Sabtu, 13 Mei 2017

Cerita Seks Terbaru Di Rumah Kontrakanku Bersama Teman-Teman

Cerita Seks Terbaru Di Rumah Kontrakanku Bersama Teman-Teman
Cerita Seks Terbaru Di Rumah Kontrakanku Bersama Teman-Teman


Cerita Seks Terbaru Di Rumah Kontrakanku Bersama Teman-Teman - Namaku Intan. Tiga tahun yang lalu saat aku masih kuliah di Jakarta, aku tinggal di rumah kontrakan dengan tiga kawan lainnya. Di kontrakan itu kita tinggal berempat, aku dan Dewi kawan kampusku serta dua lelaki anak kampusku juga meskipun mereka berbeda jurusan.

Sebelomnya aku tinggal di tempat kos, juga di daerah Tomang, dan Dewi yang mengajakku untuk mencari rumah kontrakan di dekat kampus. Setelah dipikir-pikir memang lebih enak untuk tinggal di rumah kontrakan karena yang tinggal tak terlalu banyak seperti tempat kos pada umumnya dan juga biayanya tak jauh beda karena semua pengeluaran bisa dibagi berempat.

Sebagai gambaran, saat itu umurku masih 20 tahun. Tubuhku tak terlalu tinggi, 162 cm, namun payudaraku besar (36C) sehingga aku sering pakai pakaian yang longgar supaya tak terlalu menarik perhatian. Menurutku wajahku tak cantik-cantik amat, namun memang tak sedikit lelaki yang naksir aku, apalagi saat itu aku belom punya pacar. Saat di SMU sampai tingkat pertama aku pernah pacaran namun kemudian mantan pacarku ketahuan menyeleweng meskipun saat itu aku telah menyerahkan segalanya ke dia. Perlu waktu cukup lama bagi aku untuk mengobati sakit hatiku padanya.

Salah satu lelaki yang tinggal di kosku (sebut saja namanya Reni) sangat baik padaku dan aku punya perasaan kalo dia naksir aku. Reni selalu memberikan perhatian yang lebih kepadaku dan sering membawakan makan malam untukku. Sebenarnya aku juga suka padanya, namun karena dia sendiri tak pernah mengungkapkan perasaannya kepadaku, aku bersikap biasa-biasa saja padanya. Kita telah beberapa kali pergi nonton atau makan berdua namun Reni belom juga berani bilang atau memintaku untuk jadi pacarnya.

Pada saat libur lebaran, aku memutuskan untuk tak pulang ke kota asalku di Sumatra Selatan. Reni juga tetap tinggal di Jakarta sedangkan kedua kawanku yang lain pulang. Pembantu juga pulang kampung, jadi tinggal aku dan Reni saja yang tinggal di rumah. Karena tak ada pembantu, aku terpaksa melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian ataupun membersihkan rumah.

Pada hari Minggu pagi sekitar jam 9 aku ke halaman belakang rumah untuk mencuci pakaianku. Biasanya kalohari Minggu pagi Reni main tennis dengan kawan-kawannya sehingga saat itu aku pikir tak ada siapa-siapa di rumah. aku masih mengenakan pakaian tidurku, daster berwarna biru muda yang pendek dan tak mengenakan bra. Biasanya aku selalu mengenakan bra bila keluar kamar, namun pagi itu aku cuek saja karena aku pikir aku sendirian di rumah. Saat mencuci pakaian aku duduk di kursi pendek. Rokku aku singkapkan dan kedua kakiku aku buka lebar agar mudah untuk mencuci pakaian. Arah dudukku menghadap jendela kamar Reni dan dari arah jendela, pahaku dan celana dalamku bisa terlihat jelas. Tubuhku juga berkali-kali membungkuk dan bila aku membungkuk payudaraku sesekali terlihatkarena potongan dada dasterku cukup rendah.

Apalagi posisi dudukku dekat dengan jendela kamar Reni. Saat itu aku benar-benar tak tahu kalo Reni ternyata tak main tennis dan masih ada di kamarnya. Setelah aku hampir selesai mencuci pakaian aku menengok ke arah kamar Reni dan sangat kaget kalo ternyata dia berdiri di kamarnya sambil memandangi aku dari jendela. Memang aku tak bisa melihat dia dengan jelas karena di luar terang sedangkan kamar Reni cukup gelap, apalagi masih ada kaca yang membatasi dia dengan aku. aku sungguh terperanjat menyadari posisi dudukku dan bahwa Reni telah berdiri di situ dari tadi sambil melihatku. Cepat-cepat aku atur posisi dudukku dan membetulkan posisi rokku. Reni kemudian keluar dan berjalan ke arahku. Dia minta maaf kalo dari tadi dia diam saja dan tak kasih tahu aku kalo dia ada di kamar. Sambil menengok ke arah celananya
dia juga bilang kalo kemaluannya berdiri karena terangsang melihatku. Mendengar itu mukaku langsung merah karena malu.

Siang harinya Reni mengajakku keluar makan dan untuk pertama kalinya dia mengungkapkan perasaannya kepadaku. aku mengiakan dan memang telah cukup lama aku menanti saat itu. Kita kemudian pergi nonton di Plaza Senayan dan begitu sampai rumah petang harinya Reni untuk pertama kalinya mencium aku. aku balas ciumannya dan kemudian dia menarikku ke kamarnya. Kita berciuman sesaat dan tangannya mulai nakal dan menggerayangi payudaraku meskipun aku masih mengenakan pakaian lengkap. Reni kemudian mengajakku ke kamar mandi. aku bilang kalo aku malu dan tak mau mandi bersama dia. Namun kemudian dia menarikku ke kamar mandi dan kita kembali berciuman hebat.

Tangannya mengambil air di gayung tanpa sepengetahuanku dan tiba-tiba menyiramkan air ke kepalaku. aku kaget setengah mati, namun kemudian tertawa juga. Pakaian yang aku kenakan basah kuyup. Saat itu aku mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana jeans. Meskipun masih mengenakan bra, payudaraku tercetak jelas di balik kemejaku yang basah kuyup. Reni kemudian mundur ke arah dinding dan memintaku untuk melepaskan semua pakaianku. Tak tahu apa yang merasuki aku, saat itu aku menuruti saja apa yang dia minta. Perlahan-lahan aku buka semua kancing pakaianku dan setelah terbuka, kemejaku aku lempar ke lantai kamar mandi. Kemudian aku mulai melepaskan celana jeansku sehingga aku berdiri di hadapannya dengan cuma mengenakan celana dalam dan bra. Reni bilang kalo payudaraku ternyata lebih besar dari apa yang dia pikir selama ini.

Kemudian Reni mengambil air lagi di gayung dan mengguyurkannya ke tubuhku. Celana dalamku langsung basah kuyup dan bulu kemaluannku tercetak jelas di balik celana
dalamku yang basah. aku langsung bereaksi menutupi kemaluanku dengan tanganku sambil tangan satunya menutupi payudara dan kedua putingku yang sekarang juga tampak samar-samar karena braku juga basah.

[baca juga : Cerita Dewasa Ngentot Istri Tetangga Yang Hamil]

Reni cuma memandangi aku dan memintaku untuk melepaskan semua yang aku kenakan. Seperti kena sihir aku membalikkan tubuh dan melepaskan bra dan celana dalamku. Kemudian aku berbalik lagi dengan posisi tangan kanan di payudaraku dan tangan kiri menutupi kemaluanku. aku cuma berdiri menunduk dengan perasaan malu luar biasa karena baru pertama kali itu aku telanjang di depan Reni. Reni memintaku untuk menurunkan kedua tanganku ke samping dan masih dengan menunduk kedua tanganku aku turunkan perlahan-lahan. Tubuhku gemetar hebat karena malu dan kini aku berdiri telanjang bulat di hadapan Reni.

Payudara dan putingku yang berwarna kecoklatan tak ditutupi apa-apa lagi, juga kemaluanku yang ditumbuhi rambut cukup lebat. Reni masih berdiri menyender di dinding kamar mandi dengan pakaian lengkap dan terus memandangi aku sambil bilang kalo aku seksi. Lama kelamaan rasa maluku mulai hilang dan aku beranikan diri melihat ke arahnya. Reni lalu juga melepaskan semua pakaiannya dan dia berdiri di hadapanku dengan kemaluan yang tegang dan mengarah ke atas. Reni kemudian menghampiriku dan kembali mencumbuiku. Ciumannya mulai turun ke payudaraku dan Reni lalu menghisap dan menjilati putingku. Memang itu adalah titik kelemahanku. Bila putingku dijilat atau dihisap, aku pasti langsung lupa daratan. aku mulai mendesah-desah dan Reni semakin bernafsu menjilati putingku sambil tangannya turun dan memainkan clitorisku. Kemaluanku mulai basah dan kedua kakiku aku buka lebih lebar agar Reni bisa memainkan clitorisku lebih bebas lagi. aku telah sangat terangsang ketika Reni mengajakku mandi.

Dia mengguyur tubuhku dengan air lagi berkali-kali dan kita mulai menyabuni satu sama lain. Reni mulai dengan payudaraku, punggungku, pantatku dan kemudian ke selangkanganku. Kakiku aku buka lebih lebar lagi dan lututku aku tekuk sedikit. Sambil menciumiku, Reni terus menyabuni kemaluan dan klitorisku. Bibir kemaluanku dibuka sedikit olehnya dan kemudian dia mulai menyabuni bagian dalam kemaluanku. Reni melakukannya dengan lembut sehingga aku tak merasa sakit atau perih. Setelah itu giliran aku yang menyabuni dia. Selangkangannya aku sabuni, juga kemaluannya yang masih berdiri tegak. aku tahu Reni menikmati itu karena dia tak mau aku berhenti. Kira-kira lima menit kemudian kita mengguyur tubuh kita yang masih bersabun dan lalu mengeringkan tubuh dengan handuk.

Reni kemudian memintaku berbaring di ranjangnya. aku berjalan ke ranjangnya dan tiduran telentang menghadap Reni yang berdiri di depan ranjangnya. Lama dia memandangi aku sampai kemudian menyuruhku membuka kedua kakiku. aku telah sangat terangsang dan aku turuti permintaannya. Kedua kakiku aku buka lebar, kedua tanganku aku angkat di atas kepala dan aku biarkan Reni menikmati tubuh telanjangku. Reni kemudian berdiri di atas lututnya di sisi ranjang dan menarik tubuhku ke arahnya. Sekarang pinggulku persis di sisi ranjang dan Reni memegang kedua lututku.

Kedua kakiku dia buka lebar-lebar dan Reni mulai menjilati selangkanganku, dimulai dari pahaku bagian dalam. Reni kemudian menjilati bibir kemaluanku. aku telah sangat terangsang dan kemaluanku basah. Sambil memejamkan mata aku terus mendesah hebat, apalagi setelah Reni mulai menjilati klitorisku. Mendengar desahanku, Reni semakin bernafsu dan sekarang dia membuka bibir kemaluanku dan mulai menjilatiku dari arah bawah sampai klitorisku. Katanya cairan kemaluanku sedikit asin namun tak berbau sama sekali. Memang aku sangat hati-hati untuk menjaga kebersihan kemaluanku. Reni terus menjilatiku sampai aku orgasme. Setelah aku orgasme, Reni berdiri dan dengan perlahan-lahan memasukkan kemaluannya ke kemaluanku dan mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur. Rasanya sungguh nikmat dan menurutku bercinta dengan Reni lebih enak dibReningkan dengan pacarku yang dulu karena dia sangat berhati-hati untuk tak menyakitiku.

Beberapa menit kemudian Reni memintaku untuk berubah posisi sehingga aku sekarang duduk di atas dia. Perlahan-lahan aku masukkan kembali kemaluannya ke kemaluanku dan aku mulai menggoyangkan pinggulku di atas dia. Kedua tanganku aku angkat ke atas dan tangan Reni mulai meremas-remas dan memainkan payudaraku. Reni bilang kalo payudaraku besar dan kenyal. aku terus menggoyangkan pinggulku, ke depan belakang dan juga naik turun sampai aku orgasme untuk kedua kalinya. Tak lama kemudian Reni bilang kalo dia telah mau keluar dan cepat-cepat aku lepaskan kemaluannya dari dalam kemaluanku. Saat itu kita tak siap dengan kondom dan aku tak mau sampai hamil, jadi terpaksa aku harus cepat-cepat lepaskan.

Kemudian aku pegang kemaluannya dan mulai mengocok-ngocok kemaluannya sampai Reni orgasme. Spermanya keluar banyak sekali sampai muncrat ke leher dan dadaku. Setelah orgasme Reni terlihat lelah dan kemudian aku peluk dia dengan erat. Kita berpelukan cukup lama dan baru setelah itu ke kamar mandi lagi untuk membersihkan tubuh kita. Apa yang baru kita lakukan benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. Malam itu aku tidur di kamar Reni setelah kembali bercinta dengan berbagai posisi sebelom tidur.

Keesokan harinya kita berdua tak keluar rumah dan menghabiskan saat untuk bercinta atau bermalas-malasan di kamar. Selama beberapa hari di rumah berdua, Reni tak membolehkan aku untuk mengenakan pakaian. dengan tanpa mengenakan apa-apa kita melakukan berbagai aktivitas seperti memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan nonton TV. Awal-awalnya aku masih merasa aneh berjalan-jalan di sekitar rumah tanpa pakaian, namun lama-lama aku menikmati juga kebebasan itu. Aktivitas-aktivitas gila itu harus kita hentikan

Setelah pembantu dan kedua kawan kontrakanku kembali ke Jakarta. Hubunganku dengan Reni berlanjut sampai kuliah kita selesai. Selesai kuliah Reni kembali ke Surabaya
untuk membantu usaha ayahnya dan aku sendiri kerja di Jakarta. Setahun pertama kita masih meneruskan hubungan lewat telpon dan sekali-sekali Reni datang ke Jakarta.

Awal tahun ini Reni mulai jarang menelponku dan banyak pikiran negatif berkecamuk di benakku. Karena takut kejadian yang sama menimpaku lagi, aku memutuskan hubungan baik-baik dengan Reni. aku tak tahu apakah saat ini Reni telah punya pacar lagi atau tak. Terus terang aku tak mau tahu dan aku cuma mau mengenang saat-saat indahku dengan Reni. aku yakin satu saat aku pasti akan mendapatkan penggantinya.




Cerita Seks terbaru, cerita dewasa terbaru, cerita mesum bergambar, cerita seks 2017, cerita dewasa bergambar, cerpen seks, cerpen dewasa terbaru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar