Senin, 08 Mei 2017

Cerita Mesum Pengalaman Selingkuh Dengan Tetanggaku

Cerita Mesum Pengalaman Selingkuh Dengan Tetanggaku
Cerita Mesum Pengalaman Selingkuh Dengan Tetanggaku


Cerita Mesum Pengalaman Selingkuh Dengan Tetanggaku ini berawal pada suatu ketika dimana aku dan istriku pindah ke sebuah rumah kost di sebuah kota besar, dimana aku harus pindah ke kota itu karena tempat kerjaku menugaskan aku untuk menjadi kepala cabang di kantor yang baru. Kost yang kita tempati inimemang khusus untuk karyawan dan juga keluarga oleh sebab itu kost ini sangat lengkap mulai dari dapur hingga kamar mandi dalam semua ada. Telah sebulan kita tinggal disini, aku dan istriku telah mulai terbiasa bergaul dengan para tetangga kost kita.

“Pagi mas Wawan. Berangkat kerja?” sapa seorang wanita. Dia adalah istri tetangga kost kita yang bernama Untung, wanita ini sendiribernama SaAnita.

“Iya nih mbak. Mau bareng?” tanyaku kepada SaAnita atau mbak Anita begitu kita biasa menyapanya. Memang lokasi kerjanya berdekatan dengankantorku. Mbak Anita lalu mengangguk tanda setuju,

“Boleh mas. Tapi nggak apa-apa nih nebeng di mobilnya mas Wawan? Ntar mbak Nita marah lagi.” Kata mbak Anita kepadaku. aku hanya tertawa karena saat itu Nita, istriku juga berada disampingku. Nita ikut tertawa mendengar candaan mbak Anita.

aku dan Nita memang pasangan baru. Kita baru menikah 1 tahun laludan belom dikaruNitai seorang anak. Istriku Nita berusia 27 tahun, 2 tahun lebihmuda dariku. Sementara itu pasangan Untung dan SaAnita berusia sekitar 32 tahundan 29 tahun. Jadi bisa dibilang mbak Anita itu seumuran denganku. Suaminya,Untung memang tak bekerja karena telah satu tahun ini dia di PHK, maklum sedang krisis ekonomi jadi banyak PHK dimana-mana.

Dulunya dia bekerja diperusahaan plastik sementara istrinya bekerja sebagai pegawai perusahaankeuangan yang cukup terkenal di Indonesia meskipun dia hanya sebagai bawahan.Sesampainya di kantor aku berpisah dengan mbak Anita yang memang berjalan kakidari kantorku menuju kantor tempat dia bekerja.

Beberapa karyawan melirik kearah kita dan aku yakin merekabertanya-tanya siapa sebenarnya wanita yang dibawa atasannya itu. aku sihtak ambil pusing karena memang pada dasarnya SaAnita memang cukup cantikmeskipun tak secantik istriku. Namun body nya memang lebih yahud dan berisi.

Terutama payudaranya yang sedari tadi kuperhatikan sekitarF-Cup jauh lebih besar dibandingkan istriku yang cuman C-Cup. Ah ada apa dengandiriku ini? Kenapa aku malah kepikiran mengenai badan istri orang. Akhirnya akumasuk juga ke gedung kantorku sembari berusaha melepaskan pikiran mesum itu dariotakku. Hari demi hari berlalu dan aku sering sekali berangkat bareng denganmbak Anita, memang sih baik istriku maupun suami mbak Anita tak pernah cemburuatau keberatan.

“Kasihan mbak Anita mas kalau sendirian jalan.” Kata istrikusaat aku bilang apa dia keberatan kalau aku berangkat bareng dengan mbak Anita.Memang sih dari tempat kost kita untuk mencapai daerah tempat kerjaku harus jalan sekitar 100 meter menuju jalan besar yang kemudian harus naik angkotsebanyak dua kali agar bisa sampai ke daerah tujuan kita. aku bisa membayangkankalau Mbak Anita berangkat kerja sebelom ada aku dulu seperti apa susahnya.Pagi hari itu aku seperti biasa bersiap untuk ke kantor dan istriku membawakanaku bekal makan siang.

Nita memang juru masak yang handal. Selama ini aku tak menolaktiap kali dia membawakan bekal karena memang masakannya luar biasa enak, maklum setahun kursus masak waktu kuliah dulu.

“Mas, maaf udah nungguin lama yah?Habisnya mas Untung tadi rewel terus minta dilayanin sih. Maaf ya kalo kelamaannunggunya.” Kata mbak Anita ramah. aku kaget juga melihat penampilan mbak Anita kali ini.

Memang dia mengenakan pakaian kerja tetapi rok nya kulihat lebihpendek dari biasanya begitu juga dengan kerah bajunya seperti lebih lebar danterkesan lebih turun. Mbak Anita lalu mengenakan sepatunya dengan posisisetengah menungging.

aku yang saat itu sedang berdiri didepannya, kontan sajamelihat pemandangan aduhai dari depan. Sepasang payudara mbak Anita sepertimenggelantung seolah ingin melepaskan dirinya dari breast houlder warna ungu yang membungkusnya. Besar dan bentuknya indah sekali, batinku dalam hati. Mas Untung benar-benar beruntung memiliki istri seperti mbak SaAnita.

Telah cantik, bodynya bagus, dadanya juga besar, pastilah hebatsaat bermain diranjang. Sesaat aku membandingkan dengan istriku. Penyesalanmuncul dibenakku. Akh, lelaki macam apa aku ini, membayangkan istri orang lainsementara aku sendiri telah beristri dan istrikupun juga selalu setiaterhadapku.

Bahkan akhir-akhir ini setaknya seminggu belakangan ini istrikuterasa lebih hangat dari sebelomnya. Kita menjadi seperti pasangan suami istribaru lagi. Tadi malam saja dia minta untuk bercinta sampai dua kali padahalsebelomnya paling tiga atau empat hari sekali. Entah apa yang mempengaruhihasrat seksualnya sekarang ini.

“Wah kok macet ya? Padahal kalau lewat jalanini nggak macet tuh jam segini.” Celetukku pelan. Mbak Anita tersenyum terusmeneruskan membaca buku laporan keuangan yang dia pegang. Sesekali aku melirikkearah pahanya yang tersingkap karena mobilku ini memang tempat duduknya cukuprendah jadi aku bisa melihat paha mulus mbak Anita dengan jelas.

“Eh mas. Sepertinya ada demo deh disana? Waduh bakalan telat kalo gini.” Mbak Anita kelihatan mulai khawatir. Memang benar ada demo dipersimpangan jalan didepan kita.

Entah apa topik demonya karena aku juga takbegitu peduli lagi, yang kupedulikan hanyalah pekerjaanku di kantor dankesempatan lirik-lirik paha mbak Anita. Lumayan buat selingan, batinku. Habis telah rasa penyesalanku tadi. Untungnya kita sampai kantor tepat pada waktunya.Kali ini sampai di kantor ada kejutan yaitu kawanku waktu kuliah dulu yangsekarang bekerja sebagai manager sebuah perusahaan kimia swasta berkunjung.

“Wah, Rid, sekarang kamu udah sukses ya. Telah jadi pimpinan cabang sekarang.Hahaha…” seloroh sobatku yang satu ini. aku hanya membalasnya ringan, akumemang bukan tipe orang yang suka memamerkan prestasi sih.

“Eh, perempuan yang tadibareng sama kamu itu siapa sih? Kece juga tuh perempuan. Bodynya keren dan wajahnyajuga mantap punya tuh. Siapa sih? Kenalin donk!” goda Iwan kawanku ini.

aku hanya tersenyum simpul saja tapi dia malah semakin penasarandan membombardirku dengan berbagai pertanyaan susulan.

“OK, OK, gua jawab. Diatuh tetangga kost gua. Dia tinggal di kamar sebelah kamar kost gua. Lagian diakerja didekat sini maka dari itu gua anterin dia kesini barengan ma gua. Andsekedar informasi, dia udah punya suami bro.” kataku menjelaskan daripada nantidi berondong pertanyaan lagi.

“Heh? Emangnya istrimu nggak cemburu tuh? Kaliankhan pasangan muda, biasanya istri suka cemburu kalau suaminya bareng perempuanlain yang cantik. Khan bawaan dari masa pacaran masih ada hahaha…” Iwan kembalimenggodaku sembari melihat-lihat foto-foto di dinding ruang kantorku. aku hanyamenghela nafas saja,

“Istriku nggak seperti itu lagi. Dia orangnya kagakpencemburu. Dia juga yang nyuruh gua buat nganterin mbak Anita dari pada ntardia jalan sendiri khan kasihan.” Kataku padanya. Iwan tertawa lagi,

 “Wah boleh juga tuh. Kalo ntar aku punya istri aku pengin kaya istrimu tuh, orangny nggak cemburuan. Nggak kaya pacarku sekarang ini, cemburuannya minta ampun. Tiap jam telepon terus kalau nggak ya sms. Dikira aku pembantunya apa yah…”selorohnya sembari tertawa. Memang sih pacar Iwan pencemburu berat padahal telahpacaran selama 3 tahun lebih.

“Tapi Rid…” Iwan menimpali lagi, “Memangnya kamunggak ada rasa tertarik sama mbak Anita itu? Dia cantik lho dan seksi lagi.Bayangin aja kalau kamu di ranjang dilayanin dia sama istrimu…pasti serutuh…hahahaha….threesome gitu.” Katanya lagi. aku memang tak kaget dengarucapan itu dari Iwan karena sejak waktu kuliah dulu memang mulutnya seringmengeluarkan ucapan-ucapan seronok apa adanya.

Dia paling gemar berbicara soalseks meskipun tak pernah berhubungan seks dengan wanita manapun selamaini.

“Halah…lo ini ngomong apaan sih. Mana mau istri gua diajakin threesome.Dia orangnya konvensional kok.” Kataku pada Iwan. Memang selama ini istrikuselalu konvensional dalam bermain cinta. Selama satu tahun ini kita hanyabermain cinta menggunakan gaya-gaya yang itu-itu saja.

Kecuali dua hari terakhir ini dimana kita berdua menggunakan gaya baru sama sekali dalam bercinta dan memang efeknya dahsyat. aku sendiritak tahu dari mana dia mendapatkan gaya tersebut. Sesiang ini aku memikirkanucapan sahabatku itu. Threesome, sepertinya menarik tapi mana mau istrikumelakukannya.

Lagipula mana mau mbak Anita melakukannya karena didekat kita juga terdapat suaminya. Tentu saja resiko sangat tinggi jika suaminya sampaitahu mengenai hal ini. Sore harinya aku mendapat kejutan keduaku. Mbak Anita datang berkunjung ke kantorku. Memang kala itu kantorku telah tutup dan tinggalaku bersama dengan dua orang satpam diluar dan dua orang petugas cleaningservice.

“Lho, mbak Anita belom pulang? Ini khan telah jam 5 sore. Bukannyambak Anita selesai kerja jam 4 tadi?” kataku sembari mempersilakan wanitacantik ini masuk kantor kerjaku. Mbak Anita tersenyum manis,

“Iya nih mas. Tadisaya telat pulang karena pembukuan akhir bulan masih menumpuk lalu saya kerjainaja sekalian biar besok lebih senggang waktunya. Kirain mas Wawan belomselesai kerjanya ternyata telah ya…”

“Akh, ini mbak, biasa tender dengan klien telah selesai danrapatnya diundur tiga hari lagi karena klien yang satunya berhalangan hadir.Sebenarnya sih jadwalnya pulang jam 6 nanti tapi kalau telah tak ada yangdikerjakan ya mau apalagi.” Kataku menjelaskan. Memang para karyawan telahpulang sejak jam 4 tadi sementara aku tetap disini karena menghindari macet danbiasa mulai pulang jam 7 atau setengah 7 untuk menghindari kemacetan.

“Ohhgitu. Kirain sedang ada apa. Wah berarti saya mujur dong karena nggakketinggalan hehehe…” kata mbak Anita bercanda. Dalam hatiku sih akusenang-senang saja malam ini dia pulang bareng denganku karena malam ini diapakai pakaian yang sangat seksi. Kenapa harus dilewatkan, iya khan? Kita lalu ngobrol berdua di ruangan kantorku sembari minum sereal hangat yang kubuat.Sesekali mbak Anita mengalihkan silangan kakinya dari kiri ke kanan saat itulahaku bisa melihat jelas celana dalam mbak Anita karena kita dudukberhadap-hadapan.

Pahanya yang mulus putih itu semakin lama membuatku semakin takkuasa menahan rasa ingin memeluknya dan mencumbu wanita cantik ini danmengabaikan kalau dia ini istri orang lain. Jam telah menunjukkan pukul 6malam. Masih tersisa waktu setengah jam lagi untuk kita berduaan. Serasa hatikuini tak rela untuk pulang dan ingin berlama-lama dengan wanita didepanku ini.aku tahu ini salah tetapi hasrat sebagai seorang lelaki membuatku tak dapatberpikir jernih.“Mas, gimana kalau sembari menunggu jam tujuh kita makan dulu.Didepan kantor ada warung makan yang enak.” Usul mbak Anita kepadaku. aku sihsetuju-setuju saja. Lagipula perutku juga telah mulai lapar. Padahal biasanyaaku betah-betahin untuk menahan lapar sehingga sampai dirumah nanti bisa makanmasakan istriku. Tetapi kali ini berbeda. Jadi juga akhirnya kita berdua makandi warung makan itu. Meskipun tak begitu besar tetapi bersih dan masakannyajuga enak meskipun tak seenak masakan istriku tentunya. “Telah jam 7 kurang15 menit.

[Baca Juga : Seks Panas Anak Kost Belakang]

Kita masuk mobil saja dulu sepertinya jalanan telah mulai longgar tuh.” Kataku pada Mbak Anita.

Wanita ini mengangguk setuju danakhirnya kita masuk ke mobil sedanku. Sebuah peristiwa tak terduga terjadisecara tak sengaja. Mbak Anita tersandung saat akan masuk kedalam mobil.Badannya terhempas kedepan dan menindih akuyang telah duduk di kursi.

Untung saja kepalanya tak terantuk setir mobilku.Namun yang membuatku gugup adalah kepalanya pas sekali ambruk di atasselangkanganku. Tanganku juga tak sengaja tertindih payudaranya yang besar itu.Entah apa yang merasukiku, tanganku tanpa dapat kukendalikan lagi meremaspayudara wanita ini. Mbak Anita melenguh pelan lalu bangkit dariterpuruknya.

Wajahnya memerah sepertinya menahan malu. aku sendiri juga malusetelah sadar kalau batang kemaluanku ternyata telah tegang saat wajah mbakAnita tanpa sengaja menyentuh selangkanganku ini. Kita berdua terdiam cukuplama di dalam mobil ini. aku mencoba membuka percakapan dan saat itulah kitabertatapan muka. Pandangan kita beradu cukup lama.

Entah apa yang mempengaruhiku, aku mulai berani mendekatkanwajahku kepadanya. Sesaat kemudian bibir kita saling bersentuhan. Setan apayang mendorongku aku sendiri juga tak tahu. yang jelas selang beberapa detiksaja kita telah saling melumat bibir satu sama lain. Mobil itu menjadi saksibetapa panasnya ciuman kita berdua, diluar dugaan Mbak Anita sangat mahir dalamberciuman.

Dia juga tak sungkan ketika aku menggunakan lidahku dalamberciuman. Tak cukup hanya itu, tanganku telah mulai meraba payudara MbakAnita lagi yang saat itu masih berbalutkan pakaian kerja. aku copot jaskerjanya lalu satu demi satu kancing kemeja Mbak Anita aku lepaskan hinggasekarang tinggal breast houlder warna krem-lah yang menjadi penghalang mataku denganpayudara indah wanita cantik ini.

Remasan-remasan tanganku sepertinya telahberhasil membangkitkan gairah terpendam milik Mbak Anita. Dia semakin liarsaja. Bahkan tangannya telah berani mengusup kedalam celana panjangku dan hanyabutuh waktu beberapa detik saja sebelom akhirnya dia berhasil menemukan batangkemaluanku yang memang bukan hanya telah tegang tetapi telah basah.

Mbak Anita tersenyum begitu tahu kalau aku juga terangsangberat. Lalu dia merebahkan kursinya dan mencopot breast houlder yang dia pakai sehinggaaku bisa dengan leluasa menikmati pemandangan indah tersebut.

Payudara MbakAnita memang benar-benar besar. Sesuai dengan dugaanku yaitu F-Cup. aku taksabar ingin meremas dan menciumi payudara indah tersebut beserta puting susunyayang telah tegang menantang itu. Sesekali badan Mbak Anita membusung tiap kaliaku menghisap puting susunya yang mancung itu.

Tanganku meraba kemaluan wanitacantik ini dan ternyata celana dalamnya telah basah sekali. Tanpa pikir panjangsegera ku singkap rok mininya itu sehingga tersingkap keatas lalu kutarikcelana dalamnya hingga lepas.

Sekarang bukan cuma payudara Mbak Anita yangterlihat jelas tetapi juga kemaluannya dapat jelas kulihat. Wanita ini masihsedikit malu-malu ketika aku berhasil melucuti celana dalamnya. Sebelahtangannya berusaha untuk menutupi kemaluannya yang tercukup rapi itu. Namun akutak ambil pusing, jemariku segera bekerja disana.

Jari telunjuk dan jari kelingkingku membuka bibir kemaluan MbakAnita yang telah basah itu sementara jaru tengan dan jari manisku kuarahkankedalam kemaluannya. Dengan gerakan menusuk-nusuk membuat mbak Anita semakinkalang kabut dibuatnya. Desahan demi desahan tak terhindarkan lagi keluar darimulutnya.

“Akhh..Mas..jangan disitu…akhhh…” desahnya lagi saat jemariku berkarya di lubang kewanitaannya. Cairan pelumas segera kembali melubermembasahi bibir kemaluan wanita cantik ini. Memang soal permainan jari aku telahahli. Istriku saja sampai kubuat orgasme dengan jari saja.

Klitorisnya mulai menegang dan tanda dia akan orgasme semakin dekat saja. Beberapa menit kemudianberkat permainan jemariku di kemaluannya ditambah dengan cumbuan tangan dan bibirbeserta lidahku di sepasang payudaranya, Mbak Anita mencapai klimaksnya. Diamendesah cukup keras sembari menahan jeritan nikmat. Bibir bawahnya dia gigitsendiri menahan sensasi kenikmatan yang meluap dari dalam dirinya. Badannyamengejang sesaat lalu setengah menit kemudian dia lemas.

Peluh membasahi badan seksi dan montok wanita ini. Mbak Anitaakhirnya mencapai klimaksnya hanya dengan petting saja. aku tersenyummelihatnya terduduk lemas di bangku mobilku yang telah disandarkan.

“Mbak Anita benar-benar hebat. Mas Untung beruntung punya istri secantik dan seseksi mbakAnita.” Pujiku.

“aku sebenarnya telah lama suka dengan mbak Anita hanya saja selalukutahan, sekarang aku telah puas bisa bermesraan dengan wanita secantik mbakini.” Pujiku lagi. Wajah mbak Anita memerah entah karena pergumulan tadi ataukarena menahan malu karena telah menyerahnya separuh dirinya padaku padahal diapunya seorang suami yang menunggunya dirumah.

“Mas Wawan ini memujinya koktinggi banget sih? Ntar aku jadi ke ge-er-an lho. Lagian mas Wawan khan jugapunya istri cantik. Pasti mbak Nita juga setiap malam merasakan keahlian tanganmas Wawan ini, beruntungnya mbak Nita ya…” ujar Mbak Anita.

Aku tersanjungdibuatnya karena dia mengakui kehebatan jemariku ini. Belom sempat aku bicaratiba-tiba tangan Mbak Anita menyentuh kemaluanku lalu dengan cekatan dia mengocoknya perlahan.

Batang kejantananku yang sebelomnya telah setengah tiang sekarang kembali perkasa hanya dengan sedikit sentuhan dan rangsangan dari MbakAnita. Lalu tanpa kuduga Mbak Anita mengarahkan bibirnya ke ujung kemaluanku danmenciumnya perlahan lalu lidahnya bermain di ujung kemaluanku itu dan padaakhirnya seluruh batang kemaluanku itu dilumatnya masuk kedalam mulut wanitacantik ini.

Rasanya bagaikan di awang-awang. Disertai dengan rangsangan tangannyapada buah zakarku, mulut Mbak Anita maju mundur seolah mengocok kemaluanku sembaridari dalam, lidahnya tak henti-hentinya melumat batang kemaluanku ini.

“MbakAnita…akhhh…” desahku menahan rasa nikmat. Tak butuh waktu lama sampai akhirnyaaku merasa akan mencapai klimaks. Lalu Mbak Anita mencabut kemaluanku darimulutnya begitu dia tahu kalau aku telah nyari ejakulasi. aku lalu mengarahkankemaluanku ke belahan payudaranya.
Mbak Anita lalu menggunakan himpitan sepasang payudaranya untukmengocok batang kemaluanku ini.

“Keluarin aja semua mas. aku pengen mas Wawanjuga merasakan nikmat seperti yang aku rasakan tadi.” Kata Mbak Anita sembari sesekali menjilatiujung kemaluanku.

“Akhh..mbak…aku keluar…akhhh…” racauku sembari kedua tangankumenekan pundak Mbak Anita. Batang kemaluanku berdenyut sangat cepat lalu cairanputih kental menyembur membasahi sepasang payudara wanita cantik ini bahkanbeberapa sempat menyemprot kearah wajah Mbak Anita.

“Maaf mbak. Tadi nggaksempet aku kontrol. Wajah mbak jadi kotor deh.” Kataku meminta maaf. Mbak Anitahanya tersenyum sembari membersihkan wajahnya dengan tissue sementara akumembantu membersihkan payudaranya dengan tissue juga.

“Nggak apa-apa kok. Kalaumas Untung sering nakal sih menyemprotkan didalam mulut tanpa bilang-bilangpadahal saya nggak suka dengan rasanya, jadi pengen muntah mas.” Sahutnya pelan.

“Mungkin karena belom biasa aja kali mbak.” Kataku. Padahal istrikusendiri juga tak pernah mau menelan spermaku. Dia selalu marah-marah ketikaaku tanpa sengaja atau sengaja menyemprotkan cairan maniku kedalam mulutnya ketikamelakukan oral seks. Akibatnya dia sering kali menolak melakukan oral sekstersebut. Jam telah menunjukkan pukul setengah delapan malam.

Kita lalu merapikan diri dan bergegas pulang. Sepanjangperjalanan aku tak henti-hentinya meraba-raba payudara Mbak Anita yang telahterbungkus oleh breast houlder itu. Wanita cantik itu hanya tersenyum melihat ulahku. Diasempat membalas dengan meraba dan mengocok kembali kemaluanku namun karena akunyaris kehilangan kendali atas setir mobilku maka Nitatan itu dia hentikan.Sesampainya dirumah, Mbak Anita langsung masuk kamarnya sementara aku telahditunggu istriku.

“Mas, kok baru pulang? Macet ya?” tanya istriku, aku hanyamengiyakan saja. Seandainya dia tahu kalau aku habis petting habis-habisandengan Mbak Anita entah apa yang akan dia lakukan. Malam itu istriku tumbentak meminta jatah malamnya.

Tapi bagiku tak masalah karena aku telahmendapatkan dari Mbak Anita meskipun hanya sebatas blow job saja. Dua harikemudian, tepat akhir pekan, pekerjaanku sepertinya telah selesai semua dan akumempunyai waktu luang cukup banyak. Semua laporan dan pembukuan telah ditanganidan sejak jam 12 siang aku telah bebas dari pekerjaan.

Sebenarnya aku bisa saja pulang namun aku iseng ingin kembalimengulang kebersamaanku dengan mbak Anita tempo hari. Iseng-iseng aku teleponMbak Anita lewat telepon kantorku dan dia menyahutnya. Ternyata Mbak Anita jugasedang senggang. Lalu kita makan siang berdua. “Wah kebetulan mas, saya jugasedang nggak ada kerjaan. Maklum selama dua hari terakhir ini selalu lemburjadi semua laporan telah selesai. Mas sendiri habis ini mau kemana?” tanya MbakAnita diselang makan siang kita.

“Hmmm, nggak tahu yah. Tapi kalau Mbak Anitamemang udah nggak ada kerjaan gimana kalau kita keluar aja. Kebetulan tadi adaselebaran promo mengenai tempat karaoke yang baru. Tempatnya nggak begitu jauhdari sini dan katanya sih lumayan eksklusif gitu.” Ajakku. Dalam hati akuberharap agar dia setuju. Mbak Anita menghabiskan minumannya lalu beranjakberdiri.

“Boleh juga tuh mas. Ayo! Lagi pula dari pada bengong di kantor.” Diasetuju dan dengan hati gembira penuh pengharapan aku melajukan mobilku kearahtempat tujuan kita. Ternyata tempat karaoke itu benar-benar eksklusif, jadiwajar saja kalau promonya juga besar-besaran di perkantoran.

aku lalu memesan kamar untuk kita berdua selama dua jam. Pelayandisana lalu menyajikan menu minuman dan makanan ringan untuk kawan karaokekita. Setelah selesai administrasinya kita langsung menuju ke kamar yang dimaksud.

“Wah, gede juga yah. Ini sih bisa untuk delapan sampai sepuluh orangmas.” Kata Mbak Anita kepadaku.

Memang sih kamarnya cukup besar dengan televisiLCD ukran 30 Inchi dan sound lengkap. Sofanya yang besar juga empuk bahkan pasbuat tidur sekalipun….tidur? Ya, pikiran itu terbersit di otakku baru saja.Selama lima belas menit pertama kita hanya berkaraoke berdua sembari sesekalimenenggak minuman dalam botol. aku tahu minuman itu mengandung alcohol sekitar5% namun Mbak Anita sepertinya tak sadar dan menganggap kalau muniman ituhanyalah soft drink biasa. Setelah hampir dua botol minuman itu habis kitatenggak, aku mulai melihat Mbak Anita telah mulai tipsy meskipun belomsepenuhnya mabuk. Bicaranya mulai sedikit ngelantur. aku mempergunakannya untukmendekatinya.

Sengaja aku mendekatkan wajahku dengan wajahnya dan sesuaidugaanku tak butuh waktu lama untuk akhirnya kita berdua berciuman dengan mesraatau lebih tepatnya dengan panas. Nafsu telah sampai diujung kepala dan taktertahankan lagi. Baik aku maupun Mbak Anita masing-masing saling melucuti bajupasangannya. Sejak awal memang aku telah mengunci pintu kamar ini sehingga akutelah bebas kekhawatiran jika ada orang masuk. Sekarang dihadapanku adalah MbakAnita yang telah bugil total.

Dia tak mengenakan sehelai benangpun dibadannyabegitu juga denganku. Kita lalu berpagutan mulut kembali. Lidah kita berduasaling melilit dan menjilat satu sama lain sementara kedua tangan kitabergerilya ke area rawan pasangan masing-masing.

Tangan Mbak Anita mulaimengocok kemaluanku sementara tangan yang satunya mengelus dadaku yang bidang ini.Sementara itu dia membiarkan kedua payudaranya aku mainkan malah dengantangannya dia mengarahkan sebelah tanganku yang satu lagi untuk menstimulsikemaluannya yang sangat basah itu.

Kembali Mbak Anita merasakan kenikmatanpermainan tanganku yang memang pernah membuatnya orgasme dua hari lalu.Sekarang tak ada lagi bunyi orang bernyanyi yang ada hanya bunyi desahan kitaberdua yang sedang berpacu dengan kenikmatan.

aku lalu merebahkan badan Mbak Anita ke sofa yang lebar itu lalumengangkat kedua tungkai kakinya dan menyandarkan kedua tungkai kakinyatersebut ke pundakku. Perlahan aku mengarahkan kemaluanku kearah kemaluan Mbak Anitanamun Mbak Anita sepertinya sadar hal tersebut dan dengan kedua tangannyaberusaha untuk menutupi kemaluannya agar aku tak bisa penetrasi.

“Mas Wawan,jangan! aku masih belom siap. aku nggak mau mengkhianati mas Untung lebih dariini.” Ujar Mbak Anita sembari berusaha mencegahku.

Namun nafsuku telah sampai diubun-ubun membuatku tak peduli lagi. aku lalu menindih badannya sembari keduatanganku menarik tangannya keatas kepala Mbak Anita dan mencekalnya supayatak berontak lagi sembari bibirku terus menjelajah bibir, leher dan payudarawanita cantik ini.

Akhirnya Mbak Anita kehabisan tenaga untuk melawan, mungkinjuga karena dia telah tipsy sebelomnya. Wanita cantik itu hanya menyerah begitusaja ketika ujung kemaluanku mulai menyentuh bibir kemaluannya yang merah merekahitu. Dengan sedikit dorongan akhirnya kepala kemaluanku masuk juga kedalam lubangsenggamanya diiringi dengan desahan yang keluar dari mulut wanita seksi ini.

“Mas Wawan…akhhh…” desahnya sembari memalingkan mukanya kesamping mungkin MbakAnita malu karena kemaluanku sekarang telah menjebol batas kesetiaannya kepadasuaminya. Sekarang kemaluan pria yang bersarang di kemaluannya bukanlah miliksuaminya melainkan milik orang lain.

“Mbak Anita, ternyata kemaluan mbak Anita masih sempit ya. MasUntung pasti senang tiap hari dapat jatah dari Mbak Anita.” Ujarku dan MbakAnita semakin malu dibuatnya. Wajahnya memerah dan tak ada satu patah katapunterucap dari bibir manisnya itu.

“Akhhh…pelan mas…” ujar Mbak Anita ketika akumulai kembali mendorong masuk batang kemaluanku yang tersisa. Apa mungkin kemaluanku inilebih besar dari milik Mas Untung atau memang kemaluan Mbak Anita yang memangsempit. Perlahan tapi pasti akhirnya aku berhasil melesakkan seluruh bagiankemaluanku kedalam kemaluan Mbak Anita. Pelan-pelan aku mulai menyodok-nyodokkemaluanku yang bersarang di lubang kewanitaan wanita cantik ini.

Sekarang MbakAnita seolah tergolek tak berdaya di depanku. aku menindihnya dengan nafsu yangterus bertambah. Pompaanku yang semula pelan sekarang telah mulai cepat. Entahberapa kali pompaanku berhasil membuat ujung kemaluanku menyodok dinding rahimMbak Anita.

“Akhh..mas..pelan-pelan!” ucap Mbak Anita lirih diiringi desahansuaranya.
Suara seksi desahan yang keluar dari mulut wanita ini bercampurdengan bunyi kecipak cairan kedua kemaluan kita yang saling beradu. Suara khasorang bercinta ini memenuhi seluruh ruangan.

Untungnya ruangan ini kedap suarakarena jika tak maka bisa terdengar diluar sana. aku mengangkat badan MbakAnita hingga kita sekarang duduk berhadap-hadapan sementara badannya aku pangkudengan pahaku. aku tak henti-hentinya mengangkat-angkat pantatnya agar kemaluankutetap bisa memompa kemaluan Mbak Anita sembari sesekali menggoyangnya kekiri dankekanan sehingga ujung kemaluanku ini bisa menelusuri dinding lubang senggama istri Mas Untung ini.

Namun tak butuh waktu lama sampai Mbak Anita mulai terhanyutdalam permainanku dan dia dengan sukarela menaik turunkan selangkangannyasendiri sehingga sekarang aku tinggal menikmati pelayanan Mbak Anita ini.Dengan gaya women on top wanita ini semakin beringas saja. aku bisa melihatpayudaranya bergoyang kesana kemari karena ukurannya yang besar sehinggamenjadikan pemandangan seksi sekali bagiku karena milik istriku tak sampaisehebat itu berguncangnya.

Sembari tanganku meremas-remas payudaranya aku ikut membombardir kemaluan Mbak Anita dari bawah. Cairan kemaluan keluar deras dari kemaluan MbakAnita disertai badannya yang mengejang. Ternyata Mbak Anita telah mencapaiklimaksnya kali ini.

Namun aku masih belom puas, lalu aku kembali menindihwanita cantik ini dan kembali menumpangkan kedua tungkai kakinya di bahuku danmenindih badan seksinya itu sehingga lutut Mbak Anita sekarang menyentuh buahdadanya sendiri. Lalu dengan tak kalah beringas aku memompa kemaluanku didalamkemaluannya dengan cepat hingga beberapa menit kemudian aku merasakan kemaluankumulai berkedut keras dan akhirnya menyemburkan cairan putih kental di dalamrahim Mbak Anita.

Tak ada nada protes dari mulut Mbak Anita meskipun kala itudia tahu kalau didalam rahimnya telah penuh cairan spermaku. Beberapa bahkanmengalir keluar lewat bibir kemaluannya. Tak ada pikiran takut akan resikohamilnya Mbak Anita nanti. Kita berdua hanya memikirkan kepuasan hasrat kitasaja.

Sepuluh menit kemudian kita lalu merapikan diri dan menyudahiacara karaoke ini meskipun baru satu jam kurang lebih kita menggunakan ruangantersebut. Setelah menyelesaikan urusan administrasi kita segera cabut daritempat itu dan pulang kerumah. Hanya ada diam selama di dalam mobil yang melajukala itu. Mbak Anita terdiam begitu juga dengan aku.

Mungkin Mbak Anitamenyesali semua keputusannya yang menyerahkan kesetiaan cintanya akan sangsuami dengan hasrat seksualnya denganku. aku sendiri diam karena bingung harusngomong apa dengannya. Sesampainya dirumah kost, sepertinya rumah masih sepidan seluruh penghuni kost tak ada dirumah.

Maklumlah karena semua penghunikost merupakan karyawan dan jika ada pasangan suami istri tinggal disana jugaadalah pasangan muda yang baik lelaki maupun wanitanya bekerja dan pulangbiasanya jam 5 sore atau malam malahan. Berarti tinggal ada istriku Nita dansuami Mbak Anita, batinku dalam hati. Ketika kita berdua melangkah danmendekati kamar kita yang bersebelahan, aku mendengar suara rintihan dandesahan dari kamar Mas Untung dan Mbak Anita.

Sepertinya Mbak Anita juga mengetahui hal tersebut dan memintakuagar berjalan perlahan. Bagaikan maling yang mengincar barang berharga, kitaberdua mengendap-endap mendekati jendela kamar Mbak Anita.

Karena jendelabagian depan kamar tertutup rapat maka kita memutuskan untuk mengintip daribagian belakang. Bagian belakang kamar mereka memang terdapat lubang kecildengan ukuran sekitar 30cm-40cm yang dulu merupakan bekas exhause fan namunsekarang hanya tinggal lubangnya saja. Semakin dekat dengan lubang itu akusemakin mendengar jelas desahan yang keluar dari kamar itu. Itu jelas-jelasdesahan seorang wanita tetapi siapa? Semakin dekat aku semakin jelas dantiba-tiba terbersit dalam benakku kalau desahan dan rintihan wanita itu sepertimilik istriku, Nita.

Desahan tersebut sangat mirip sekali dan begitu akumengintip lewat lubang tersebut benar saja aku kaget bukan kepalang. akumelihat Nita, istriku sedang disebadani oleh Mas Untung. Keduanya telah dalamkeadaan telanjang. Suara televisi yang di nyalakan tak dapat mengelabui suaradesahan yang keluar dari mulut mereka berdua. Mereka sedang bercinta.

Istriku dengan posisi merangkak sedang Mas Untung dibelakangnyaterus membombardir kemaluan istriku dengan sodokan-sodokan kemaluannya. Badanistriku yang langsing dan putih mulus berkebalikan dengan badan Mas Untung yangcokelat kehitaman dan sedikit gemuk. Mbak Anita menahan rasa terkejutnyamelihat suaminya bermain cinta dengan wanita lain. “Akhh…masUntung…terusss…masss..” desah istriku. aku tak percaya istriku meminta Mas Untungagar terus menyebadaninya.

“Enak ya dik dientotin sama mas Untung? Kalau sampaiMas Wawan tahu gimana coba…hehe…” ujar Mas Untung sembari menyodok kemaluanistriku dengan keras.

Istriku menjerit kecil,

“Akhh…nggak apa-apa. Mas Wawanjuga jarang dirumah pulang baru…akhhh…nanti malam…” ujarnya kemudian keduanyaberciuman hangat.

Breast houlderk!!! Keduanya kaget ketika pintu dibuka oleh Mbak Anita.Memang Mbak Anita mempunyai kunci duplikat untuk jaga-jaga seandainya diapulang pas Mas Untung sedang pergi. Keduanya kelimpungan mencari kain untuk menutupibadan mereka yang telanjang. Namun selimut yang diraih Mas Untung telahburu-buru di serobot oleh Mbak Anita.

Dalam kebingungan, istriku hanya menangis lalu menghamburkearahku dan bersujud dikakiku sembari berlinang air mata. Segala macam ucapanpermintaan maaf keluar dari bibirnya. Dadaku sesak melihat istriku yangtelanjang ini telah habis di garap oleh orang lain selain diriku.

Namun terbersit ucapan Iwan tempo hari mengenai variasi seks lalu aku mencegah saatMbak Anita akan melabreast houlderk suaminya. Lalu meng-kode-nya agar dia tenang dan sepertinya dia tahu maksudku. Lalu setelah menutupi tubu bugil Mas Untung danistriku kita menutup pintu kamar dan menanyai hubungan mereka berdua.

Darisemua pengakuan mereka ternyata hubungan Mas Untung dengan istriku baruberlangsung dua hari yang lalu ketika aku telat pulang kantor. Sementara ituistriku telah terlanjur minum obat perangsang.

Itu menjelaskan mengapahari-hari sebelomnya dia begitu hangat, ternyata dia meminum obat perangsangdosis tinggi sehingga dia selalu minta jatah berulang kali padaku dan dua harilalu dia malah tak minta sama sekali, ternyata dia telah memperoleh jatahnya dari Mas Untung, suami Mbak Anita. Bahkan sampai 4 kali dalam dua jam.

aku lalu bertanya apakah mereka menggunakan pelindung waktu itudan mereka menjawab tak karena istriku mengatakan dia telah meminum pil KBsebelom dan setelah berhubungan intim tersebut. Dia sama sekali tak sengajabercinta dengan Mas Untung jika bukan karena pengaruh obat tersebut. Karenawaktu itu Mas Untung sedang datang untuk meminjam tang untuk memotong kawatsementara istriku tak tahu tempat penyimpanannya sehingga mereka berduadikamar mencarinya. Kala itu istriku hanya mengenakan daster untuk tidur karenamemang dia rencananya akan menyambut kepulanganku.

Tak disangka yang menuaimalah Mas Untung. Sore itupun mereka berdua bercinta habis-habisan. Dan peristiwa barusan juga karena istriku dan Mas Untung berunding agar hal itutak terjadi lagi namun karena rayuan Mas Untung akhirnya istriku takluk jugauntuk kedua kalinya. Dan mereka berdua bercinta habis-habisan lagi, hanya sajakali ini telah ketahuan terlebih dahulu. Dengan berlagak marah aku dan MbakAnita menghakimi mereka. Baik istriku maupun Mas Untung sama-sama meminta maafberulang kali dan tak ingin bercerai.

Bahkan Mas Untung sampai menyembah-nyembah kita berdua agarmemaafkannya. Sebuah ide yang telah lama tertanam diotakku langsungkukeluarkan.

“OK kalau begitu. Karena kalian berdua telah sering bercinta makasebagai balasannya aku dan Mbak Anita akan bercinta juga. Bukan cuman itu tapikita akan berhubungan intim didepan kalian berdua.” Ucapku. Mas Untung protesnamun karena Mbak Anita kembali menakannya maka dia hanya pasrah. Akhirnya jadijuga aku bercinta dengan Mbak Anita.

Siang itu aku kembali memompa kemaluan MbakAnita kali ini dengan posisi doggy style seperti yang dilakukan istriku denganMas Untung. aku sengaja memeperlihatkan ekspresi wajah Mbak Anita didepansuaminya yang masih bugil itu (baik Mas Untung maupun Nita tak diijinkan untukmemakai pakaian mereka kala itu). aku tertawa dalam hati melihat kemaluan MasUntung yang menegang melihat istrinya aku kerjai. Tak puas hanya menggarap MbakAnita sekarang aku memanggil Nita agar bergabung. Sekarang Nita, istriku akuminta untuk berbaring terlentang sementara diatasnya aku minta Mbak Anita dalamposisi merangkak.

Sekarang didepanku terpampang dua kemaluan siap sodok. Di bagianatas Mbak Anita kemaluannya yang sempit dan basah itu sementara itu di bawahnyaterdapat bibir kemaluan Nita istriku yang berbulu agak lebat itu.

“Akkhhh…masWawan…ekkhhh…” desah Mbak Anita ketika aku menusukkan lagi batang kemaluankukedalam kemaluannya. Lalu setelah beberapa kali pompaan aku lalu mencabutnya danmengarahkan kemaluanku ke kemaluan Nita istriku dan melesakkannya kedalam kemaluannya.Bergantian istriku dan Mbak Anita merasakan kenikmatan sodokan kemaluanku.

Mungkin karena aku telah berejakulasi sebelomnya sehingga permainanku kali ini jauhlebih lama. Bergantian kedua wanita ini mencapai klimaks mereka. Istrikumencapai orgasmenya lebih dulu lalu setelah beberapa detik kemudian segera akualihkan sodokanku ke kemaluan Mbak Anita dan kita berdua mencapai orgasmebersama.

Sebagian spermaku menyembur di kemaluan mbak Anita lalu dengan cepatkucabut dan kumasukkan kedalam lubang kemaluan Nita istriku dan menghabiskan sisaspermaku disana. Mbak Anita lalu terkulai lemas di atas badan istriku.

aku puny ide tambahan lagi meminta mereka berdua berciuman.Adegan lesbi yang menggairahkan lalu aku minta supaya keduanya kembalimelayaniku meskipun kali ini aku tak sampai orgasme. aku melihat Mas Untung yang termenung melihat polah istrinya yang disebadani orang lain. aku kemudianmenghentikan gerakan sodokanku di vagian Mbak Anita.

“Mas. Kalau mas Untung mausilakan pakai aja Nita untuk sementara ini. Dari pada bengong, aneh juga kalaupas ngentotin cewe ada yang nonton.” Ujarku kepadanya.

Mas Untung bingung tapi setelah itu sebuah senyuman tersungging di bibirnya. Akhirnya kita menutuptragedy itu dengan sebuah swing party antara aku, istriku, Mbak Anita dan MasUntung. Sesekali aku melihat Mas Untung yang sedang asik menggarap badan molekistriku yang dibaringkan terlentang disamping badan Mbak Anita yang memangsedang kutindih.

Kita berdua berlomba mengerjai istri lawan kita masing-masing.Sengaja atau tak tapi aku melihat istriku mencium mesra mas Untung lalu MbakAnita membalasnya dengan menciumku lebih panas lagi.

Seperti lomba saja jadinya, hanya saja lomba kali ini adalahlomba seks. Entah telah berapa kali sperma tumpah di badan istriku atau dibadan Mbak Anita. Baik kemaluan maupun bagian perut mereka berdua telahdiselimuti cairan sperma baik dari milikku maupun Mas Untung. Beberapa kali akubertukar posisi dengan Mas Untung, dan baik Mbak Anita maupun Nita sepertinyamerasakan kenikmatan tersendiri ketika pergantian kemaluan tersebut.

Percintaan itu kami akhiri dengan pasangan resmi kita masing-masing. Mas Untungmenyemprotkan hasil ejakulasinya yang ketiga sore itu di dalam kemaluan istrinya,Mbak Anita. Sementara itu aku menumpahkan sisa spermaku yang mulai encer itukedalam rahim Nita, istriku. Lalu kita berpelukan dengan pasangan masing-masing.Meskipun beberapa kali tangan Mas Untung mencoba bermain-main dengan putingistriku. Entah petualangan kali ini apakah akan berlanjut ke hal yang lebihseru atau tak karena aku dan Mbak Anita jelas tak ingin menyudahikenikmatan ini




Cerita seks terbaru, Cerita seks bergambar, cerita dewasa Indonesia, cerita mesum indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar