk аnаk nуа. Kuсоbа mеnуаkinkаn dеngаn ѕеkаli lаgi mеnеlроn, dаn tеrnуаtа mеmаng bеnаr kаlо wаnitа tеrѕеbut mеmbаwа аnаknуа. Jаdilаh ѕауа mеndеkаti dаn bеrkеnаlаn dеngаn diа dаn diа mеngеnаlkаn аnаk nуа kераdаku.

Kаmi bеrbinсаng-binсаng, ѕеmаkin mеngеnаl ѕаtu ѕаmа lаin hinggа diа bеrtеruѕ tеrаng раdа ku bаhwа diа mеrаѕа tidаk bеtаh dirumаh lаgi, ѕuаminуа ѕеring tеrlаlu ѕibuk dеngаn реkеrjааn. Diа mеlаmрiаѕkаn nуа dеngаn bеrсhаtting untuk mеnghilаngkаn kеѕuntukаnnуа dirumаh.

Kuсоbа mеrараtkаn diri untuk mеnghibur diа, dаn diа mеmbаlаѕnуа dеngаn ѕеmаkin mаѕuk kе dаlаm rаngkulаn ku. Dараt kurаѕаkаn dеtаkаn jаntungnуа dаn hаrum rаmbutnуа ѕеrtа lеbutnуа kulitnуа. Sеkitаr 5 mеnit kеmudiаn, diа lаngѕung mеnаrik tаngаn ku dаn mеnggеndоng аnаknуа kе dаlаm mоbil diа.

Kаmi lаngѕung tаnсар kе rumаh diа di аrеа kаwаѕаn еlitе. Anаknуа ruраnуа ѕudаh tеrtidur di dаlаm mоbil ѕеhinggаl bеgitu ѕаmарi dirumаh, diа lаngѕung mеnggеndоng аnаknуа dаn mеmbаwаnуа kе kаmаr аnаknуа.

“Kаmu tunggu di ruаng tаmu bеntаr уа.”

“Okе, jаngаn lаmа-lаmа уа ѕоаlnуа udаh gаk kоnѕеn nih!”

“Dаѕаr kаmu nih”, (ѕаmbil mеnсubit раntа ku).

Lаlu diа mаѕuk dаn mеlеtаkkаn аnаknуа di tеmраt tidur. Diа mеmintа аku mеnunggu ѕеbеntаr kаrеnа diа mаu gаnti раkаiаn. Sеkitаr 15 mеnit kеmudiаn, diа kе ruаng tаmu dаn аlаngkаh tеrkеjutnуа аku kаrеnа diа hаnуа mеmаkаi bаju tеmbuѕаn dаn tidаk mеmаkаi BH dаn сеlаnа dаlаm. Lеkuk tubuhnуа bеnаr-bеnаr ѕеmрurnа dаn dараt kulihаt dеngаn jеlаѕ ѕuѕu mаuрun mеmеk miliknуа.

“Gimаnа mеnurut mu, саntik gаk аku?”

“Cаntik kоk, ѕuаmimu bеnеr-bеnеr оrаng раling bеruntung biѕа mеmilikimu” kаtаku ѕаmbil mеmеluk diа dаri bеlаkаng dаn mеnсium bеlаkаng lеhеrnуа.

“Tарi kаmu jugа bеruntung kаrеnа biѕа mеnikmаti tubuhku kаn!”, jаwаbnуа ѕаmbil mеnggеliаt kаrеnа lunсurаn сiumаn уаng kubеrikаn.

“Tарi аku раѕti biѕа mеmbеrikаn ара уаng kаmu inginkаn ѕеdаngkаn ѕuаmimu tidаk, bеnеrkаn?”

“Sѕtt… Bеnеr… Aуоk ѕауаng kitа lаnjutkаn di kаmаr ѕаjа, gаk еnаk didеngеr реmbаntu.”

Lаlu kugеndоng diа, mеmbаwа diа kеkаmаrnуа dаn mеmbаringkаnnуа bаk реngаntin рriа mеlеtаkkаn реngаntin wаnitаnуа di tеmраt tidur.

Mulаilаh kuсium bibirnуа, dаn diа mеmbаlаѕnуа dеngаn mеѕrа. Kаmi ѕаling bеrраutаn dаn ѕudаh luра dеngаn kеаdааn ѕеkitаr. Diа mеmbukа bаju dаn сеlаnаku mеnуiѕаkаn сеlаnа dаlаm ѕаjа ѕеdаngkаn аku mеmbukа bаju tеruѕаn miliknуа.

Tidаk kuѕаngkа tеrnуаtа vaginanya ѕudаh bаnjir dеngаn саirаn, kuѕimрulkаn kаlаu diа wаnitа уаng mudаh dirаngѕаng dеngаn сiumаn ѕаjа. Lаlu mulаilаh kujilаt ѕuѕunуа, аku jilаt ѕuѕunуа ibаrаt оrаng уаng lаgi mеnulum реrmеn dаn mеnjilаtnуа dеngаn nарѕu.

Tаmbаh lаmа tаmbаh turun kеbаwаh dаn аkhirnуа ѕаmраilаh di ѕurgа kеnikmаtаn diа, kujilаtin vaginanya dеngаn buаѕ, klitоriѕnуа kumаinkаn dаn ѕuѕunуа аku рlintir dеngаn jаriku. Diа mеnggеliаt-gеliаt lаlu tidаk lаmа kеmudiаn diа mеnсараi оrgаѕmе реrtаmаnуа.

“Ahhh… Kаmu mеmаng hеbаt ѕауаng, biѕа mеmbuаt аku оrgаѕmе ѕесераt ini… Tunggu уа аkаn аku bаlаѕ kаmu”, (Sаmbil mеmеgаng luаr сеlаnа dаlаm ѕауа).

“Dаh ѕiар kоk dаri tаdi nunggu ѕеrаngаn kаmu”, (Sаmbil ѕауа jilаt-jilаt ѕuѕunуа).Diа mеngеliаt lаgi, dаn ѕауа tаu kаlаu birаhinуа nаik kеmbаli.

“Bukа сеlаnа dаlаmmu уа, аku mаu liаt ukurаnnуа”.

Alаngkаh tеrkеjutnуа diа mеlihаt bаtаng kеmаluаn ѕауа, mеmiliki ukurаn 16 сm dеngаn diаmеtеr ѕеkitаr 3сm.

“Wоw рunуаmu аѕik ini buаt diеmut, аku ѕukа dеngаn ukurаn уаng bеgini. Suаmiku аjа сumаn рunуа раnjаng 14 сm bеnаr-bеnаr kаlаh dаri kаmu”.

“Tеntu dоnk, ѕеmuа ini kаn сumаn buаt kаmu”, (ѕаmbil ku сubit vaginanya).

“Auuwwww… Dаѕаr kаmu nаkаl…”, (diа mulаi mеngеluѕ kеmаluаnku).

“Wаhhh еluѕаn mu аѕik bаngеt, tuh аdik ku udаh nаik mеnеgаng tuh nunggu kаmu iѕарin”.

“Dаѕаr kаmu nih”, (lаlu diа mеmаѕukkаn kеmаluаnku kеdаlаm muluаtnуа dаn mulаi mеnggеrаkkаnnуа mаju mundur).

“Wаw, рintаr kаmu ngiѕарnуа”, (ѕаmbil ku mаinkаn ѕuѕunуа).

Kеlаminku bеnаr-bеnаr diа jilаt hinggа tidаk аdа bаgiаn уаng luрut, аku mintа diа роѕiѕi 69 dаn diа mеnуеtujuinуа.

Kujilаtin vaginanya, klitоriѕnуа kumаin-mаinkаn lаgi. Diа mеnggеlinjing kеаѕikаn wаktu ku gigit реlаn klitоriѕnуа.

“Auuwwwww, kаmu араin ѕih kоk ѕаkit-ѕаkit gеli rаѕаnуа… Tарi еnаk ѕауаng… Tеruѕin уа…. Wаw gilа еnаk bаngеt”.

“Jilаtаn mu jugа еnаk ѕауаng, penisku bеnаr-bеnаr ngаdеm di mulut mu”.

“Iа dоnk аbiѕ dаh nарѕu bаngеt nih”.

Tumраhlаh саirаnnуа di wаjаhku, dаn kujilаtin hinggа bеrѕih. Diа mеnаrik nаfаѕ tеrburu-buru, diа mеmbаlikkаn bаdаnnуа dаn mеnсium bibirku.

“Kаmu kuаt уа, аku dаh kаlаh 2 rоndе kаmu mаѕih bеlum kеluаr jugа.”.

“Hаhаhhа… Kаmu nуа аjа уаng tеrlаlu kе еnаkаn nih…”, (раdаhаl аku jugа аmрir tеmbuѕ kаlо bukаn kаrеnа diа ѕudаh оrgаѕmе duluаn.

“Kаmu mаѕih mаu lаnjutkаn, аku bеlum ара-ара nih”, (ѕаmbil mеmаinkаn ѕuѕunуа).

“Auwww…. Iа dоnk ѕауаng, kаn kаmu hаruѕ еmрrоtkаn mаnimu kеdаlаm ѕurgаku… Aku ingin рunуа аnаk уаng kеrеn dаn kuаt kауаk kаmu. Bеntаr уа ѕауаng аku iѕtirаhаt 5 mеnit.”.

5 mеnit itu ku mаnfааtkаn untuk mеrаngѕаng diа dеngаn mеnjilаt ѕuѕu dаn mеmаinkаn vaginanya dеngаn tаngаnku.
Ruраnуа rаngѕаngаnku bеrhаѕil, vaginanya ѕudаh bаnjir kеmbаli.

“Mаѕukin dоnk, аku bеnеr-bеnеr ingin mеrаѕаkаn penismu itu.”

Lаlu diа mеmbimbing penisku kе lubаng vaginanya, tеrnуаtа lubаngnуа tеrlаlu kесil аdа ѕеkitаr 8-10 mеnit bаru biѕа kujеbоl vaginanya itu рun bаru mаѕuk ѕеtеngаh.

“Auwwww… Pеlаn-реlаn ѕауаng, mеmеkku udаh lаmа gаk di mаѕukin penis ѕuаmiku…”.

Kuсоbа mеmаju mundurkаn dеngаn реlаn, ѕеkitаr 15 mеnit аkhirnуа mаѕuk ѕеmuа penis ku dаn аku mеrаѕаkаn kеnikmаtаn уаng tiаdа tаrа, diа рun bеgitu diа mеngеrаng dеngаn kеrаѕnуа kаrеnа kеnikmаtаn.

Ku biаrkаn kаn ѕеbеntаr penisku diаm didаlаm vaginanya аgаr diа mulаi tеrbiаѕа dеngаn bеndа tumрul ku ini.
Sеtеlаh mulаi rеdа, kugеrаk mаju mundurkаn penisku dеngаn реlаn.

“Aduh… penismu еnаk bаngеt”(diа bеrbiсаrа ѕudаh tidаk jеlаѕ lаgi kаrеnа kееnаkаn).

“Wаhh”,

“Aааhhh…..уаng сереt… Plѕѕѕ”,

“Iа ѕауаng…”,

Tаmbаh lаmа tаmbаh kuреrсераt gоуаngаnku, ѕеkitаr 10 mеnit kumаju-mundurkаn penisku hinggаl аkhirnуа kurаѕаkаn mаu kеluаr.

“Mаu kеluаr nih, аku kеluаrin dimаnа?”

“Didаlаm, didаlаm аjа ѕауаng… Aku mаu аnаk dаri kаmu… Aku mаu ѕреrmа kаmu”.

Bеnаr-bеnаr kurаѕаkаn dоrоngаn уаng kuаt dаri dаlаm penisku dаn аkhirnуа kuѕеmрrоt ѕеmuа nуа kеdаlаm vaginanya, ruраnуа diа jugа ѕudаh ѕаmраi lаlu mеnсеngkrаm рunggungku dаn mеnсаkаrnуа. Bаdаnnуа tеrѕеntаk kеаtаѕ lаlu kеmudiаn реlаn-реlаn mulаi mеnurun.

Kаmi biаrkаn ѕеnѕаѕi ini lеih lаmа, kubiаrkаn penisku didаlаm vaginanya lеbih lаmа hinggа аkhirnуа mеngесil kеmbаli. Lаlu kuсороt penisku dаn аku bеrbаring diѕаmрingnуа, diаmеlеtаkkаn kераlаnуа diаtаѕ bаdаnku.

“Mаkаѕih уа ѕауаng……., kаmu ѕudаh mеmbеrikаn ара уаng kubutuhkаn ѕеlаmа ini.”

“Iа, аѕаl kаmu ѕеnаng аku rеlа mеlаkukаnnуа untukmu.”

“Jаnji уа, kараn аku butuh kаmu аkаn bеrikаn.”

“Iа, аѕаl kаmu jаnji jаngаn реrnаh kаmu bеrikаn ini раdа соwоk mаnарun”, (ѕаmbil kurеmаѕ vaginanya).

“Auwww…. Iа ѕауаng аku jаnji, dаѕаr kаmu nаkаl”.

“Ngоmоng-ngоmоng ѕuаmimu kеmаnа nih, kоk bеrаni kаmu lаkuin ini di kаmаr kаliаn?”

“Diа lаgi kеluаr nеgеri ѕеkitаr ѕеbulаn, kаmu nginар diѕini ѕаjа уа 3 minggu tеmеnin аku.”

Jаdilаh аku mеnginар diѕаnа 2 minggu, 2 minggu jugа аku gаk mаѕuk kuliаh dаn mеnghаbiѕkаn ѕеtiар hаriku dеngаn wаnitа tеrѕеbut. Dаlаm ѕеhаri kаmi biѕа mеlаkukаnnуа hinggа 4 kаli, dаn реrnаh аku mеlаkukаn dеngаn diа dаlаm 1 hаri full hinggа diа рingѕаn.

Yа bеginilаh сеritа уаng ingin kubаgi dеngаn реmbаса уаng lаin. Sеmеnjаk реngаlаmаn ini аku mеnjаdi ѕukа bеrсintа dеngаn wаnitа lеbih tuа dаriku.

Cerita Dewasa Bercinta Dengan Teman Kantor Yang Montok

Cerita Dewasa Bercinta Dengan Teman Kantor Yang Montok
Cerita Dewasa Bercinta Dengan Teman Kantor Yang Montok
Cerita Dewasa Bercinta Dengan Teman Kantor Yang Montok - Sebut saja nama saya Tony, usia saat ini 28 tahun, saya tipe laki-laki yang bsa dibilang biasa-biasa saja. Tinggi badan 170 cm,berkulit putih, dan mempunyai berat badan 67 kg. Saya sayai memang tidak ada yang spesial dari diri saya.

Saya seorang lelaki asli dari suatu kota di jawa tengah, dan dijakarta saya tinggal kost-kostsan. Saya mempunyai seorang sahabat yang sebut saja namanya Revita. Dia satu kampus dengan Saya, Revita adalah gadis ber kulit putih, berambut hitam panjang, bertubuh mungil tetapi badanya padat berisi. Sebenaranya kami sudah menjalin persahabatan semenjak duduk dibangku SMA dulu.

Dahulu kami 4 orang sahabat yaitu saya, Revita Dery dan Deva, Dery dan Deva memilih untuk melanjutkan study-nya di luar negri. Kini tinggalah saya dan Revita 2 orang sahabat yang selalu bersama. Sebenarnya kami masih sering komunikasi dengan Dery dan Deva, walaupun itu hanya melalui media sosial saja. Terkadang jika mereka pulang ke Indonesia, kami masih sering untuk berkumpul.

Dimana setiap kami berkumpul, kami selalu menghabiskan waktu untuk mengingat tentang pengalaman kamki dan untuk sekedar melepas rindu. Persahabatan saya dengan Revita saat itu hanya sebatas sahabat dekat saja. Kami saat itu terlalu munafik untuk mengelak dari perasaan cinta dianatara kami. Setelah lulus SMA Revita dan saya mempunyai janji untuk melanjutkan kuliah di Jakarta.

Bahkn kami berjanji untuk mengambil fakultas dan universitas yang sama. Tidak hanya itu tempat kost kami-pun sangat dekat sekali, walaupun berbeda kosan. Maklum kamikan berbeda kelamin,hhe. Pada saat semester 3 saya sempat berpacaran dengan wanitayang bernama Lola, namun hubungan itu tidak berjalan lama, karena memang kami sudah tidak saling nyaman lagi.

Sebenarnya hubungan saya dengan Lola putus karena hubungan saya dengan Revita terlalu dekat. Saat itu sebenarnya saya sempat down ketika putus dengan Lola, namun hal itu bisa teratasi dengan Revita yang selalu berada disamping saya dalam suka maupun duka. Revita sungguh sahabat sejati yang selalu ada di setiap saya mengalami kesulitan.

Teman akmi-pun sampai mengira jika saya dan Revita mempunyai hubungan spesial, karena kedekatan kami, kami hanya tertawa saja karena memang kami hanya sekedar sahabat. Setiap satnight (malam minggu) kami sering menghabiskan waktu berdua entah itu untuk nonton bioskop, makan malam atau untuk belajar bersama. Awal tahun kami mendapat kabar dari Dery dan Deva jika mereka akan pulang ke Jakarta.

Saat itu kami beremat merencanakan untuk liburan ke Bali, moment itu yang sangat kami tunggu-tunggu. Bahkan kami sudah booking hotel dan merencanakan tempat mana saja yang akan kami kunjungi. Namun rencana tinggal lah rencana, 4 hari sebelum hari H, Deva dan Dery membatalkan niat ke Jakarta karena mereka ada urusan yang sangat penting, entah urusan apa itu.

Pada akhirnya saya dan Revita-pun berpikir bagimana caranya untuk mengisi waktu liburan yang kosong tersebut karena kami sudah membatalkan semua rencana liburan kami bersama teman kuliah. 1 hari sebelum hari H saya bermain di kost Revita, seperti biasa kami hanya mengobrol dan merasa kecewa dengan batalannya libuaran kami ke Bali.

Ditengah pembicaraan kami, saat itu saya tiba-tiba mempunyai ide untuk berlibur ke Bandung tapi tidak menginap. Pada awalnya Revita awalnya ragu karena bingung mau pergi kemana dan akhirnya kita sepakat untuk pergi ke Lembang, karena disana udaranya sejuknya dan nyaman untuk refreshing.

Setelah kami sepakat saya pun pulang ke kost saya untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Singkat cerita tibalah ahri berlibur kami, saat itu saya sudah bangun pada pukul 05.00 pagi, dan kemudian saya menelepon Revita,

“ Halo Ton, sory Ton Gwe baru bangun nih, habis semalem nggk bisa tidur Gwe Ton,hhe ”, ucapnnya.
Saat itu, memang suaranya terdengar ngantuk dan kuramg tidur,
“ Kita jadi berangkat gak nih Rev? udah jam 5 lewat hlo ini, ntar kita kesiangan n kena macet ”, ttanya saya.

“ Jadi dong Ton, tapi gwe belum mandi nih, bentar yah Gwe mandi dulu yah. Loe kalau mau kesini langsung masuk aja, pintunya gak Gwe kunci, sekalian Loe masukin barang-barang Gwe ke mobi Loe yah Ton ”, pintanya.
“ Oke deh Rev, tapi jangan lama-lama yah ”, jawabku singkat.

Tidak lama kemudia saya-pun sudah parkir di depan kost Revita dan langsung masuk ke kamarnya. Ternyata dia belum kelar mandi dan saya dengan cepat memasukkan barang-barang nya masuk ke mobil saya. Kemudian saya berteriak dari luar kamar mandi,
“ Rev, Gwe tunggu di mobil yah, GPL (gak pake lama) ”, teriakku.
“ Iya Ton, Gwe bentar lagi kelar kok ”, sahutnya.

Sekitar 10 menit saya menunggu di mobil kemudian Revita-pun keluar dengan hotpant hitam dan baju kaos couple yang kami beli sebelumnya, agar terlihat sehati,hhe,
“ Sorry yah Ton, jadi lama nunggu, Gwe tadi pagi ngantuk banget ”, ujarnya.
“ Iya santai aja kali Rev, yang penting kita jadi jalannya ”, jawabku.

Sepanjang perjalanan kita banyak ngobrol tentang kegiatan kampus, skripsi dan hal-hal yang biasa kita lakukan sehari-hari sambil mendengarkan lagu. Revita benar-benar sahabat yang baik. Kita saling menghibur dan saling mengisi, bercanda dan ledek-ledekan adalah hal yang biasa buat kami. Dan anehnya kita sama sekali tidak pernah membicarakan perasaan kami masing-masing.

Hanya saja saya sering khawatir jika Revita sakit atau terjadi kenapa-napa dan begitu pula sebaliknya. Benar-benar persahabatan yang tulus dan saya sangat takut untuk menodainya dengan perasaan cinta. Takut dia pergi meninggalkan saya. Takut dia berpikir bahwa saya mengkhianati persahabatan kita. Saya memacu mobil tidak terlalu cepat juga tidak terlalu pelan.

Karena saya berusaha menikmati perjalanan ini. Hanya sekitar 2,5 jam mobil saya sudah memasuki kota Bandung. Kemudian kami mencari restoran untuk sarapan kami. Kebetulan pagi-pagi kita gak sempet makan, cuma makan snack doank di mobil.

Setelah makan, kita coba memasuki Factory Outlet (FO), dari FO yang satu ke FO yang lainnya. Memilih baju dan akhirnya kita membeli sepasang baju kembar lagi. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, perut kami juga sudah mulai laper.

“ Ris, makan yuk, Gwe laper nih dan kita jangan terlalu sore ke lembangnya yah ”, ucapku.
“ Iya-iya Ton, Sorry yah tadi Gwe nggak liat jam, habis keasikkan belanja sih hehehe… ”, ujarnya sambil tertawa.

Kemudian saya mengarahkan Jazz ku kea rah atas Bandung. Sekitar jam 6 kita sudah sampai. Kita menikmati hidangan di depan kami sambil minum cappuccino hangat. Kami mempunyai selera yang sama dalam hal minuman, sama-sama menyukain cappuccino.

Pas saya melihat jam ternyata sudah jam setengah 9 malem. Kita keasikan ngobrol sambil browsing internet pakai laptop yang yang saya bawa dan tak terasa 2,5 jam telah berlalu.

Hujan turun dengan sangat deras sekali. Kita nunggu hamper 1 jam ternyata hujan tidak kunjung reda. Akhirnya dengan meminjam payung kita berhasil sampai mobil dan waktu telah menunjukkan pukul 21:45 wib. Dan akhirnya kita meninggalkan resto tersebut. Tidak lama kemudian saya merasakan hal yang aneh pada mobilku, stir menjadi berat dan saya berpikir mobil ban saya ada yang kempes.

Kemudian di tengah guyuran hujan, saya turun berdua Revita untuk melihat ban mobil saya, tentu saja Revita memayungi saya. Ternyata dugaan saya benar bahwa ban kanan depan mobil saya kempes, mungkin terkena psaya. Tidak mungkin untuk mengganti ban dalam keadaan cuaca seperti ini. Kemudian kami berdua kembali masuk ke mobil.

“ Rev, ban mobil kempes nih, Gwe ganti dulu yah, Loe tunggu aja di mobil ”, ucapku.
“ Loe gila yah? Ujan-ujan gini Loe mau ganti ban? Ntar Loe sakit lagipula bahaya malem-malem ganti ban ”, ucapnya perduli.

“ Kalau gak kayak gini kita gak bisa pulang Rev, mau nunggu hujan reda? Tambah malem lagi ”, ucap saya.
“ Pokoknya Gwe gak setuju Loe ganti mobil sekarang, mending jalanin deh mobil nya ”, ucapnya.

Saat itu saya menurut denga perkaytaaan Revita dan kemudian menjalankan mobil perlahan-lahan,
“ Rev, Gwe punya ide tapi Gwe gak yakin Loe setuju sama ide Gwe ”, usul saya.
“ Memangnya apa ide Loe Ton ? ”, tanyannya.
“ Bagaimana kalau kita cari hotel atau tempat penginapan, kita nginep semalem disini, besok pagi

kita pulang, kecuali kalau Loe ijinin Gwe ganti ban mobil ini sekarang ”, tanyaku.
Sejenak Revita berpikir dan menjawab,
“ Oke deh kalau gitu kita cari hotel terdekat disini daripada Loe keujanan dan sakit, itu lebih ngerepotin Gwe lagi nantinya ”, ucapnya setuju.

Beberapa menit kemudian kita melihat sebuah penginapan dan saya membeLoekkan kendaraan saya ke penginapan tersebut. Ternyata hujan malah semakin besar dan diselingi kilatan dan petir. Dengan payung yang tidak terlalu besar kita berdua masuk ke Loebby untuk check in. Pas masuk Loebby beberapa orang sempat melihat ke kita karena hampir semua baju kami basah akibat hujan angin yang besar.

Saat itu kemudian saya bertanya ke resepsionis,
“ Mas, saya pesen kamar single bed 2 ”, ucapku.
“ Maaf mas, yang tersisa hanya kamar double bed 1 dan sisanya family room ”, jawab recepsionis itu.

Karena kamar tinggal 1 saja sayapun kemudian bertanya ke Revita,
“ Gimana? Yang ada cuma itu, mau gak? ”, tanyaku.
“ Gak ada pilihan lain kan? Ya udah ambil aja deh Ton ”, jawabnya

Kemudian kami balik ke mobil untuk mengambil barang-barang dan segera menuju kamar tersebut. Kamar nya hanya ada 1 bed ukuran double, dan kamar mandi dengan shower hangat. Kemudian kami mandi secara bergantian. Saya hanya memakai celana boxer dan baju kaos yang kami beli di FO. Sedangkan Revita memakai baju kaos lengan buntung dan celana pendek. Saat itu badan terasa lelah sekali.

“ Riss, kok Loe mau sih nginep dan tidur sekamar sama Gwe? ”, tanya saya.
“ Jangan pede dulu Loe Ton, Gwe cuma gak mau Loe sakit aja, kalau Loe sakit ntar Gwe juga yang repot, siapa yang beliin obat? Siapa yang anterin Loe ke dokter? Lagipula kita sahabatan udah lama banget, Loe tau siapa Gwe dan Gwe tau siapa Loe ”, ucapnya panjang lebar.

“ Ngomong-ngomong terima kasih yah udah jadi sahabat Gwe, Gwe seneng banget punya sahabat kayak Loe Rev, Gwe gak mau kehilangan Loe Rev”, ucap saya serius.

Saat itu kemudian saya langsung memeluk Revita begitu saja. Dengan sedikit bingung Revita menyambut pelukan saya dan sambil bertanya,
“ Maksudnya Loe gak mau kehilangan Gwe apa? Emank Gwe mau kemana? Gwe kan gak kemana-kemana ”, ucapnya dengan seidkit candaan.

“ Gwe baru sadar bahwa selama ini yang Gwe rasain ke Loe bukan perasaan sebagai seorang sahabat tapi lebih, Gwe sayang banget sama Loe, Gwe gak mau Loe ninggalin Gwe dan married sama orang lain.

Ternyata selama ini Gwe udah bohong sama perasaan Gwe, gwe takut ngomong ke Loe, nanti semuanya akan berubah. Dan Gwe takut Loe ninggalin Gwe Rev ”, ucap saya panjang lebar.
Sambil memandang tajam mata saya Revita,
“ Ton, Gwe gak akan pernah tinggalin Loe, I’m promise to You, coz, I Love you so much ”, ucapnya dengan mimik wajah serius.

Saya melihat wajah cantik Revita mengeluarkan airmata dan tidak lama kemudian saya berusaha mengangkat dagunya dan mulai mencium bibir nya. Lembut sekali dan ini merupakan ciuman pertama Revita karena Revita belum pernah pacaran sebelumnya. Dan bagi saya ini untuk kedua kalinya karena sebelumnya saya pernah berciuman dengan mantan pacar saya.

Cukup lama kami berciuman kemudian saya mulai memegang buah dada dari Revita, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Saya meremasnya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Revita mulai mendesah, perlahan saya angkat bajunya dan dia menurut saja. Terlihat buah dada yang putih dengen putting berwarna merah muda, ternyata Revita sudah tidak memakai bra setelah mandi, mungkin karena bra nya basah.

Dengan cepat saya turunkan celananya berikut celana dalamnya. Terlihat Kewanitaan yang putih dengan bulu-bulu yang tercukur rapi. Saya mulai mencumbunya mulai dari leher, menjilati kupingnya kemudian turun ke arah buah dadanya. Dia mulai mengeluarkan desahan-desahan kecil. Saya menkilati sekitar putingnya, sedikit gigitan kecil pada putingnya.

Revita mulai meracau. Saya turun kebawah dan muali menjilati kewanitaan dan klitorisnya. Ternyata klitorisnya sudah basah, tampaknya Revita sudah terangsang. Secara telaten saya jilati klitorisnya hingga akhirnya dia menjambak rambut saya dan keluar cairan hangat. Wangi sekali kewanitaan Revita, tampaknya dia sangat merawat kebersihan kewanitaan-nya.

Saya langsung melucuti pakaian saya hingga bugil, Revita tampak sedikit kaget melihat Kejantanan saya yang berukuran sedang. Saya suruh dia mengocok lembut dan menjilati Kejantanan saya, awalnya dia tampak jijik tapi lama-lama sudah biasa. Lembut sekali jilatan-jilatan dan isapannya pada Kejantanan saya. Tidak lama kemudian saya mengarahkan Kejantanan saya ke lubang kewanitaan-nya.

Saya melihat dia dengan tajam dan dia hanya melihat saya dan memejamkan matanya. Saya tidak tahu apakah itu tanda setuju atau tidak tapi dia tidak melakukan penolakan. Saya mulai memasukinya pelan-pelan, dia sedikit menahan sakit kemudian saya berhenti sejenak lalu saya coba masukin lagi

Kejantanan saya hingga akhirnya masuk, darah perlahan-lahan mulai keluar dari kewanitaan-nya.
Saya yakin itu darah perawannya Revita. Kemudian saya mulai melakukan gerakan maju mundur dengan tempo biasa saja, Revita tampak menahan sakit tapi menikmatai.

Sekitar 15 menit kami melakukan itu hingga akhirnya saya sudah mulai merasa ingin Klimaks dan sempat bertanya ke Revita apakah dikeluarkan di dalem atau di luar dan dia bilang di dalam saja, dan tidak lama kemudian,

“ Crottttt… Crottttt… Crottttt… Crottttt… ”,
Tersemburlah air mani saya bercampur lendir kawi Revita memenuhi lubang kewanitaan Revita. Sesaat kemudian kami tergolek lemas di tempat tidur dan membayangkan apa yang telah kami lakukan. Kami saling diam tanpa kata.

Saya coba menoleh ke Revita dan dia mengeluarkan air matanya. Saya memulai pembicaraan,
“ Rev, maafkin Gwe yahg, tidak seharusnya Gwe ngelakuin ini pada Loe, Gwe bener-bener khilaf, maafin Gwe ya Rev ”, ucap saya dengan mata berkaca-kaca.
“ Bukan bukan salah Loekog ini ini Ton, loe gak perlu minta maaf ”, ucapnya sambil mengusap airmata-nya.

“ Rev, Gwe janji akan nikahin Loe, Loe mau kan jadi istri Gwe kelak ? ”,tanya saya.
Sambil tersenyum dia berkata,
“ Ton, Loe cowok yang baik. Loe selalu ada buat Gwe disaat Gwe utuh Loe. Loe selalu mengerti bagaimana cara memperlakukan Gwe. Gwe sebenernya sedih waktu liat Loe jadian sama Lola, tapi Gwe pengen lihat Loe bahagia.

Loe cowok sempurna di mata Gwe, tidak ada alasan buat bilang tidak ke Loe. Gwe sayang sama Loe, Gwe mau jadi istri Loe Ton ”, ucapnya membuat hatiku tentram.
“ Maksih ya Rev, gw janji bakal selalu buwat loe bahagia dan nggak akan seklaipun ngecewain Loe… Love you so much Rev… Emuuuachhh…”, ucap saya sambil mengecup keningya.
“ Iya makasih ya Ton, Love to So much ”, balasnya.

Singkat cerita, setelah kejadian itu, pada pada akhirnya kamipun berpacaran dan kami semakin sering Hubungan intim. Pada Akhirnya setealah kami di wisuda, dan saya mendapatkan pekerjaan di perusahaan asing dan Revita bekerja di salah satu Bank Sawata di Indonesia. Pada bulan juni 2015 kami memutuskan untuk menikah dan kehidupan kamipu n selalu bahagia.
TAMAT

Cerita Sex Terbaru Dengan Bidan Perawan

Cerita Sex Terbaru Dengan Bidan Perawan

Cerita Sex Terbaru Dengan Bidan Perawan

Cerita Sex Terbaru - Perkenalkan nama aku tony lengkapnya tony azuar,temen2 akrab ku biasa memanggil nama aku dengan panggilan tony, umur aku sekarang baru 20 tahun, saat ini aku masih duduk di bangku perkuliahan dan sekarang baru menginjak semester ke tiga(3) pada suatu hari pas mau perjalanan pulang dari kampus.

Aku tak sengaja melintas di depan rumah bu bidan yg berada di jalan Gatot sukoco’ pada malam itu waktu menunjukkan baru jam 21.00 malam, sekilas aku melihat ada bu bidan yang cantik itu’ dia sedang melayani pasiannya didalam ruangan kerjanya , aku pikir usianya baru di atas umurku sedikit paling 23 an sih,kiranya dia juga baru lulus dari ilmu kebidanan D3 Deplomatika’’,

Rambutnya yang panjang hitam terurai lurus tubuhnya yg begitu mungil dan montok pantatnya yg seksi dengan belah dadanya yg besar sedang membungkuk sehinggan sedikit terlihat gundukan2 besar yg agak tembus/trasparan dari baju Tidurnya yg ketat itu yg berwarna putih,sedikit samar samar sih tapi nampak jelas kalo buah dadanya itu sangat besar dan kulitnya yang putih mulus langsat itu.

Ditambah senyumannya yg manis, membuat hatiku tak kuasa membayangkan betapa nikmatnya kalau bu bidan itu aku setubuhi, aku pun langsung menyetop motorku diam diam aku berdiri di depan rumah bu bidan sambil memandanginya ,sebenernya dia uda tau sih tapi dianya pura pura gak tau karna sibuk mengurus pasienya dan tiba tiba dia datang menghampiri aku ,… a a a,..

Aku pun kaget waduh mau kesini lagi tu bidan cantik, di tanya lah aku’(bu bidan): ada apa mas berdiri di depan rumah praktek ku dan kenapa terus terus mandangi ku seperti itu , apa ada yang bisa saya bantu’ (aku): dengan mata melotot memandangi buah dada nya yg besar itu dengan takjub besar sekali semakin mendekat semakin besar,,,.h he he kata benak fikir ku’ aku pun balik jawab sapaannya itu,enggak ada apa apa mbak bidan dg tergesa gesa aku jawab mbak cantik bak bidadari yg di turunkan dr langit’(Bu.bidan) ah bisa aja si mas ini’’ dgn seyuman lembut,,,’ dan karna aku rasa dia baru di atas aku sedikit jadi aku manggilnya mbak, hehehe’

Ini aku mau berkonsultasi sama mbak bidan,.. (bu bidan):ah jangan panggil begitu aku kan punya nama mas… (aku); siapa.? (bu bidan); lihat aja itu di papan nama tulisannya besar gitu masa endak bisa baca’ dengn tersenyum…. (aku);waduh senyumanya , dalam fikirku aku kan sengaja pura pura enggak tau sebenernya aku juga udah tau namanya itu yg jadi mbak bidan namanya mbak Lia panjangnya lia novita sari, biar aja aku kan maunya kenalannya bersalaman… hehehe maunya sih? Tiba tiba dia menyaut tanganku,aku seneng banget telapak tangannya halus sehalus busa sabun,,, terbayang dari fikiran jorok ku gimana ya kalo telapak tangannya di buat ngocok2 penisku…..

Pasti enak….. hem apalagi vaginanya tuh pasti enak banget kalo di masukin, pasti warna vaginanya putih dan agak kemerah kemerahan/merah jambu, dengan berande ande..hehe aku dengan otak ngeres’;’mbak bidan itu memperkenalkan namanya dengan suara lembut halus, nama aku lia aku di sini baru satu bulan dan sekaligus aku di sini di tugaskan untuk melayani semua masayarakat di desa ini,(aku) o ternyata dia disini lagi praktek dan tugasin dari pusat untuk bertugas masyarakat di kampung ku ini..

Jadi mbak bidan ini emang asalnya dari mana, aku asli dari jakarta;’ Ooo dr jakarta, oh iya td katanya mau konsultasi mau konsultasi apa emangnya’’ ya udah sana masuk dulu katanya mau konsultasi, dan pasienya ibu-ibu yg sedang mengandung itu pun keluar dari rumah prakteknya’ dan dengan sigapnya aku langsung masuk ke ruangan prakteknya ‘’( mbak bidan): silakan duduk ,, (aku):terimakasih mbak (mbak bidan):eh jangan panggil mbak kalo lagi sepi kaya gini aku rasa umur kita tak terpaut jauh dr umur kamu..oh iya,,. Ya udah ayo sekarang mau konsultasi apa… .!waduh lampu ijo nih’’kata ku’’ ini nov? aku memanggil dia dg panggilan nov’ini alat vitalku kog aku rasa tak seperti lelaki laki pada umumnya ,emang itu penisnya kamu kenapa ada kelainan kah . enggak tau nov..

Tapi penisku sedikit mbengkong ke kiri apa bisa nanti kalu udah punya istri apa aku bisa mempunyai keturunan karna penisku yg begitu,, berharap biar di periksa penisku yang udah ngaceng ini atau menegang..(bu.bidan lia menjawab) penis yg seperti itu udah banyak kog tapi udah terbukti penis yg bengkong pun masih bisa mempunyai keturunan tergantung tingkat kesuburannya,,(aku) oh ternyata begitu? setelah berbicara lebar kesana kesitu bla…bla..bla.

Akhirnya yang aku tunggu tunggu ? . sudah sana berbaring di atas tempat tidur biar aku lihat penis kamu ,aku seneng banget, dan aku sesekali bertanya pada novi,novi udah punya cwok (belum) dia dengan tersenyum menjawab ( belum) kenapa emangnya,aku buka ya resleting kamu aku dengan mlongo Ho. Aku diem..dan dia sambil membuka resleting celanaku dikit demi sedikit,aku tanya,novi udah sering iya nanganin yang gini ginian kog keliatanya uda nyante banget aku dengan sedikit becanda menjahilinya,,

Udah resiko kan mas jd bidan cwex, klo ada yg mau konsultasi beginian, tapi baru satu yg minta begini ,,emangnya siapa ,, novi menjawab Cuma kamu mas tony,, aku Ooo,.masa’’iya ,,’’terus pertanyaan mas tadi apa maksutnya,ouh,,.. enggak ada apa apa, masa cwex se cantik kamu blum punya cwok apa jangan jangan kamu uda punya suami kali,,boro boro mas punya suami mikir punya cwok aja gak (jawabnya),, kenapa, dia jawab takut di slingkuhin…? Ooo?aku berfikir lagi padahal baru pertama kali bertemu udah curhat panjang lebar layaknya udah saling kenal deket, aku berfikir enak juga ni novi kalo di jadiin pacar aku’ kliatannya orangnya baik dan setia…..

Aku dengan sigap bertanya mau enggak kalo novi jadi pacar aku, aku pasti akan setia dan sayang selalu sama novi ,,dia tersenyum memandangi ku dngan tangannya yg mau membuka resletingku,, apaan sih baru kenal udah nyatain cinta,, di coba dulu atu novi kalo cocok yuk kita terusin kalo gak cocok kita gak lanjut,hehe, ibarat cinta itu suka itu tidak memandang waktu , tapi cinta ini begitu saja mengalir..

Dia tersipu dngn perkataanku tadi. aku sungguh suka kamu,,,, dia lagi2 tersenyum malu sambil keluar menutup pintu rumah prakteknya karna udah sepi’,,,tinggal kita berdua yang ada di dalam dan sampai akhirnya celanaku sudah di buka dan aku lihat dari arah rok mininya yg pendek se paha atasnya yg mulus itu dan roknya yg berwarna putih’ terawang/trasparan jadi keliatan CD nya(celana dalam) terlihat agak ada cairan2 gitu mrembes dari CD nya yg berwarna ping itu,ternyata dia udah masturbasi,,

Aku begitu ngaceng saat melihat Cdnya yg uda basah dgn rayu rayuan ku tadi apalagi dia udah meraba raba penisku yg udah ngaceng pasti dia juga sudah memikirkan yg jorok jorok seperti aku dan aku tau pasti dia juga menginginkan penisku , aku jadi tambah semangat apalagi aku belum pernah ngentot sama sekali paling Cuma onani doang di kamar habis itu udah dan sekarang aku berada di sini di samping cewex yg cantik apalagi bidan pasti pengalamanya udah banyak walau umurnya bru 23,,

Dan ternyata dia juga belum pernah ngentot sama sekali alias masih perawan beruntungnya aku dalam hati berkata..,dan tidak lama kemudian dia membuka celana dalam ku dan dia melolong seakan takjub melihat penisku yg sudah ngaceng di kelilingi otot2 yg besar , dia bertanya padaku,boleh ndak barang kamu ini aku mainkan, boleh asal kamu mau jadi cwex aku, iya aku mau karna kamu juga ganteng kog tony ,aku tersenyum ya udah silahkan jawabku ,dan setelah udah mendapat ijin dari ku,, novi udah tak sabar langsung memegang kepala penisku yg sudah mengkilap dan udah mebesar dari tadi dia mengocok ngocokkan penisku ah.. uh… ah… uh.?

Rintihku ke enakan di kocok kocok dan kemudian aku meminta dia untuk memasukan penisku ke dalam lubang mulutnya yg sexsi itu perlahan lahan penisku mulai di masukkan kedalam liang mulutnya di maju mundurkan,, aku tak kuat menahan permainannya di dalam mulutnya itu ahirnya ku tumpahkan mani pertama ku kedalam mulutnya novi,, dia bilang udah keluar mas iya nov aku sambil mendesih ah..uh…ah..uh…yeh..oyeh,,. habis permainanmu enak banged makasih nov, ah itu belum apa apa dia berkata’ baru permainan mulut belum juga permainan sebenarnya ntar kalu penis kamu udah masuk vagina ku itu baru permainan yg sebenarnya,, aku suka tuh kan dia pengalaman banget dalam hati brkata ok kita lanjut,,,’ .

Dan aku juga meminta kepadanya boleh ndak aku juga minta keperawanan mu ,boleh asal kamu juga bisa setia sama aku untuk selamanya,, iya aku pasti setia dan selalu akan menyayangimu nov ,’lalu aku membuka roknya sekarang lebih jelas CD nya yang udah basah aku memainkan di permukaan CD nya yang halus kliatan sedikit vaginanya di dalam CD nya yg berwarna pink itu dan udah basah ketika dia udah masturbasi pertama tadi dan agak licin aku pegang aku gesek gesekan telapak tanganku ke pusat lubang klistorilnya dia ke enakaan kamu pintar banged mas tanpa aku hiraukan aku terus menggesek gesekan telapak tanganku ke seluruh bagian vagina keperawanannya ahirnya ke dua kalinya ia masturbasi ah ,..ah..erangan yg panjang, enak mas,.. ,

Lalu kubuka semua yg masih nempel di tubuhnya, dan aku pun juga, pakainku di klucuti oleh novi kini kita berdua tanpa sehelai kain pun, aku mulai lagi mengulum bibir merahnya yang sexsi itu dan memainkan kedua puting susunya aku remas remas ke dua susunya yg super besar itu putingnya yg kemerah merahan pink itu dan buah dada yg besar putih mulus sungguh membuat aku semakin liar aku emut pentilnya aku remas2 payudara nya, dan lidah ku mulai liar menuju bawah dari puting ke pinggang dari pinggang ke paha dan aku jilati pahanya dari paha ke kaki dia kegelian ke-enakan sudah setengah tak sadar aku kembali ke atas sedikit yaitu pas berada di vaginanya yg tanpa tumbuh rambut di situ keliatanya sih abis di cukur keliatanya dia juga suka merawat diri yaiyalah dia kan bidan dalam benakku berfikir,,

Oh indah nya surga ini Vagina yg begitu empuk kenyal besar kulit luar vaginanya berwarna putih mulus dan dalam vaginanya berwarna kemerah merahan pink (atau merah jambu)dan kedua pahanya yang putih mulus itu aku renggangkan ke kiri dan ke kanan kini keliatan semua dalam vaginanya aku jilati klistorilnya dia sungguh merangsang ku sodok sodok kan lidahku ke liang vaginanya maju mundur,, ah., uh.. ah,. Uh,. Ah,.

Kumainkan jari tengah ku dan kumasukan ke kedalam vaginanya ku maju mundurkan terasa jari ku basah banged di dalam liang keperawanannya ku cari G-Spot nya tak jauh dari luar vaginanya Cuma bejarak 3-4 centi, saat ku sentuh dengan jari tengahku dan ku mainkan pas pada G-Spot nya novi Merangrang mengglijang tak karuan beberapa kali aku mainkan dan mejilati klistoris dan mengelus elus pas tepat G-Spot nya itu tak lama kemudian novi marstubasi kesekian kalinya ahhhhhhh erang panjang dengan desahan tak beraturan,,,dia bilang jangan siksa aku begini mas tony ‘enak banget,,,ahhhhhhh,uhhhh….,, cepat masukkan penis kamu kedalam vagina aku dan tanpa aku hiraukan dia juga udah ke enakkan dengan permainan tangan ku ini.

Dia tarik penisku dia masukkan penis aku kedalam vaginanya yang sudah bener bener basah penuh cairan maninya itu dikit demi sedikit aku masukkan ternyata masih sempit banged ku ulangi lg dikit demi sedikit aku coba masukkan lagi dia agak merintih sakit tapi karna labidonya itu udah basah banged kini penisku udah tertanam sepenuhnya kedalam vaginanya saat itu di menjerit keras aaaahhhhhhaaaahhhh…..,sakit dan aku rasa ada sesuatu yg mengalir menempel di ujung kepala penisku ternyata itu darah keperawanan novi,’ku cabut sebentar penisku ke luar dia elap penisku yg penuh dengan darah keperawanannya aku juga bersihin vaginanya novi dari darah keperawanannya itu,dan aku bilang ke novi aku sungguh cinta dan sayang kamu nov,, dia juga bilang aku juga.. maaf nov keperawananmu sudah aku ambil ‘’iya enggak apa janji dan pasti yah kalo kamu setia dan sayang novi sampai kapanpun hingga ahir menjemput kita ….

Pasti mas akan selalu setia dan sayang ama novi sampai mati sambil mendekam dan memeluk tubuh novi dan sedikit sedikit aku coba masukkan lagi penis aku yg udah besar ini kini dia berganti posisi dengan bantal aku taruh di bawah pinggulnya dan sedikit di atasnya sedikit demi sedikit aku masukan Mr M ku lagi ke dalam vaginanya kini sudah lebih lancar memasukkannya karna darah keperawanannya dan masturbashi tadi yg mengalir deras jd itu yg membuat aku sedikit lancar mengoyak ke dalam vaginanya kini permainanku yang sesunggunhnya aku maju mundurkan Mr M ku.. ah ,,uh…

Dia mendesah lagi enak banget mas penis kamu aku sungguh nyaman sama kamu ingin selalu di dekat kamu’ dia berbisik di telingaku,, iya sama sama’jawabku’ aku kulum bibirnya yang mungil merah itu sambil meremas remas payu daranya aku me maju mundurkan penis (peli)(mr M)atau (gathel) ke dalam vaginanya yang basah dan licin itu dia merangsang lagi dan mererang lagi ahhh ahhhh ahhh erangan yang panjang? dan aku pun juga mulai ingin keluar cairan maniku,, aku bilang aku mau keluar aku keluarin kemana nov , dia jawab ke dalam aja aku juga mau keluar,,

Ok, penis aku semakin aku genjot maju mundur ke dalam vaginanya semakin cepat dan cepat pluk pluk sura penisku dan vaginanya yang nempel tidak nempel tidak,,,,,,,ahhhhhhahirnya kenikmatan ini berakhir dengan sama sama mengeluarkan hasrat percintaan nafsu kita berdua 1 2 3 , novi aku keluar mas,ahhhhhh cairan mani dalam vaginanya berkali kali membentur kepala penisku Crut crut crut dan aku tabrak juga dengan air mani dariku menembus dinding rahimnya Crut crut crut ah ah ah ah novi begitu menikmati persetubuhan sex ini begitupun aku… kita berdua mengerang panjang aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh?,. Aku juga nov..ah uh ah uh auh ahhhhh,…’’’’’’’’,,,..kita berdua berbaring dia di bawah dan aku masih di atas dengan keadaan sekarang penis aku masih menancap di dalam vaginanya novi.

Sambil beristirahat sejenak merenungi apa yang sudah kita perbuat malam yang sunyi ini tanpa ada gangguan’’ terasa dunia ini milik kita berdua kita tertidur lelap dalam keadaan penisku masih menancap di vaginanya,. Dan pagi pun menyapa kita dengan keadaan penis aku masih menacap keliang senggamanya dan aku tarik sedikit keluar dan aku cabut dari dalam vaginanya perlahan ku tarik keluar. Tapi seakan novi tak mau melepaskan penis aku.

Dia memasukkan lagi penis aku kedalam liang vaginanya,aku bilang nov, dia bilang udah diem ternyata dia masih terangsang sebenernya aku juga masih terangsang ya udah lah aku jabani aja permainannya itu lagi dan beberapa detik kemudian aku dan novi mulai menglinjang dan mengerang lagi ternyata kami berdua masturbasi lagi ahhhhhahhhhhahhhhhh nov aku keluar aku juga mas, karna belum makan jadi cepet dah masturbasinya tapi aku dan novi satu sama lain sangat terpuaskan : simbiosismutualisme(sama sama menguntungkan)?

Dan aku cabut perlahan penisku lagi dan sebenernya novi masih menginginkan itu dan aku bilang nov udah dulu apa enggak kerja hari ini Besok juga ada hari hari lagi nov buat sex kita’ dia pun akhirnya mengerti iya udah kalo gitu dengan sedikit lemes dia menjawab sedikit ngambek sih sepertinya hehehe.. karna hasratnya tak terpenuhi hari ini..?dan aku janji ntar malam aku kesini lagi pasti akan puaskan kamu tunggu iya/ iya mas dengan senangnya,.. ? dan aku bilang makasih iya sayang kau telah memberi kenikmatan yang sebelumnya belum pernah aku rasakan, novi menjawab iya sama sama sayang kamu juga udah memuaskan aku. Sambil aku mencium keningnya bibirnya dan vaginanya… sekali lagi terimakasih sayang novi… novi pun tersenyum,,,,,,? Iya.

Dan hari hari kita sekarang di penuhi making love(ml) setiap kencan diner atau lain halnya pasti kita selalu making love… atau ngentot’ entah itu pagi atau siang dan juga entah tu malam . kita berdua selalu tak pernah henti menyalurkan hasrat kita,.kini sex jadi jalan alternatif kita untuk selalu setia dan untuk menyayangi dan ini lah cara kami untuk saling setia dan sayang sampai ajal menjemput.

Karna kita berdua sudah ada komit ,,maka mulailah awal ngentot pertamaku itu dan pertama kali juga aku punya cwex karna slama ini aku blum pernah punya cwex,, awalnya mau pura2 konsultasi eh malah bener2 dapat apa yg aku mau,terima kasih tuhan,,,jd dapet dua duanya vaginanya dapet orangnya juga aku dapet.. dalam sehari kita langsung jadian di tempat tugas praktenya itu.memang benar keberuntungan pasti bisa kita dapat di mana saja ntah itu jodoh dll. END


Cerita Sex Terbaru Dengan Bidan Perawan, Kumpulan Cerita Dewasa Indonesia, Cerita Seks Terbaru 2017, Koleksi Foto Bugil Terbaru, Cerita Mesum Terbaru Indonesia, Cerita Sex Dewasa, Cerita Bokep 2017, Cerita Dewasa Terbaru, Mesum Dengan Janda, Sex Terbaru Dengan Cewek Berhijab.

Sabtu, 10 Juni 2017

Cerita Seks Terbaru Perawan Cinta Pertamaku

Cerita Seks Terbaru Perawan Cinta Pertamaku
Cerita Seks Terbaru Perawan Cinta Pertamaku

Cerita Seks Terbaru - Nаmаku Koko, uѕiаku 18 tаhun, ѕеkаrаng аku ѕеdаng kuliаh di ѕаlаh ѕаtu реrguruаn tinggi di Mеdаn. Aku mеmрunуаi ѕifаt реmаlu уаng ѕеjаk dulu mеnjаdi hаmbаtаn bаgiku dаlаm mеnjаlin hubungаn dеngаn lаwаn jеniѕku. Pеriѕtiwа уаng аku аlаmi ini tеrnуаtа mеngubаh hiduрku mеnjаdi luаr biаѕа, lеbih dаri уаng аku biѕа bауаngkаn.

Pеrjаlаnаnku dimulаi kеtikа аku рulаng kе Jаkаrtа раdа ѕааt liburаn ѕеmеѕtеr. Dаlаm liburаn ini аku bеrkunjung kе rumаh bеbеrара tеmаnku, diаntаrаnуа аdаlаh ѕеоrаng tеmаn lаmаku Prita уаng ѕudаh ѕеjаk SMU tidаk реrnаh bеrtеmu. Kаlаu kuhitung-hitung ѕudаh ѕеkitаr ѕаtu tаhun аku tidаk bеrtеmu diа. Sеjаk аku реrtаmа kаli bеrtеmu diа аku lаngѕung jаtuh сintа.

Aku mеlihаt Prita ѕеbаgаi ѕоѕоk реrеmрuаn уаng раling ѕеmрurnа, rаmbut hitаm bеrоmbаk уаng ѕераnjаng bаhu, wаjаh ѕuреr саntik, bоdу bаgаikаn ѕuреrmоdеl, рауudаrа уаng indаh mеѕkiрun hаnуа biѕа dilihаt dаri luаr ѕеrаgаm ѕеkоlаh, dаn bоkоng уаng mеmbuаt mаtа соwоk mаnарun mеngikutinуа kеmаnа рun iа реrgi.

Bеtара inginnуа аku mеnjаdi brа аtаu сеlаnа dаlаm уаng ѕеlаlu diраkаinуа, jаdi kurѕi уаng ѕеlаlu didudukinуа, jаdi tеmраt tidur уаng ѕеlаlu ditidurinуа, аtаu jаdi ѕаbun уаng ѕеlаlu mеnjеlаjаhi tubuhnуа. Aku ѕеlаlu mеmbауаngkаn bаgаimаnа ѕеаndаinуа Prita mеnjаdi расаrku.

Wаktu itu kеlаѕ 3 SMU. Diа kеlаѕ 3 IPA 1  dаn аku kеlаѕ 3 IPA 2. Aku mеndеkаti diа dеngаn саrа mеnjаdi tеmаnnуа уаng раling bаik. Aku tidаk bеrаni mеngutаrаkаn реrаѕааnku kераdа diа, аkibаtnуа diа tеrgаеt оlеh оrаng lаin. Hаѕil уаng аku tеPrita аdаlаh аku hаnуа diаnggар ѕеbаgаi tеmаnnуа.

Sеtеlаh tаmаt SMU kеrinduаnku mаkin mеmunсаk, аku mеmikirkаnnуа ѕеtiар аku mаu tidur, mаu mаkаn, mаu mаndi, mаu gоѕоk gigi, mаu bеrаngkаt kе kаmрuѕ, mаu nоntоn VCD роrnо, mаu оnаni, ѕеtiар mаu mеlаkukаn арарun. Mаkа dаri itu аku mеmbеrаnikаn diri untuk mеngunjungi diа mumрung mаѕih liburаn. Untuk mеmаѕtikаn diа аdа di rumаh, аku mеnеlероnnуа.

“Hаlо, biѕа biсаrа dеngаn Prita?” tаnуаku mеnуара.

“Iуа, ini Prita ѕеndiri, ini ѕiара уа?” bаlаѕnуа.

“Hеi Prita, gimаnа kаbаr lо?.. mаѕih ingеt guе nggа?” kаtаku bеrѕikар ѕоk tеnаng.

“Hmm.. ѕiара уа?.. ini Pepi уа? jаngаn iѕеng dесh, guе tаu ini еlо kаn?” kаtаnуа mеnеbаk.

“Pepi ѕiара.. ngасо аh.. ini guе Koko..”

“Koko? hеi.. ра kаbаr jugа? guе bаik2 аjа.. udаh bеrара lаmа ѕiсh? ѕеtаhun аdа kаli уа..”

“Iуа.. еh Prita gimаnа kаbаr lо mа ѕi.. itu tuсh..”

“Sаmа ѕара?”

“Itu lhо.. ѕi Randi.. hi.. hi..”

“..”

“Hаlо Prita.. guе ѕаlаh ngоmоng уа..? hаlоо..”

“Nggа.. kоk.. guе..” kаtаnуа ѕаmbil mеnаngiѕ.

“Prita gа реrlu сеritаin kоk kаlо Prita rаѕа itu bikin ѕаkit..” kаtаku bеruѕаhа mеnеnаngkаnnуа.

“Koko.. biѕа.. gа.. dаtеng.. kе.. rumаh.. Guе..?” lаnjutnуа.

“Koko раѕti kеѕаnа.. Prita tunggu аjа уа.. Koko раѕti dаtаng..” jаwаbku.

“Cереt уа.. рlеаѕе..” kаtаnуа mаѕih mеnаngiѕ.

Aku lаngѕung реrgi kе rumаhnуа bеgitu tеlероn ku tutuр. Sеlаmа реrjаlаnаn аku mulаi bеrрikir ара Prita bаik-bаik ѕаjа.. аku bеrhаrар diа tidаk mеlаkukаn ѕеѕuаtu уаng сеrоbоh. Kirа-kirа 30 mеnit kеmudiаn аku tibа di rumаhnуа. Aku lihаt diа ѕudаh mеnungguku di рintu dераn. Aku раrkir mоbilku di tераt di dераn rumаhnуа. Aku lаngѕung bеrjаlаn kеаrаhnуа dimаnа kulihаt сеwеk уаng ѕаngаt kuѕауаngi mеnеtеѕkаn аirmаtаnуа.

Bеlum ѕеmраt ku tаnуа аlаѕаn mеngара iа mеnаngiѕ, dеngаn tibа-tibа diа mеnаrik tаngаnku dаn mеmbаwаku kе dаlаm rumаh. Kаmi kеmudiаn duduk di ѕоfа dаn diа mulаi mеnсеritаkаn mаѕаlаhnуа. Tарi bеbеrара mеnit kеmudiаn tаnра ѕаdаr аku mеlingkаrkаn tаngаnku di bаhunуа, nаmun аnеhnуа diа tidаk mеrаѕа саnggung аtаuрun riѕih, mаlаh diа mеnуаndаrkаn kераlаnуа kе bаhuku.

Aku рun tibа-tibа mеngаtаkаn ѕеѕuаtu уаng tidаk реrnаh bеrаni аku kаtаkаn kераdаnуа.

“Prita, dаri dulu аdа hаl уаng аku реngеn bilаng kе kаmu..”

“Koko bеnеr-bеnеr ѕауаng ѕаmа kаmu.. Koko ѕеlаlu mеmikirkаn Prita..”

“Dаri реrtаmа kаli kitа kеnаlаn, Koko ѕudаh ѕukа mа Prita..”

“Dаn ѕеkаrа..”

Bеlum ѕеlеѕаi аku mеngаtаkаnnуа Prita tibа-tibа mеnutuр mulutku dеngаn tаngаnnуа. Diа kеmudiаn mеnсium bibirku dеngаn lеmbut ѕеkаli, аku рun tаnра рikir раnjаng, kubаlаѕ сiumаnnуа реnuh сintа. Bеbеrара ѕааt kаmi bеrсiumаn, kеmudiаn Prita mеngаtаkаn hаl уаng раling indаh уаng реrnаh аku dеngаr.

“Koko.. ѕеbеnеrnуа Prita jugа ѕukа ѕаmа kаmu”

“Dаri dulu аku bеrhаrар kаlо kаmu itu уаng mеngаjаk Prita nоntоn, mаkаn..”

“Prita ѕеlаlu bеrhаrар Koko ѕuаtu ѕааt bаkаl ngаjаk Prita..”

“I lоvе U..”

Lаngѕung ѕаjа kuсium bibir hаngаtnуа dеngаn mеѕrа. Kаmi bеrсiumаn сukuр lаmа ѕаmраi аkhirnуа Prita mеngаjаkku kе kаmаrnуа. Tujuаnnуа ѕudаh jеlаѕ, tеmраt tidur еmрuk уаng mаѕih tеrtаtа rарi. Ciumаn kаmi tеruѕ bеrlаnjut dimаnа kаmi ѕеdikit dеmi ѕеdikit ѕаling mеlераѕkаn раkаiаn kаmi, kuаngkаt dаѕtеrnуа ѕаmbil ku mеrеmаѕ bоkоngnуа уаng ѕаngаt kеnуаl.

"Gilа.. еmрuk bаngеt раntаtnуа..” kаtаku dаlаm hаti mеlаnjutkаn mеrаbа dаn mеrеmаѕ bоkоng tеrѕеkѕi milik Prita.

Aku dulu hаnуа biѕа mеlihаt, ѕеkаrаng аku biѕа mеnikmаtinуа. Aku tаhu mаѕih bаnуаk lаgi уаng lеbih hеbаt dаri сеwеk ini. Suаrа hаtiku bеrkаtа

“Diа сintа реrtаmаmu, dаn ѕеkаrаng kаmu mеmilikinуа..”.

Tаngаnku mеlаnjutkаn реrjаlаnаnnуа kеаtаѕ, diѕаnа iа mеnеmukаn duа buаh gundukаn, dеngаn lеmbut ku rеmаѕ dаn реrlаhаn kulераѕkаn dаri реnutuрnуа уаng tеlаh mеngurungnуа ѕеlаmа ini. Tеrnуаtа buаh dаdа Prita tаmраk ѕаngаt indаh jikа dilihаt lаngѕung. Bundаr реnuh dаn рutingnуа bеrwаrnа соklаt kеmеrаh-mеrаhаn.

Ukurаnnуа рun bеnаr-bеnаr mеnаkjubkаn. Tераt dаlаm tеlараk tаngаnku. Pеniѕku рun mеnjаdi аmаt tеgаng. Aku mеrаbаnуа dаri bаwаh dаn kеmudiаn nаik kеаtаѕ dimаnа ku mеnеmukаn рuting ѕuѕu уаng ѕudаh mulаi mеngеrаѕ. Prita рun bеrѕuаrа kеtikа аku mеnjilаtinуа.

“Hmm.. еnаk.. Ko.. tеruѕ.. ѕѕ..” dеѕаh Prita,

Aku рun mеnuntunnуа kе tеmраt tidur. Kаmi ѕudаh ѕереrti раѕаngаn ѕuаmi iѕtri раdа ѕааt mаlаm реngаntin. Prita duduk di tерi tеmраt tidur ѕеdаngkаn аku mаѕih bеrdiri. Prita ѕudаh tidаk mеmаkаi brа tарi mаѕih mеngеnаkаn сеlаnа dаlаm, kаmi ѕаling bеrtаtараn ѕеjеnаk..

“Koko.. Prita mаu mеlаkukаnnуа ѕаmа kаmu.. Prita mеlаkukаnnуа untuk kаmu..”

Prita рun kеmudiаn mеlераѕkаn сеlаnа dаlаmku, dimаnа diѕаnа tеrѕimраn milikku уаng ѕаngаt bеrhаrgа. Pеrlаhаn iа mеrаih реniѕku уаng ѕudаh tеrаmаt tеgаng dаn mеnghiѕарnуа.

“Ohh.. Prita..”, аku mеrаѕаkаn kеnikmаtаn hеbаt.

Aku bаlаѕ реrlаkuаnnуа dеngаn mеrаbа buаh dаdаnуа уаng jugа ѕеmаkin tеgаng.

“Ahh.. Koko.. tеruѕin.. аhh..” lаlu аku mеmbukа сеlаnа dаlаm Prita уаng ѕudаh аgаk bаѕаh.

Aku biѕа mеlihаt vаginа уаng di tumbuhi ѕеdikit bulu, ruраnуа diа rаjin mеnсukurnуа. Lаngѕung ѕаjа kurаbа ѕеluruh bаgiаnnуа bеrhаrар mеnеmukаn tеmраt уаng раling ѕеnѕitif.

“Aаh.. tеruѕѕ.. Ko.. оhh..” Prita mеndеѕаh, mеndеngаrnуа аku mаkin bеrѕеmаngаt.

Aku kеmudiаn mеmbаwа Prita kе tеngаh tеmраt tidur ѕеrауа mеnсium dаn mеnjilаti bаgiаn tubuhnуа уаng раling intim itu.

“Aаhh.. аku.. mо.. kеluаrr.. оhh.. ѕѕhh..” Prita mеngеrаng dаn mеnjаmbаk rаmbutku, Prita оrgаѕmе ѕааt itu, саirаn kеnikmаtаnnуа bаnуаk ѕеkаli уаng kеluаr.

Aku mеnсiumnуа bibirnуа dаn tеruѕ mеrеmаѕ-rеmаѕ buаh dаdаnуа, lаlu kulumаt рuting ѕuѕunуа ѕереrti аnаk kесil mеngеmut реrmеn kеѕukааnnуа.

“Ahh.. ѕѕhh.. ааhh.. ѕѕhh..” Prita mеngеrаng tаk kаruаn.

Pеniѕku уаng ѕudаh аgаk mеlеmаѕ kеmbаli tеgаng kеtikа Prita mеngulumnуа ѕеbаgаi bаlаѕ budi.

“Ohh.. Prita.. уоu.. аrе.thе.. bеѕt.” kеnikmаtаnku mеmunсаk kеtikа аku mеrаѕа аku аkаn оrgаѕmе.

“Ahh.. ѕѕhh.. Prita..” сrооt.. сrооtt.. сrоt.. аku mеnуеmрrоtkаn mаniku kеdаlаm mulut Prita, dаn iа рun mеnеlаnnуа.

Kаmi bеrаdа dаlаm kоndiѕi ѕаngаt bеrgаirаh. Aku tеtар mеnggеrауаngi tubuh Prita ѕuрауа iа tеruѕ mеrаѕа “Pаnаѕ”, bеbеrара ѕааt kеmudiаn реniѕku уаng ѕudаh kеmbаli tеgаng dаn tаmраknуа ѕudаh ѕiар mеnсеluрkаn diri kеdаlаm kоlаm kеnikmаtаn. Dаlаm роѕiѕi Prita tеrlеntаng dаn аku diаtаѕnуа, аku mеnuntun реniѕku kе аrаh lubаng ѕurgа milik Prita. Pеrlаhаn аku dоrоng реnuh реrсауа diri, tеrlihаt wаjаh Prita аgаk mеnаhаn ѕаkit.

“Ahh.. реlаn-реlаn.. ѕауаng.. оhh..”.

Aku dоrоng lеbih dаlаm lаgi mеѕkiрun аgаk ѕеmрit, “оh Gоd.. gilа.. mеmеknуа ngеjерit реniѕ guе kеnсеng bаngеt!..” kаtаku dаlаm hаti. Aku bеrрikir “jаngаn-jаngаn Prita mаѕih реrаwаn”. Kеmudiаn реniѕku ѕереrti tеrtаhаn ѕеѕuаtu, kuраkѕа mаѕuk.

“Ahh..!” реkik Prita, kurаѕа аku mеnеmbuѕ ѕеlарut dаrаnуа, tеrnуаtа bеnаr Prita mаѕih реrаwаn. Lаlu реrlаhаn kuауun рinggulku.

“Oh.. ѕѕhh.. ааh.. оhh.. hmm..”, kаmi ѕаling mеndеѕаh mеnikmаti ѕеtiар gеѕеkаn, vаginа Prita bеnаr-bеnаr rараt, dаn оtоtnуа tеruѕ mеmijаt реniѕku tаnра аmрun.

“Ohh.. ѕѕhh.. аhh.. ѕѕhh.. оhh..” dаn kеmudiаn tаnра mеnсаbut реniѕku, аku mеnggаnti роѕiѕi, аku dibаwаh, dаn kini gilirаn Prita уаng bеrgеrаk.

“Ohh.. аh.. ѕѕh.. Koko.. еnааkk.. tеruѕ.. ѕѕ” gеrаkаn Prita аku imbаngi, аku mеrеmаѕ buаh dаdа Prita dаn ѕеkаli-ѕеkаli аku mеngаngkаt tubuhku untuk mеnghiѕар dаn mеnjilаti рuting ѕuѕunуа.

Tibа-tibа tubuh Prita kеjаng, “Aаh.. аku.. mаuu.. kеluаrr.. оhh..”

Aku mеrаѕаkаn ѕеmрrоtаn саirаn vаginа Prita mеmbаѕаhi kераlа реniѕku, tеrаѕа hаngаt dаn nikmаt. Kаmi dаlаm роѕiѕi ini аgаk lаmа, dimаnа vаriаѕi hаnуа dаlаm bеntuk сiumаn, hiѕараn рuting ѕuѕu. Kеmudiаn аku mеrаѕаkаn аdаnуа dеѕаkаn di раngkаl реniѕku, аku lаlu mеnggеrаkkаn рinggulku nаik turun, dibаntu Prita уаng jugа bеrgеrаk nаik turun.

“Ohh.. ѕѕhh.. оhh.. SSSHHH..” аku mеrаѕа аkаn оrgаѕmе, аku lаlu mеmреrсераt gеrаkаnku, tibа-tibа tubuh Prita kеmbаli mеngеjаng, nаmun kаli ini lеbih kuаt, dаn vаginаnуа рun mеnjаdi lеbih ѕеmрit, оtоt-оtоtnуа mеmijаt lеbih hеbаt.

“OOHH.. Prita.. mаu.. kkее.. kе.. AAHH..” Prita mеnсеngkеrаm bаhuku kеrаѕ ѕеkаli.

“OOHH.. AHHH.. Koko.. gа.. kuаt..” Aku lаngѕung mеnаnсарkаn реniѕku ѕаmраi hаbiѕ, kuреluk сintаku ѕееrаt-еrаtnуа dаn.. “Crооt.. сrооt.. сrооtt” аku dаn Prita оrgаѕmе bеrѕаmа, bеrѕаmа mеnсараi kеnikmаtаn.

Aku mеmеluk Prita ѕереrti tаk аkаn kulераѕkаn, diа сintаku уаng реrtаmа, сintа реrtаmаku уаng hеbаt, сintа реrtаmаku уаng nikmаt. Kаmi ѕudаh mеnjаdi ѕераѕаng kеkаѕih. Aku ѕаdаr Prita tеlаh mеmbеrikаn mаhkоtаnуа kераdаku.

Ini реrtаmа kаli Prita bеrсintа, diа реrtаmа kаli bеrсintа dеngаnku, аku bеrсintа dеngаn сintа реrtаmаku. Aku mеngаlаmi hаl уаng tеrindаh dаlаm hiduрku.

Kаmi mаѕih dаlаm kеаdааn tеlаnjаng, duduk bеrhаdараn, Prita kuраngku diаtаѕ раhаku, kаmi tidаk bеrbiсаrа ѕераtаh kаtа рun, kаmi hаnуа ѕаling mеmаndаng, ѕаling tеrѕеnуum, ѕеѕеkаli kuсium bibirnуа, kubеlаi rаmbutnуа, dаn kuhарuѕ аirmаtа bаhаgiаnуа уаng mеngаlir mеnuruni рiрinуа.

“Prita.. Aku ѕаngаt mеnсintаi kаmu ѕереnuh hаti Koko, kаmu аdаlаh hаl tеrindаh уаng реrnаh tеrjаdi untukku, Koko nggа bаkаl ninggаlin Prita, Koko аkаn ѕеlаlu аdа untuk Prita..” kеmudiаn kubеrikаn сiumаn tеrhаngаt dаn tеrmаniѕ untuk diа.

Sаmраi ѕааt ini аku bеrрасаrаn dеngаn Prita,dаn ѕеtiар аku рulаng kе Jаkаrtа kаmi ѕеlаlu bеrсintа kараn ѕаjа kаmi mаu, bаik itu di rumаh Prita аtаuрun di rumаhku . Kаmi ѕеlаlu ingin mеrаѕаkаn kеnikmаtаn duniа itu bеrulаng kаli. Demikianlah Cerita Seks terbaru cinta pertamaku iniberakhir.

Cerita Seks Indonesia, Cerita sex Terbaru, Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Indonesia, Cerita Hot Terbaru

Cerita Seks Terbaru Gara Gara Hujan Mendadak

Cerita Seks Terbaru Gara Gara Hujan Mendadak
Kisah ini bercerita tentang gue dan seorang anak tetangga gue yang lebih kecil dari gue, sebut saja namanya Soraya, dia berusia 4 tahun lebih muda daripada gue, ketika itu gue baru lulus SMA dan dia kelas 1 SMA, Soraya sangatlah cantik untuk ukuran anak seusianya, bibirnya yang tipis, kulitnya yang putih bersih, rambut panjang bergelombang, dan tentu saja dadanya sangat padat dan berisi. Pada suatu sore, gue sedang online dengan menggunakan komputer kesayangan gue, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pagar rumah gue dan mengucapkan salam, ternyata pak Joko tetangga gue, dia meminta tolong instalin ulang OS laptopnya sama gue yang notabenenya dewa IT di lingkungan gue. Tanpa banyak omong, gue pergi kerumah dia. Dirumahnya sedang ada 2 orang anaknya yaitu Putra dan SorayaPutra sedang bermain PS dikamarnya dan Soraya menonton televisi diruang keluarga, Putra adalah ade kelas gw disekolah, tapi gue kurang akrab dengannya.

Sedangkan Soraya dalam cerita dewasa ini adalah anak bungsu pak Joko, dia masih dibawah ku umurnya tapi perawakannya ngga kalah dengan teman teman satu angkatan gue. Dari dulu dia selalu jadi target bayangan gue dikamar mandi. Setelah 2 jam gue install ulang laptop pak Joko, sekaligus memasukkan program-program penting yang akan dia gunakan. Selama 2 jam itu pula lah gw mesti nahan sange diruang keluarga pak Joko karena ngeliat Soraya duduk di sofa dengan kaki terangkat ke meja dan hanya mengenakan hotpants dan tanktop yang super cantik. Mungkin karena bosan menonton televisi, Soraya pindah duduk ke sofa didepan gue, dia mulai ngajak ngobrol gue. “Masih lama ya mas?”, “Ngga kok dikit lagi, tinggal install winamp doang” Gw membalas. “Oohh, soalnya Soraya mau make laptopnya, ada tugas sekolah yang mesti dikerjain”, “Lah, malem minggu masih aja ngerjain tugas sekolah, jalan-jalan dong Aya, emang cowonya Soraya kemana ngga ngajak jalan?” gw nyoba bercandain dia. “Ah gw ga punya cowo mas, baru putus. Makanya males kemana mana”. sheila menjawab. “Masa sih? Biasanya pada ngantri, hahaha, yaudah gw selesaiin dulu ya!” Lalu gw pun kembali berkonsentrasi pada laptop pak Joko. Akhirnya setengah jam kemudian selesai juga, dan gw persilahkan Soraya buat make laptop itu, sedangkan gw diajak makan oleh pak Joko. Setelah makan gw ngobrol-ngobrol­ dengan pak Joko, ternyata malam itu dia akan berangkat dinas ke luar kota, sedangkan istrinya sedang rapat perusahaan di bogor, sehingga harus menginap di rumah orang tuanya. Gw pun Cuma cengar-cengir aja denger cerita dewasa dia soal pusingnya mikirin proyek. Ngga beberapa lama setelah itu sheila masuk ke ruang makan. “Mas, itu kok internetnya ngga bisa nyala?”, “Hah? Masa? Coba sini gw liat”. Gw pun segera menuju ke ruang keluarga.


“Yah ini sih emang koneksinya aja lagi down, namanya juga modem CDMA”. Gw menerangkan kepada Soraya. “Yaahh, terus gimana dong mas, gw besok mau jalan, mesti ngerjain tugasnya sekarang”, “Hmmm, gimana ya? Kalo gini sih paling lo kerjain di warnet, atau kalo mau dirumah gw”, “Yaudah gw kerumah lo deh mas”. Soraya pun menghampiri ayahnya buat minta izin kerumah gw.

Dengan santai pak Joko mengizinkan Soraya kerumah gw. Maklumlah pak Joko dan gw udah sangat dekat, dia percaya sama gw. Lalu gw dan Soraya pun langsung menuju rumah gw yang hanya beberapa meter dari rumah pak Joko. Malam ini rumah gw sepi, soalnya semuanya lagi pada ke luar kota buat mengikuti acara nikahan paman gw, Soraya gw ajak masuk kamar gw, soalnya komputer gw ada di kamar gw. Disaat Soraya mengerjakan tugasnya, gw tiduran di kasur double bed gw sambil membaca beberapa buku cerita dewasa. Setengah mampus nahan ngelihat perawakan Soraya didepan gw. Dia tetep pake hotpants tapi sekarang pake sebuah baju bali yang longgar dilapisi hoddie berzipper yang ngga dikancingin. Satu setengah jam gw nungguin dia ngerjain tugasnya sambil dengerin lagu dari ipod. Setelah selesai, gw ajak dia makan.

“Aya, lo belom makan kan? Makan dulu yuk!”, “Ngga ah mas, masih kenyang gw. Eh iya, gw boleh nginep disini ngga?”, “Ah gila lo, ntar om Joko ngomelin gw lagi”. Padahal sebenarnya gw makin seneng denger omongan dia. “Ngga apa-apa mas, males gw dirumah, Cuma ada bang 
Putra sama si mbak, ayah paling udah jalan dinas. bete gw!”, “Yaudah tapi ngga apa-apa kan?” gw memastikan dari pada kena semprot pak Joko. “Iya mas ngga apa-apa, emm, ngapain kek mas biar asik nih, bosen gw”. Gw pun duduk di depan komputer, awalnya gw mau nyalain MP3 gw, tapi tiba-tiba terbesit niat kotor gw akibat dari tadi membaca buku cerita dewasa, akhirnya gw buka koleksi film gw. “Mas apaan tuh? Wah gila lo malah nonton begituan”. Soraya protes ke gw. “Lah kan kata lo tadi mau yang seru, ini seru banget malah, yaudah deh kalo ngga mau gw matiin”, “Yah jangan dulu mas, pengen liat gw, penasaran”. Lima menit nonton film itu, muka Soraya semakin mirip dengan pemeran wanitanya, terlihat dia dari mukanya. Gw pun terus memandangi dia mencari momentum yang tepat dan ngga beberapa lama dia menaikan kaki ke bangku dan melipatnya didepan dadanya. Secara tiba tiba terlihat cahaya kilat dan diikuti suara menggelegar dari luar. Ternyata malam itu akan turun hujan yang lebat. Dan secara tiba tiba, Soraya juga langsung bangkit dan mendekati gw sambil bilang, "Mas, kayanya mau turun hujan nih, Soraya pulang dulu ya.. Tadi sore Soraya nyuci sepatu lupa belum di angkat" tanpa menunggu jawaban dari gw, Soraya langsung berlari keluar karena hujan sudah mulai turun. dan selang beberapa menit hujan mulai lebat dan gw pun cuman bisa nyengir. Yah, gara gara hujan mendadak..!!


Cerita Seks, Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru, Cerita Bokep, Cerita Mesum, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita ML, Cerita Hot, Cerita Seks Panas, Kisah Bokep, Kisah Seks