Jumat, 09 Juni 2017

Cerita Sex Indonesia Gagahnya Kakak Iparku Saat Diranjang

Cerita Sex Indonesia Gagahnya Kakak Iparku Saat Diranjang
Cerita Sex Indonesia Gagahnya Kakak Iparku Saat Diranjang

Cerita Sex Indonesia Gagahnya Kakak Iparku Saat Diranjang - Suatu saat ketika suamiku akan mendapatkan tugas kantornya selama dua bulan, malam sebelumnya kita saling berdebat, aku tetap ingin ikut karena dua bulan bukan waktu yang singkat dan supaya tetep bisa nampung maninya dalam rangka bikin anak. Karena kesibukannya menyiapkan kepergiannya sudah tiga minggu aku tidak dienjot oleh suamiku.

Dia coba menenangkan aku dengan iming2 akan dibawakan oleh oleh dari belanda, aku tetap kecewa. Malem itu, aku dienjot oleh suamiku, tapi karena dia gak konsentrasi sebentar aja udah muncrat. Seperti biasa kalu udah muncrat dia langsung tidur. Aku memang mengharapkan kenikmatan, tapi aku tau bahwa suamiku payah kalo diranjang, yah akhirnya hanya menjadi menampung maninya saja . Pagi hari setelah suamiku berangkat ke airport , aku menyediakan makan pagi, kali ini hanya untuk kakak iparku saja yang diminta suamiku untuk menemani aku selama dia pergi. setelah siap aku memanggil kakak iparku.

“Mas, sarapan mas..”. Aku memanggilnya sembari mendorong pintunya untuk melongok kedalam kamar, ternyata dia masih tidur dengan hanya memakai cd.

Napsuku timbul lagi melihat pemandangan indah, tubuh yang kekar dan dadanya yang bidang hanya dibalut sepotong cd dimana terlihat jelas penisnya besar dan panjang tercetak dengan jelas di cdnya. Kayaknya penisnya dah tegang berat. Tanpa disadari aku menggunggam sendiri,

“.. Ohh mas seandainya kau suamiku akan kupeluk tubuhmu yang perkasa ini..”

Walaupun suara aku lirih tetapi ternyata dia dapat mendengarnya, dia terbangun dan tersenyum melihatku.

“Kenapa Jeje, kamu gak puas ya dengan suamimu”. Aku jadi tersipu malu.

“Sarapan dulu mas, ntar dingin”, kataku sambil keluar kamar.

Lama kutunggu tapi dia gak keluar juga dari kamar, sementara itu napsuku makin berkobar membayangkan penisnya yang besar dan panjang itu.

“Mas”, panggilku lagi, tapi tetap gak ada jawaban.

Aku berdiri dan kembali ke kamarnya. Dia rupanya sedang telentang sambil mengusap2 penisnya dari luar cdnya. Ketika dia melihat aku ada dipintu kamar, sengaja dia
pelan2 menurunkan cdnya sehingga nongollah penisnya yang besar mengacung dengan gagahnya. Aku terbelalak ngeliat penis segede itu.

“Kamu pengen ngerasain penisku ya Jeje”, katanya terus terang.

“Belum pernah ya ngerasain penis segede aku punya. Aku juga napsu ngeliat kamu Jeje, bodi kamu merangsang banget deh”.

Dia bangun dalam keadaan telanjang bulat menuju ke tempat aku berdiri. penisnya yang tegang berat berayun2 seirama jalannya. DIa segera memelukku dan menarikku ke ranjang, dirumah memang gak ada siapa2 lagi. Dasterku segera dilepaskannya, begitu juga bra dan cdku. Dia meneguk liur memandangi tubuh telanjang ku yang mulus, dada yang besar dengan pentil yang dah mengeras dan jembiku yang lebat menutupi vaginaku dibawah sana.

Kemudian dia mencium serta mengulum bibirku. Aku balas memeluknya. bibirku digigitnya pelan pelan, bibirnya turun terus menciumi seluruh lekuk tubuhku mulai dari leher
terus kebawah kepentilku, dikulumnya pentilku yang sudah mengeras, aku merintih rintih karena nikmat. Aku menekan kepalanya ke dadaku sehingga wajahnya terbenam di dadaku. Dia terus menjelajahi tubuhku, dijilatinya pelan dari bagian bawah dadaku sampe ke puser.

Aku makin mendesis2, apalagi ketika jilatannya sampe ke vaginaku yang berjembi tebal. Dia menjilati jembiku dulu sampe jembiku menjadi basah kuyup, pelan pelan jilatannya mulai menyusuri bibir vaginaku terus ke klitku. Ketika lidahnya menyentuh klitku, aku terlonjak kegelian. Dia menahan kakiku dan pelan2 dikuakkannya pahaku sehingga kepalanya tepat berada diantara pahaku.

Lidahnya menyusupi vaginaku dan menjilati klitku yang makin membengkak. vaginaku berlendir, dia menjilati lendir yang keluar. Aku gak tahan lagi, aku mengejan dengan suara serak, tanganku mencengkeram seprei dan kakiku menjepit kepalanya yang ada diselangkanganku. Aku nyampe.

“Mas, nikmat banget deh, padahal belum dienjot ya”, kataku mendesah.

Dia diam saja, dan berbaring telentang.

“Kamu diatas ya Jeje, biar masuknya dalem”, ajaknya. aku mulai mengambil posisi berjongkok tepat diantara penisnya yang sudah tegang berat.

“Aku masukkin penisku ke vagina kamu ya Jeje”, katanya sambil mengarahkan penisnya menyentuh bibir vaginaku.

Dia tidak masuk menekankan penisnya masuk ke vaginaku tapi digesek2kan di bibir vaginaku yang berlendir sehingga kepalanya yang besar itu basah dan mengkilap.Aku terbuai, dengan mata terpejam aku mendesah2 saking napsunya,

“mas, masukin dong.” aku mulai menekan kepala penisnya yang sudah pas berada di mulut vaginaku.

Pelan2 penisnya menyusup kedalam vaginaku,

“Akh mas, gede banget”, erangku.

“Apanya yang besar Jeje”, dia memancing reaksiku.

“Punyanya maass..!!”

“..Apa namanya..?” dia memancing lagi, aku langsung aja menjawab,

“penis mas, besar sekali”. Dengan sekali hentakan keatas penisnya menyeruak masuk vaginaku.

“Ooh mas, pelan2 mas”, aku mendesah lirih.

Mataku terbeliak, mulutku terbuka, tanganku mencengkeranm seprei kuat2. Bibir vaginaku sampe terkuak lebar seakan tidak muat untuk menelan penis besarnya.

“vagina kamu sempit sekali Jeje”, jawabnya.

aku mulai berirama menaik turunkan pantatku, penisnya masuk merojok vaginaku tahap demi tahap sehingga akhirnya ambles semuanya. Pelan2 dia ikut bergoyang menarik ulur penis besarnya. Aku mulai merasa sensasi yang luar biasa nikmatnya. vaginaku yang sudah licin terasa penuh sesak kemasukan penisnya yang besar, penisnya terasa banget menggesek vaginaku yang sudah basah berlendir itu.

“Mas, enak banget mas, terus mas”, erangku.

“Terus diapain Jeje”, jawabnya menggoda aku lagi.

“Terus enjotin vagina Jeje mas”, jawabku to the point.

“enjotin pake penis gede mas”.

Enjotannya dari bawah makin menggebu sehingga aku makin menggeliat2. AKu memeluknya dan mencium bibirnya dengan garesif, dia menyambut ciumanku. Nafasku memburu kencang, lidahku saling mengait dengan lidahnya, saling menyedot. Kemudian dia menggulingkan aku sehingga aku dibawah, dia mulai mengenjotkan penisnya keluar masuk dengan cepat.

Aku mengangkangkan pahaku lebar2, supaya dia lebih mudah menyodokan penisnya keluar masuk. Keluar masuknya penisnya sampe menimbulkan suara berdecak2 yang seirama dengan keluar masuknya penisnya, karena basahnya vaginaku.

“Mas, enak sekali penismu mas, enjotin vagina Jeje yang cepet mas, nikmat banget”, desahku.

“Ooh vagina kamu sempit banget Jeje, terasa banget sedotannya. Nikmat banget deh”, jawabnya sambil terus mengenjotkan penisnya keluar masuk vaginaku.

Enjotannya makin ganas, pentilku diemut2nya. Aku menggelinjang kenikmatan, dada kubusungkan dan kugerak2kan kekiri kekanan supaya 2 pentilku mendapat giliran diemut,

“ssh, mas, nikmat banget ngenjot ama mas, pentil Jeje dikenyot terus mas”, erangku lagi.

“Jeje bisa ketagihan dienjot ama mas. Ooh mas, Jejeta gak tahan lagi mas, mau nyampeee”.

Aku mengejang sambil memeluk tubuhnya erat2, sambil menikmati kenikmatan yang melanda tubuhku, luar biasa rasanya.

“Jeje, aku masih pengen ngenjotin vagina kamu yang lama. Kamu bisa nyampe lagi berkali2”, katanya sambil terus mengenjotkan penisnya.

Dia minta ganti posisi, aku disuruhnya nungging dan vaginaku dienjot dari belakang, vaginaku terasa berdenyut menyambut masuknya penisnya. Aku memutar2 pantatku mengiringi enjotan penisnya, kalo dia mengenjotkan penisnya masuk aku menyambutnya dengan mendorong pantatku dengan keras ke belakang sehingga penis besarnya masuk dalem sekali ke vaginaku.

“Ooh nikmatnya mas, dienjot dari belakang. Kerasa banget geseken penis mas di vagina Jeje”.

Jarinya mengilik2 klitku sambil terus mengenjotkan penisnya keluar masuk.

” Uuh mas, nikmat banget mas, terus mainin klit Jeje mas sambil ngenjot vagina Jeje”, erangku saking nikmatnya.

Jarinya terus menekan klitku sambil diputar2, aku mencengkeram seprei erat sekali. Pantat makin kutunggingkan keatas supaya enjotannya makin terasa. Dia memegangi pinggangku sambil mengenjotkan penisnya keluar masuk dengan cepat dan keras.

“Mas, nikmat banget banget mas, Jeje udah gak tahan neh, mau nyampe lagiii”, aku menjadi histeris ketika nyampe untuk kedua kalinya, lebih nikmat dari yang pertama.

Diapun mencabut penisnya dari vaginaku dan berbaring disebelahku.

“Mas. belum muncrat kok dicabut penisnya”, tanyaku.

“Jeje masih mau kok mas dienjot lagi, biar bisa nyampe lagi”. Dia setengah bangun dan membelai rambutku,

“Kamu masih bisa nyampe lagi kok Jeje”.

”Jeje mau kok dienjot mas seharian, kan Jeje bisa nyampe terus2an, nikmat banget deh mas”.

Istirahat sebentar, dia kembali menaiki aku lagi, secara perlahan tapi pasti dia pun memasukkan penisnya ke dalam vaginaku. Aku mendesah dan merintih, ketika dia
mengenjotkan penisnya sampe ambles semua aku kembali menjerit,

“Aaaaaaahhhh , Maaaassssssss ..”. penisnya dinaikturunkan dengan cepat, akupun mengimbanginya dengan gerakan pantatku yang sebaliknya.

Bibirnya bermain di pentilku, sesekali dia menciumi ketekku, bau keringatnya merangsang katanya. Aku memeluknya dan mengelus2 punggungnya sambil menjerit dan mendesah karena nikmat banget rasanya,

“Aah mas, nikmatnya Terus mas, tekan yang keras, aah”. Dia meremas2 dadaku dengan gemas menambah nikmat buatku.

Dia terus mengocok vaginaku dengan penisnya, aku menjadi makin histeris dan berteriak2 kenikmatan. Tiba2 dia mencabut penisnya dari vaginaku, aku protes,

“Kok dicabut mas, Jeje belum nyampe mas, dimasukin lagi dong penisnya”.

Tapi dia segera menelungkup diatas vaginaku dan mulai menjilati bagian dalam pahaku, kemudian vaginaku dan terakhir klitku.

“Mas, diapa2in sama mas nikmat ya mas, terus isep klit Jeje mas, aah”, erangku. Dia memutar badannya dan menyodorkan penisnya ke mulutku. penisnya kujilati dan kukenyot2, dia mengerang tapi tidak melepaskan menjilati vaginaku yang dipenuhi lendir itu.

“Jeje, aku dah mau muncrat neh”, katanya sambil mencabut penisnya dari mulutku dan segera dimasukkan kembali ke vaginaku. Dia mulai mengenjot vaginaku dengan cepat dan keras, aku rasanya juda sudah mau nyampe lagi, goyangan pantatku menjadi makin liar sambil mendesah2 kenikmatan. Akhirnya dia mengenjotkan penisnya dalam2 di vaginaku dan terasa semburan maninya yang hangat didalam vaginaku, banyak sekali muncratnya, bersamaan dengan muncratnya akupun nyampe lagi. Aku memeluk tubuhnya erat2, demikian pula dia.

“Mas, nikmat banget deh masss”, erangku.

Aku terkulai lemes dan bermandikan keringat. Dia kemudian mencabut penisnya dan berbaring disebelahku. Aku meremes2 penisnya yang berlumuran mani dan sudah lemes. Hebatnya gak lama diremes2, penisnya mulai tegang lagi.

“Mas, Jeje dienjot lagi dong, tuh penisnya sudah tegang lagi. Mas kuat banget seh, baru muncrat udah tegang lagi”.

Dia diam saja, aku berinisiatif menaiki tubuhnya. Kusodorkan pentilku ke mulutnya, segera pentilku dikenyot2nya, napsuku mulai memuncak lagi. Aku menggeser ke depan sehingga vaginaku berada didepan mulutnya lagi.

“Mas, jilat dong vagina Jeje, klitnya juga ya mas”.

Dia mulai menjilati vaginaku dan klitku dihisapnya, kadang2 digigitnya pelan,

“Aah, mas, diemut aja mas, jangan digigit”, desahku menggelinjang.

Aku gak bisa menahan diri lagi. Segera vaginaku kuarahkan ke penisnya yang sudah tegang berat, kutekan sehingga penisnya kembali amblas di vaginaku. Aku mulai menggoyang pantatku turun naik, mengocok penisnya dengan vaginaku. Dia memlintir pentilku, aku mendesah2. Karena aku diatas maka aku yang pegang kendali, bibirnya kucium dan dia menyambutnya dengan penuh napsu. Pantatku makin cepat kuturun naikkan.

Tiba2 dia dengan gemas menggulingkan aku sehingga kembali dia yang diatas, dia segera mengenjotkan penisnya keluar masuk vaginaku. Aku mengangkangkan pahaku lebar2, menyambut enjotan penisnya, aku gak bisa nahan lebih lama lagi, tubuhku makin sering menggelinjang dan vaginaku terasa berdenyut2,

“Maas, aah”.

Akhirnya aku nyampe lagi, aku tergolek lemes, tapi dia masih saja menggenjot vaginaku dengan cepat dan keras, aku mendesah2 kenikmatan. Hebatnya, dia bisa
membuat aku nyampe lagi sebelum akhirnya dengan satu enjotan yang keras kembali dia muncratkan mani di vaginaku. Nikmat nya.Dia menciumku,

“Jeje, nikmat banget deh ngenjot sama kamu”.

“iya mas, Jeje juga nikmat banget, kalo ada kesempatan Jeje mau kok mas enjot lagi.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar