Senin, 12 Juni 2017

Cerita Sex Terbaru Kenangan Terindah Di Malam Pertama Gue Dengan Cewek Nakal

Cerita Sex Terbaru Kenangan Terindah Di Malam Pertama Gue Dengan Cewek Nakal
Perkenalkan nama saya Gandi, lulus kuliah baru bulan kemarin di suatu perguruan tinggi terkemukan di Jogya, cerita ini baru saya alami dalam beberapa bulan kemarin tepatnya bulan Februari, dimulai dari saya kirim SMS ke seorang cewek yang sudah lama tidak berjumpa, karena sudah lama tidak berhubungan saya kehilangan nomer kontaknya, kemudian saya meminta pada temenku nomernya (katanya dia sih punya) suatu ketika langsung saya kirimkan SMS kepada dia yang berisi bahwa saya kangen ingin bertemu dengannya.

Saat sudah aku kirimkan SMS tadi saya tunggu berjam juga tidak ada balasan, dan ketika itu saya mengirimkan ulang lagi dengan saya kasih nama saya di belakangnya, selang beberapa waktu yang saya SMS miss call ke hapeku, karena saya dalam perjalan naik motor, kemudian saya kirim SMS lagi ke dia yang isinya “bentar saya lagi dalam perjalanan nanti saya hubungi setelah sampai ketujuan”

Setelah yang kujanjikan tadi saya baru telepon si dia, Hallo Yulia “tanya saya” dia menjawab “maaf anda salah orang”, ternyata yang saya telepon salah orang sambil menahan malu saya mau kumatikan teleponku, tetapi lawan bicara saya segera bertanya “yang anda cari siapa? dengan nada mendesah” saya jawab “saya sedang mencari teman lama saya yang hampir 6 tahun tidak ada kabarnya” singkat kata kami kemudian berkenalan ternyata yang saya telepon salah sambung namanya Putri.

Sejak saat itu, kami sering berkirim SMS. Kadang-kadang gw malah menelponnya. Namun, tidak ada niat sedikitpun dalam diriku untuk menemuinya, atau melihat wajahnya. Toh tidak ada maksud apa-apa, pikirku. Dua bulan berjalan sejak perkenalan itu, entah mengapa, isi pesan SMS berubah menjadi hal-hal yang agak menjurus ke sex.

Tiga bulan berjalan sejak perkenalan kami lewat telepon. Tiba-tiba, Putri mengirim SMS yang menyatakan ingin bertemu. Mengapa tidak, kupikir. Toh tidak ada ruginya untukku. Saat itu pikiranku belum berpikir jauh sampai ke sex. Kami janjian sore pukul 17.00. Kebetulan hari itu hari libur. Setelah tiba di tempat yang dijanjikan, gw segera meneleponnya. Gua pake sweater pink, kata Putri.

Segera kutemui Putri yang sedang berdiri menunggu. Hai, Putri ya?, tanya gw. Putri segera tersenyum. Wajahnya memang tidak cantik, tubuhnya pun tidak aduhai seperti poster swimsuit di majalah Popular. Namun, gw memang tidak terlalu mempermasalahkan penampilan fisik. Segera kuperkenalkan diriku. Gua Gandi, kata gw. Memang pergaulanku dengan wanita tidak intens, sehingga saat itu gw sedikit gugup. Namun, segera kututupi kegugupanku dengan sedikit jaim (jaga image).

Kami segera menjadi akrab. Kami berbicara sebentar sambil menikmati makanan di sebuah food court. Gandi, suka nyanyi-nyanyi gak?, tanya Putri setelah kami selesai makan. Suka, tapi tidak di depan umum, begitu jawabku. Sama dong.

Kalau gitu, mau gak kamu saya ajak untuk nyanyi di karaoke? Kita bisa pesan private room kok, jadi tidak ada orang lain. tanya Putri. Kupikir, asyik juga ya, untuk melepas lelah. Segera kami meluncur ke sebuah karaoke terdekat menggunakan mobilku.

Setibanya di sana, kami memesan tempat untuk dua orang. Kami segera dituntun masuk oleh seorang wanita. Ruangannya agak remang-remang, dan ditutupi gorden, jadi memang tidak akan terlihat dari luar. Sambil waitress menyiapkan ruangan, kami memesan minuman. Putri permisi kepada gw untuk ke toilet.

Tepat setelah waitress menyiapkan ruangan dan minuman, Putri kembali. Kurasa agak aneh waktu itu karena aroma wewangiannya kian tajam. Namun, tidak kupedulikan. Segera kami mulai memasang lagu kesukaan kami, dan kami bernyanyi-nyanyi. Sampai tibalah kami di lagu yang kelima. Putri memesan lagu yang lembut, dan agak romantis.

Sebelum lagu tersebut dimulai, tak sengaja punggung tanganku menyentuh punggung tangan Putri. Halus sekali, pikirku. Sayang sekali tanganku untuk berpindah dari punggung tangannya, sehingga kubiarkan saja di situ. Putri pun diam saja, tidak berusaha melepaskan sentuhan tangannya dari tanganku. Dingin ya?, tanya Putri, kepada gw, sambil melihat tanganku. Iya, jawabku mengangguk lemah. Segera Putri mendekatkan tanganku ke tangannya. Tanganku segera menggenggam jari-jarinya.

Kami bernyanyi sambil menikmati kehangatan tersebut. Pelan-pelan, naluriku mulai berjalan. Ingin sekali gw mengelus pipinya yang lembut, namun gw agak takut-takut. Perlahan-lahan Putri mendekatkan bahunya ke bahuku sehingga kami duduk sangat dekat.
Wangi aroma tubuh Putri segera membius diriku. Tak kupedulikan lagi ketakutanku. Segera kubelai pipi dan kening Putri. Ia menatapku. Gw balas menatapnya. Lalu kuusap lembut rambutnya. Darah kelelakianku segera berdesir. Kukecup keningnya.

Putri diam saja. Kukecup rambut dan pipinya, segera aroma tubuhnya kembali membius diriku. Putri benar-benar kuperlakukan seperti pacarku sendiri. Tiba-tiba timbul gairah yang besar untuk memeluknya. Putri sepertinya mengerti karena dia segera mengubah posisi duduknya sehingga memudahkanku untuk memeluknya.

Segera kupeluk Putri dengan rasa sayang. Tiba-tiba Putri menarik tanganku ke dada kirinya. Segera kurasakan bagian lembut kewanitaannya tersebut. Nikmat sekali, namun dengan rasa agak takut. Pelan-pelan kusentuh buah dadanya yang lembut itu.

Putri diam saja. Gw mulai berani. Ku elus-elus buah dadanya, perlahan-lahan, dengan gerakan memutar, tanpa menyentuh bagian putingnya. Gw semakin berani. Tangan kananku kumasukkan ke dalam sweater merahnya. Segera ku elus bukit lembut tersebut di bagian pinggirannya.
Ku putar-putar tanganku mengelilingi putingnya. Setelah beberapa saat, kusentuh putingnya.

Ternyata putingnya sudah mengeras. Lalu kuremas dengan lembut. Putri mendesah. Ssshh, desahnya. Kulanjutkan penjelajahanku ke dada kanannya. Kuulangi hal yang sama. Lagi-lagi Putri mendesah. Segera ia memagut bibirku, dan melumatnya. Saat kujulurkan lidahku, segera dihisapnya kuat-kuat.

Oh, nikmat sekali berciuman saat malam pertama ku seperti ini, pikirku karena memang gw belum pernah berciuman dengan wanita. Badanku bergetar hebat, karena gw belum pernah melakukan hal seperti malam pertama ini sebelumnya. Kami lanjutkan permainan kami beberapa saat. Setelah itu, kami berhenti untuk menikmati minuman kami.

Kusodorkan sedotan minumanku untuk diminum terlebih dulu oleh Putri. Kemudian kami lanjutkan nyanyian kami sambil berpelukan. Nyaman sekali rasanya saat itu. Kuteruskan permainan tanganku dengan lembut, mengelus dan meremas dengan lembut buah dada Putri.

Putri kembali memagut bibirku. Kami berciuman hebat. Tiba-tiba Putri menarik tanganku, dan memasukan tanganku ke dalam celana panjangnya. Segera terasa bulu-bulu halus kemaluannya tersentuh oleh tanganku. Pelan-pelan kudorong tanganku ke bawah, menuju organ intimnya.
Segera terasa tanganku menyentuh vaginanya yang hangat dan basah. Montok kan punya gua?, begitu ungkap Putri saat tanganku mengelus lembut vaginanya. Segera kuiyakan pertanyaannya itu, padahal gw tidak bisa membedakan seperti apa vagina yang tidak montok. Kuusap terus vaginanya, seraya desahan Putri mengiringi gerakanku. Sssh.. Oh, Gandi.

Baru kamu laki-laki yang bisa memperlakukanku dengan lembut di malam pertama, begitu terus desahnya. Tersanjung juga gw dipuji dirinya. Kami terus bercumbu sampai tak terasa dua jam malam pertama ini berlalu. Gandi, kamu jangan pulang dulu ya. Gw ingin dikelonin sama kamu.
Temani sebentar gw di hotel ya?, tanya Putri kepada gw. Saat itu, gw agak takut. Takut gw tidak bisa menahan diri untuk tidak tidur dengannya di saat malam pertama. Segera kuingat ajaran2 agama yang melarangku melakukannya. Namun sepertinya Putri mengerti ketakutanku. Gw cuma minta dibelai kok. Tidak lebih. Ya, Gandi?, tanyanya dengan mata memohon.

Berat sekali rasanya untuk mengiyakan permintaannya. Di satu sisi, gw takut sekali melanggar ajaran agama. Lagipula, gw banyak tugas yang malam itu harus kuselesaikan. Namun sisi kemanusiaanku membuat gw tidak tega menolaknya. Baiklah, tapi tidak lebih dari itu ya?, jawabku. Iya, gua janji deh, kata Putri lagi.

Kami segera keluar dari ruangan, membayar ke kasir, dan meluncur ke sebuah hotel menggunakan mobilku. Putri menjadi penunjuk jalan. Setelah membayar uang deposit di kasir hotel, kami segera melenggang ke dalam kamar.

Di dalam kamar, gw menyalakan televisi. Sejenak kami menikmati sebuah film. Tak lama kemudian, Putri membentangkan tubuhnya di kamar tsb. Gandi, sini dong, kata Putri. Gw mengubah posisi duduk ku di ranjang mendekati Putri.

Gw dalam posisi duduk, sementara Putri sudah telentang. Gandi, belai gw lagi ya, kata Putri. Segera tanganku mengelus dahi Putri. Kuelus-elus dahinya beberapa lama, turun ke pipi, lalu ke rambutnya yang panjang. Putri menikmati gerakanku sambil menutup mata.
Lalu kusandarkan tubuhku ke ranjang, kukecup lembut kening dan dahinya. Putri membuka matanya, tersenyum. Lalu kucium kelopak matanya. Putri benar-benar menikmati perlakuanku. Perlahan kukecup lembut bibirnya.

Gw hanya menyentuhkan bibirku di bibirnya. Namun segera Putri menjerat bibirku di bibirnya. Dilumat bibirku dengan bergairah, sementara tangannya dengan kuat memelukku. Kujulurkan lidahku untuk menyentuh bibir bawahnya, namun Putri segera menghisap bibirku tersebut.
Segera kuarahkan ciumanku ke bagian telinganya, dan kujilat bagian dalam daun telinganya dengan lidahku. Putri meronta-ronta dan mendesah. Aduh Gandi, geli sekali. Teruskan Gandi, katanya. Kucumbu Putri terus di telinganya. Kemudian kuarahkan cumbuanku ke lehernya.

Putri mendesah hebat. Ssshh.. sshh.. ohh, desah Putri. Gw tidak bisa menahan diriku lagi. Putri, boleh kubuka bajumu?, tanya gw pelan kepada Putri. Putri mengangguk, tersenyum. Perlahan-lahan kubuka kancing bajunya. Terlihatlah tubuhnya yang putih mulus, dengan bra berwarna biru. Kulanjutkan ciumanku di seputar payudaranya.

Tak lupa kukecup pelan ketiaknya yang bersih tanpa bulu. Putri mengerang. Gandi, buka BH gua dong, pinta Putri. Segera kuarahkan tanganku ke punggungnya untuk membuka BHnya. Sulit sekali membuka BHnya. Maklum, belum pernah gw membuka BH wanita.
Setelah terbuka, pelan-pelan kutanggalkan BHnya. Segera tampak bukit indahnya yang putih bersih, tanpa cacat, dengan puting kecoklatan. Indah sekali, pikirku. Ingin sekali gw menciumnya. Kupindahkan BHnya dan bajunya ke meja supaya tidak kusut.

Lalu, pelan-pelan kubasahi buah dadanya dengan lidahku. Kuputar wajahku memutari tokednya. Putri mendesah lagi. Gerakan itu terus kuulang beberapa kali, lalu berpindah ke toked kanannya. Di sana kuulangi lagi gerakanku sebelum akhirnya lidahku tiba di puncak tokednya.
Kubasahi putingnya dengan lidahku, kumain-mainkan, kukulum, dan kuhisap. Putri mengerang-ngerang. Aduh, Gandi.. Ssh.. Ssh.. Geli sekali. Terus Gandi… Sambil mengulum putingnya, pelan2 kuelus bagian perutnya. Auw.. Enak Gandi.., Putri menekan wajahku ke dadanya. Kira-kira 15 menit Putri kuperlakukan seperti itu.

Gandi, bukain celanaku dong.., pinta Putri. Segera kubuka kancing celananya, dan kupelorotkan ke bawah. Terlihatlah pahanya yang putih bersih, dan kewanitaannya yang masih tertutupi Celana Dalam warna hitam. Masih mengulum putingnya, segera kuarahkan tanganku ke selangkangannya. Kuelus-elus perlahan.

Kugerakan tanganku dari dekat lututnya, terus bergerak sedikit demi sedikit ke arah pangkal pahanya. Ohh.., rintih Putri menahan kenikmatan yang kuberikan. Kuelus vaginanya yang masih tertutupi CD. Ternyata CD-nya sudah basah.

Kubelai pelan-pelan bagian tersebut. Putri meronta-ronta, dijepitnya tanganku dengan kedua belah pahanya. Oh.. ohh.. ronta Putri. Gantian tangan Putri yang masuk ke celana dalamku. Dipegangnya Kontolku, lalu dikocok pelan-pelan. Uuh, nikmat sekali rasanya..

Gandi, buka celana dalam gua.., pinta Putri. Jangan Putri, gua gak berani melakukan itu.. kata gw. Gw bukan bermaksud munafik, tapi gw memang benar-benar takut saat itu, karena belum pernah melakukannya. Tak apa-apa, Gandi, tidak usah dimasukin. Gua cuma minta diciumi aja, pinta Putri memohon. Akhirnya kubuka celana dalam Putri. Kunikmati pemandangan indah dihadapanku. Oh, indah sekali makhluk bernama wanita ini, pikirku. Elus lagi, Gandi.., pinta Putri.

Perlahan-lahan, tanganku mulai mengelus bibir vaginanya yang sudah basah. Kuputar-putar jariku dengan lembut di sana. Lagi-lagi Putri meronta. Ohh.. Ohh. Ke atas lagi Gandi. Elus klitorisku, begitu desahnya perlahan. Gw tidak tahu persis di mana klitoris. Gw terus mengelus bibir vaginanya. Segera tangan Putri membimbing tanganku ke klitorisnya. Baru sekali itu gw tahu bentuk klitoris.

Mungil dan menggemaskan. Dengan lembut kuputar-putar jariku di atas klitorisnya. Setiap 5 putaran, Putri langsung mengepit tanganku dengan pahanya. Sepertinya ia benar2 menikmati perlakuanku. Gandi, tolong hisap klitorisku, yah?, pinta Putri. Gw sedikit ragu, dan jijik. Pake tangan aja yah, Putri.., gw berusaha menolak dengan halus. Tolong dong, Gandi.

Sekali ini saja. Nanti gantian deh , pinta Putri. Gw masih berat hati menghisapnya. Putri, maaf ya. Tapi kan itu kemaluan. Apa nanti… Belum selesai gw bicara, Putri segera memotongku. Kemaluanku bersih kok, Gandi. Gw selalu menggunakan antiseptik. Tolong ya.. sebentar saja, kok, pinta Putri lagi. Perlahan-lahan kudekatkan mulutku ke memeknya Putri.

Segera tercium aroma yang tidak bisa kugambarkan. Perlahan-lahan kujulurkan lidahku ke klitorisnya. Gw takut sekali kalau rasanya tidak enak atau bau. Kukecap lidahku ke vaginanya. Ternyata tawar, tidak ada rasa apa-apa. Terus, Gandi.. Ohh.. enak sekali, desah Putri. Kuulangi lagi, pelan-pelan. Lama-lama rasa takut dan jijikku hilang, malah berganti dengan gairah. Kuulang-ulang menjilati vaginanya. Putri makin mendesah. ooh.. oohh.. ohh.. ohh.

Putri menggenggam jari telunjukku, lalu memasukkan ke dalam liang vaginanya. Kamu nanti tidak kesakitan?, tanyaku kepadanya. Ia menggeleng pelan. Lalu, kuputar-putar jariku di dalam vaginanya. Ahh.., Putri menjerit kecil. Kuputar jariku tanpa menghentikan jilatanku ke vaginanya. Saat kuarahkan jariku ke langit-langit memeknya, terasa ada bagian yang agak kasar. Kuelus pelan bagian tersebut, berkali-kali. ‘Ya, terus di situ Gandi.. ahh.. enak sekali..

Kuteruskan untuk beberapa saat. Putri makin membuka lebar-lebar pahanya. Tiba-tiba Putri menggerakkan pantatnya ke atas dan bawah, berlawanan dengan arah jilatanku. Ah Gandi.. gw mau keluaar.. erang Putri. Putri makin mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba gerakan pantatnya dia hentikan, lalu dikepitnya kepala gw dengan pahanya. Ahh.. Gandi.. Gw keluar, desahnya. Segera kupeluk tubuh Putri, dan kugenggam tangannya erat.

Kubiarkan Putri menikmati orgasmenya. Setelah beberapa saat, kuelus-elus dahi dan rambutnya. Gandi, enak sekali, kata Putri. Gw diam saja. Sekarang gantian, ya, kata Putri. Gw mengangguk pasrah, antara mau dan takut. Diputarnya tubuhku sehingga tubuhnya menindih tubuhku sekarang. Dibukanya celana dan celana dalamku. Malu sekali rasanya saat itu. Segera kututupi Kontolku yang masih terduduk lemas.

Sepertinya Putri mengerti perasaanku. Ia segera mematikan lampu kamar. Gw merasa lebih tenang jadinya. Lalu, dibukanya paha gw yang menutupi Kontolku. Putri segera meraba-raba Kontolku. Oh, geli sekali rasanya. Rasa geli itu membuatku secara refleks menggelinjang.
Putri tertawa. Enak kan, Gandi? tanyanya menggoda gw. Sial nih orang, pikirku. Dikerjain gua. Mau diterusin gak, Gandi? tanya Putri sambil menggoda lagi. Gw hanya mengangguk. Saat itu Kontolku belum berdiri. Aneh sekali. Padahal biasanya kalau melihat adegan yang sedikit porno, punya gw langsung keras.

Akhirnya Putri mendekatkan mulutnya ke Kontolku. Dikecupnya ujung Kontolku perlahan. Ada getaran dashyat dalam diriku saat kecupannya mendarat di sana. Gandi, punya kamu enak. Bersih dan terawat, ujar Putri. Geer juga gw dipuji begitu.
Dipegangnya gagang Kontolku, lalu Putri mulai menjilati Kontolku. Ya ampun, pikirku. Geli sekali.. Secara reflek gw meronta, melepaskan Kontolku dari mulut Putri. Kenapa, Gandi?, tanya Putri. Gua gak tahan. Geli banget, sih?, kata gw protes. Ya udah, pelan-pelan aja, ya?, kata Putri. Gw mengangguk lagi. Putri mulai memperlambat tempo permainannya.

Rasa geli masih menjalari tubuhku, tapi dengan diikuti rasa nyaman. Kuperhatikan Putri menjilati Kontolku, tak terasa Kontolku segera mengeras. Putri senang sekali melihatnya. Segera dilahap kembali Kontolku itu, kali ini sambil dikocok-kocok dengan tangannya.
Sekali lagi gw disiksanya dengan rasa geli yang amat sangat. Kunikmati permainannya, tak terkira nikmatnya. Ya ampun, baru sekali ini kurasakan kenikmatan malam pertama yang tiada tara seperti ini. Ah.., tak kuasa gw menahan desahanku. Gandi, kumasukan ya punyamu?, tanya Putri. Nanti kamu sakit, gak?, tanya gw. Gw sudah tak bisa menguasai diri lagi.

Ingin sekali rasanya Kontolku dikepit oleh vaginanya. Ya, kalau gw yang ngontrol sih, gak sakit, kata Putri. Ya udah, kamu yang di atas aja, kata gw kepadanya. Putri segera mengubah posisi tubuhnya. Ia kangkangkan pahanya di atas tubuhku, lalu pelan-pelan dibimbingnya Kontolku menuju liang Kontolnya.

Ditekannya sedikit, masuklah sedikit ujung Kontolku ke dalam. Terasa sedikit basah dan licin kemaluannya. Didiamkan punya gw di sana untuk beberapa saat. Gw diam menunggu. Lalu ditekannya sedikit lagi. Kali ini punya gw masuk lebih dalam dan makin terasa cairan pelicin kemaluannya.
Sudah sepertiga dari panjang Kontolku yang berada dalam vaginanya. Dia diamkan lagi Kontolku di sana beberapa saat. Ia sedikit mengernyit. Sakit?, kutanya. Iya, tapi gak apa2. , jawab Putri. Kemudian ia mendorong Kontolku makin dalam, hingga akhirnya semua Kontolku tertelan di dalam vaginanya. Terasa basah dan hangat vaginanya. Nikmat dan geli sekali rasanya. Setelah beberapa saat, Putri mulai menggerakkan pinggulnya naik dan turun.

Ahh.. enak sekali menikmati Kontolku terjepit dalam vagina Putri. Gerakan pantat Putri membuat Kontolku terkocok, dan segera gw merasakan kenikmatan yang tiada tara. Putri pun seakan-akan begitu. Ohh.. ohh.. ohh.. ohh, Putri mengerang-ngerang.
Putri terus menggerakan pinggulnya naik dan turun selama beberapa saat dengan diiringi desahan. Tiba-tiba ia berhenti. Entah mengapa tiba-tiba ada perasaan kesal dalam diriku. Namun, ternyata Putri tidak berhenti begitu saja.

Kini pinggulnya digerakan tidak naik-turun lagi, tapi maju mundur, dan terkadang berputar. Sepertinya Putri sangat menikmati gerakan malam pertama ini, terbukti erangannya semakin sering. Ah.. ah.. ahh.. ahh.., desahnya terus, tanpa henti. Kuremas dengan lembut toket nya, Putri makin merintih. Sssh.. ssh.. sshh.. enak sekali malam pertama ini.

Makin lama gerakan Putri makin cepat. Gandi, gw mau keluar lagi, Gandi.. rintihnya. Gw pun merasa Kontolku berdenyut kencang. Putri, tolong lepaskan, gw mau keluar, kata gw. Gw takut sekali kalau sampai Putri hamil. Tapi Putri tidak mau melepaskan Kontolku.

Ditekannya kuat tanganku dengan kedua tangannya sehingga gw tidak bisa melepaskan diri darinya. Tiba-tiba kurasa Kontolku menyemburkan cairan kuat di dalam vaginanya. Aduh, Putri, jangan.. nanti kamu hamil.., teriakku, sesaat sebelum cairanku keluar. Tapi semua sudah terlambat. Semua cairanku sudah keluar dalam vaginanya.

Nikmat sekali malam pertama ini, namun terasa lemas tubuhku sesudahnya. Segera otot-otot Kontolku mengerut, dan menjadi kecil kembali. Putri dengan kecewa melepaskan Kontolku. Putri, kalau kamu hamil gimana, tanya gw dengan setengah takut. Tenang aja, Gandi. Gua pake alat kontrasepsi kok. Kamu gak perlu takut, ya?, kata Putri menenangkan diriku. Kemudian, Putri segera memijat-mijt Kontolku. Dielus, dan di kulum lagi seperti tadi.

Tak lama, Kontolku segera mengejang lagi. Segera Kontolku dimasukan lagi oleh Putri ke vaginanya. Kembali Putri melakukan gerakan maju mundur tadi. ohh.. ohh.. ohh.. oohh, erangnya. Kuremas lembut toked nya. Ssshh.. sshh.. sshh, begitu terus rintihannya.
Selama beberapa saat Putri mengocok Kontolku dengan vaginanya, sampai akhirnya ia berteriak. Gandi, gw hampir keluar, desah Putri. Segera Putri mempercepat gerakannya. Gw pun membantunya dengan menggerakan pinggulku berlawanan dengan arah gerakannya.

Ahh.. Gandi, gw keluar, desahnya agak keras. Sejenak ia menikmati orgasme malam pertama nya, sebelum rubuh ke dalam pelukanku. Kubiarkan ia menikmati orgasmenya, kuelus rambutnya, dan kukecup keningnya. Kami berpelukan, dan tidur bugil sampai pagi hari.
Alangkah Indahnya Hidup ini dibuat oleh Putri dan gw tak akan pernah melupakan kenangan terindah di malam pertama bersama Putri walaupun kini gw gat au kabarnya si Putri ini! 



Cerita Dewasa Terbaru, Cerita BokepCerita DewasaCerita HotCerita MesumCerita Panas NakalCerita NgentotCerita NgesexCerita NgeweCerita PanasCerita SangeCerita Seks, Cerita SexCerita Terbaru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar